Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Menengok Program Uji Coba Keringanan Utang di Kota Arnhem, Belanda

Program uji coba keringanan utang Arnhem melunasi utang 40 – 60 keluarga di salah satu lingkungan termiskin di kota tersebut tanpa kewajiban pembayaran kembali.
Oleh Nazalea Kusuma
14 Mei 2024
sebuah domino berhenti di tengah dengan gulungan uang

Foto: Freepik

Kemiskinan acapkali dipandang sebagai akibat dari kegagalan personal. Padahal, kemiskinan sejatinya merupakan masalah sistemik yang memerlukan perubahan besar dan dukungan yang kuat dari sistem itu sendiri. Arnhem, sebuah kota di Belanda, telah memulai program keringanan utang untuk 40 – 60 keluarga di salah satu lingkungan termiskin di negara tersebut. Program uji coba keringanan utang Arnhem akan melunasi utang mereka tanpa kewajiban pembayaran kembali.

Utang dan Kemiskinan Adalah Masalah Struktural

“Kegagalan, sesuatu yang tidak bermoral. Utang memiliki konotasi buruk, imoral, dan tidak mampu memenuhi keinginan Anda,” kata Robert Vonk, seorang profesor di Universitas Utrecht, terkait pandangan kebanyakan orang mengenai utang.

Perspektif umum ini mengabaikan masalah struktural yang menyebabkan masyarakat terjerumus ke dalam utang dan hidup dalam kemiskinan. Hal ini juga merupakan sebuah kesalahan dalam ‘memaafkan’ sistem-sistem yang ada yang cenderung membuat masyarakat berada dalam kemiskinan multidimensi, alih-alih menarik mereka keluar dari kemiskinan.

Di Belanda, terdapat dewan yang bertanggung jawab membantu warga yang memiliki utang. Misalnya, Amsterdam dan Utrecht memiliki inisiatif keringanan utang dengan target, ketentuan, dan model pembayaran yang berbeda.

Namun, ketua dewan jaminan sosial Arnhem, Mark Lauriks, menganggap sistem tersebut salah. Kata dia, “Kami sudah memiliki sistem, tapi sistem itu tidak berfungsi bagi orang-orang yang paling membutuhkan. Keseluruhan sistem ini menghabiskan biaya bermiliar-miliar lebih banyak daripada utang awal.”

Uji Coba Keringanan Utang Arnhem

Program uji coba ini menyasar wilayah Immerloo II, salah satu lingkungan termiskin di kota tersebut. Uji coba selama dua tahun ini diharapkan dapat melibatkan 40–60 keluarga yang berutang dengan beberapa pertimbangan, seperti besaran dan jangka waktu utang, jumlah kreditor, dan apakah keluarga tersebut memiliki anak.

Yang membedakan program keringanan utang Arnhem adalah program ini menawarkan pengampunan utang total tanpa kewajiban pembayaran kembali. Keluarga yang memperoleh manfaat dari program ini akan mendapat dukungan dan pembinaan dalam pengelolaan keuangan dan mendapatkan pekerjaan yang layak selama dua tahun.

Dana €700,000 untuk program ini tidak berasal dari uang pembayar pajak. Diwartakan bahwa dananya berasal dari berbagai organisasi amal. Selain itu, dalam tahap persiapan, dewan menemukan bahwa beberapa kreditor besar—di sektor energi dan kesehatan—bersedia menurunkan jumlah tersebut secara sekaligus. Oleh karena itu, dewan dan pemerintah hanya memiliki biaya penelitian dan pelaksanaan proyek.

Memikirkan Kembali Sistem

Eksperimen keringanan utang Arnhem mendapat sambutan beragam dari masyarakat dan para ahli. Banyak keluarga yang berutang merasa khawatir terhadap pemerintah, meskipun ada pula yang melihat program ini sebagai peluang bagus. Asisten Profesor Maurits de Jongh dari Universitas Utrecht mempertanyakan apakah program ini akan secara berkelanjutan menjauhkan masyarakat dari utang tanpa adanya perubahan struktural yang diperlukan.

“Upah minimum terlalu rendah untuk memenuhi kebutuhan hidup,” kata Lauriks mengakui. Meski begitu, dia tetap teguh pada pendiriannya soal program uji coba tersebut. Dia bilang, “Uji coba ini juga dimaksudkan untuk memikirkan ulang bagaimana masyarakat dan pemerintah menangani utang.”

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengatasi Tantangan dalam Implementasi Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Polusi Cahaya dan Dampaknya terhadap Manusia dan Makhluk Hidup Lainnya
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Menurunnya Keterampilan Literasi Orang Dewasa di Seluruh Dunia

Continue Reading

Sebelumnya: Melindungi Anak dari Jerat Eksploitasi Seksual di Ruang Digital
Berikutnya: Hope Reef: Restorasi Terumbu Karang dengan Pelibatan Masyarakat Lokal

Artikel Terkait

sekelompok siswa sd mengenakan seragam merah putih sedang berbaris sambil mengepalkan tangan ke atas Sekolah Gratis dan Urgensi untuk Memastikan Pendidikan Dasar yang Berkualitas
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Sekolah Gratis dan Urgensi untuk Memastikan Pendidikan Dasar yang Berkualitas

Oleh Seftyana Khairunisa
17 Juni 2025
a photo of Umea town landscape Bagaimana Kota Umeå di Swedia Mengatasi Ketimpangan Gender di Perkotaan
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Bagaimana Kota Umeå di Swedia Mengatasi Ketimpangan Gender di Perkotaan

Oleh Ayu Nabilah dan Kresentia Madina
17 Juni 2025
lanskap lautan dengan kawasan industri di daratan Mengulik Dampak Lingkungan dan Kesehatan dari Industri Nikel di Teluk Weda
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Mengulik Dampak Lingkungan dan Kesehatan dari Industri Nikel di Teluk Weda

Oleh Abul Muamar
16 Juni 2025
Kain putih dikeringkan di tali jemuran Mengarusutamakan Tekstil Ramah Lingkungan untuk Dukung Keberlanjutan Industri Pakaian
  • Kabar
  • Unggulan

Mengarusutamakan Tekstil Ramah Lingkungan untuk Dukung Keberlanjutan Industri Pakaian

Oleh Attiatul Noor
16 Juni 2025
dua tangan mendekatkan puzzle Kolaborasi Indonesia-PBB dalam Penyediaan Lapangan Kerja dan Perlindungan Sosial
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Kolaborasi Indonesia-PBB dalam Penyediaan Lapangan Kerja dan Perlindungan Sosial

Oleh Abul Muamar
13 Juni 2025
a bunch of dumped circuit boards Mengurangi Limbah Elektronik dengan Material yang Dapat Didaur Ulang dan Diperbaiki
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Mengurangi Limbah Elektronik dengan Material yang Dapat Didaur Ulang dan Diperbaiki

Oleh Dinda Rahmania
13 Juni 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.