Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Pentingnya Intervensi Kesehatan Mata dan Akses Kacamata untuk Semua

Intervensi terkait kesehatan mata, termasuk menyediakan akses kacamata untuk semua, sangat penting untuk meningkatkan pengalaman belajar anak-anak dan produktivitas pekerja.
Oleh Kresentia Madina
20 Mei 2024
seorang anak laki-laki berkacamata dan seorang pria berkacamata duduk melihat ponsel bersama.

Foto: chiến bá di Pexels.

Kemampuan melihat merupakan salah satu anugerah terbesar dalam hidup kita. Penglihatan yang jelas akan sangat membantu kita dalam melakukan aktivitas sehari-hari, mulai dari belajar hingga bekerja. Oleh karena itu, intervensi terkait kesehatan mata, termasuk menyediakan akses kacamata untuk semua, merupakan hal krusial dalam pembangunan berkelanjutan.

Gangguan Penglihatan Secara Global

Gangguan penglihatan terjadi ketika kondisi mata mempengaruhi kemampuan melihat dengan jelas serta mempengaruhi sistem dan fungsi penglihatan secara keseluruhan. Kelainan refraksi (rabun jauh, rabun dekat), katarak, dan glaukoma merupakan beberapa kondisi yang menyebabkan gangguan penglihatan.

Secara global, sekitar 2,2 miliar orang mengalami gangguan penglihatan jarak dekat atau jarak jauh. Menurut penelitian Lancet Glob Health, kondisi ini empat kali lebih umum terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dibandingkan negara-negara kaya. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah bahwa setidaknya 1 miliar kasus dapat dicegah. Hal ini menekankan pentingnya pengobatan dan perawatan kesehatan mata yang tepat, termas akses kacamata untuk semua.

Dampak Seumur Hidup

Gangguan penglihatan dapat menimbulkan dampak serius bagi banyak orang. Bagi anak-anak, gangguan penglihatan dapat membatasi motivasi belajar dan mengganggu keseluruhan proses pendidikan di sekolah.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Bank Dunia di 21 negara menemukan bahwa anak-anak penyandang disabilitas penglihatan memiliki kemungