Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Pemanfaatan LIDAR di Situs Muarajambi: Pentingnya Meningkatkan Peran Teknologi dalam Bidang Arkeologi

Dengan mengintegrasikan inovasi teknologi ke dalam penelitian di berbagai bidang dan pelestarian warisan budaya, kita dapat menumbuhkan masa depan yang lebih tangguh dan kaya akan nilai budaya.
Oleh Fahmi Sirma Pelu
20 Juni 2023
Salah satu candi di Situs Muarajambi

Foto: Luke Mackin di Flickr.

Teknologi mutakhir telah mendorong eksplorasi yang lebih luas di berbagai bidang, termasuk arkeologi. Penerapan teknologi seperti alat pemantauan jarak jauh, ground-penetrating radar, Light Detection and Ranging (LIDAR), dan drone memungkinkan para arkeolog mengidentifikasi lebih jauh situs potensial sebelum melakukan penggalian fisik. Baru-baru ini, pemanfaatan LIDAR berhasil membantu penemuan baru di Situs Muarajambi.

Teknologi LIDAR

Dalam penelitian arkeologi, pengukuran manual atau penggalian fisik membutuhkan waktu yang lama dan mahal. Tak ayal, pemanfaatan teknologi praktis dibutuhkan untuk memangkas waktu dan biaya. Selain itu, teknologi juga dapat memecahkan persoalan akurasi, pemetaan objek tersembunyi, analisis lanskap, serta rekonstruksi dan visualisasi. Dengan memanfaatkan teknologi LIDAR, para arkeolog dapat melakukan pemodelan dan menciptakan peta tiga dimensi secara detail sebelum melakukan ekskavasi fisik.

Dengan kemampuannya untuk menembus dedaunan dan mengidentifikasi variasi permukaan yang halus, LIDAR efektif mengungkap reruntuhan tersembunyi, jalan, dan fitur-fitur arkeologi lainnya. Dengan mengungkap situs-situs tersembunyi ini, LIDAR dapat memperluas pemahaman tentang peradaban masa lalu dan praktik budaya, sosial, dan ekonomi.

Teknologi LIDAR tidak hanya memiliki potensi besar untuk penemuan arkeologi, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan pada berbagai aspek lainnya seperti konservasi warisan budaya, manajemen sumber daya, dan monitoring dan konservasi lingkungan.

Pemanfaatan LIDAR di Situs Muarajambi

Melalui kerjasama Historia.id dan Djarum Foundation, teknologi LIDAR berhasil memetakan temuan baru di Situs Muarajambi. Situs Sejarah Muarajambi, yang terletak di Provinsi Jambi, Indonesia, adalah permata arkeologi yang menawarkan pandangan menarik tentang peradaban Buddha kuno di Pulau Sumatera. Situs sejarah ini mencakup area yang luasnya sekitar 30 kilometer persegi, yang terdiri dari sisa-sisa candi kuno, biara, dan struktur lain yang berasal dari abad ke-7 dan ke-8. Fitur arsitektur situs ini meliputi patung batu yang diukir secara rumit, stupa, dan kanal kuno, mencerminkan warisan budaya yang kaya dan praktik keagamaan Buddha di masa lampau.

Sejak 2019, para arkeolog telah menemukan adanya reruntuhan candi tambahan, jaringan kanal yang lebih luas, dan pola tata kota yang lebih kompleks berkat bantuan LIDAR. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang skala dan kompleksitas peradaban Buddha di Muarajambi. 

“Penelitian menggunakan LIDAR ini menunjukkan kemungkinan panjang situs mencapai 9 kilometer,” kata Junus Satrio Atmodjo, arkeolog senior di Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACB). Junus menambahkan bahwa penelitian menggunakan LIDAR juga dapat mengungkap lebih jauh peradaban yang ada di Muarajambi.

Foto tangkapan LIDAR di Situs Muarajambi. |Foto: Historia.id.
Foto tangkapan LIDAR di Situs Muarajambi. |Foto: Historia.id.

Meningkatkan Pemanfaatan Teknologi 

Berbagai permasalahan dunia membutuhkan pendekatan interdisipliner untuk memecahkannya, dan arkeologi adalah salah satunya. Arkeologi tidak hanya dapat memberikan kontribusi terhadap pelestarian warisan budaya, melainkan juga sebagai sumber evaluasi dampak lingkungan, perencanaan kota yang berkelanjutan, wawasan tentang pengetahuan tradisional, dan adaptasi perubahan iklim. 

Pemanfaatan teknologi dapat mendorong manfaat yang lebih luas di berbagai bidang. Kerjasama antarpemangku kepentingan seperti pemerintah, universitas, lembaga riset, dan pihak swasta praktis dibutuhkan. Dengan mengintegrasikan inovasi teknologi, penelitian di berbagai bidang dan pelestarian warisan budaya ke dalam inisiatif pembangunan, kita dapat menubuhkan masa depan yang lebih tangguh dan kaya akan nilai budaya.

Editor: Abul Muamar


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Fahmi Sirma Pelu
+ postsBio

Fahmi adalah Reporter & Peneliti In-House untuk Green Network Asia - Indonesia.

  • Fahmi Sirma Pelu
    https://greennetwork.id/author/fahmisirmapelu/
    Pentingnya Manajemen Risiko atas Dampak Ikan Asing Invasif
  • Fahmi Sirma Pelu
    https://greennetwork.id/author/fahmisirmapelu/
    Meningkatkan Implementasi Pariwisata Berkelanjutan dalam Pengembangan Desa Wisata
  • Fahmi Sirma Pelu
    https://greennetwork.id/author/fahmisirmapelu/
    Kepul: Dukung Ekonomi Sirkular dengan Jual Beli Sampah
  • Fahmi Sirma Pelu
    https://greennetwork.id/author/fahmisirmapelu/
    Peluncuran SATRIA-1: Upaya Pemerataan Konektivitas Digital di Indonesia

Continue Reading

Sebelumnya: Penelitian UNCCD Ungkap Pentingnya Menjamin Hak Atas Tanah bagi Perempuan
Berikutnya: Memberikan Akses Pendidikan dan Pekerjaan bagi Pengungsi

Artikel Terkait

seekor orangutan duduk di ranting pohon di hutan GEF Danai Dua Proyek Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

GEF Danai Dua Proyek Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Oleh Abul Muamar
20 Juni 2025
mesin tik dengan kertas bertuliskan “artificial intelligence” Pentingnya Regulasi AI untuk Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab
  • Kabar
  • Unggulan

Pentingnya Regulasi AI untuk Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab

Oleh Ayu Nabilah
20 Juni 2025
Pulau-pulau kecil di tengah laut Raja Ampat Tambang Nikel Raja Ampat dan Dampak Eksploitasi Sumber Daya Alam
  • Kabar
  • Unggulan

Tambang Nikel Raja Ampat dan Dampak Eksploitasi Sumber Daya Alam

Oleh Andi Batara
19 Juni 2025
bunga matahari yang layu Pemantauan Kekeringan Komprehensif dan Partisipatif untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pemantauan Kekeringan Komprehensif dan Partisipatif untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana

Oleh Kresentia Madina
19 Juni 2025
tulisan esg di atas peta negara ESG Saja Tidak Cukup: Mengapa Dunia Butuh CSV dan SDGs?
  • Opini
  • Unggulan

ESG Saja Tidak Cukup: Mengapa Dunia Butuh CSV dan SDGs?

Oleh Setyo Budiantoro
18 Juni 2025
beberapa megafon terpasang pada pilar Peran Komunikasi Risiko untuk Kesiapsiagaan Bencana yang Lebih Baik
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Peran Komunikasi Risiko untuk Kesiapsiagaan Bencana yang Lebih Baik

Oleh Kresentia Madina
18 Juni 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.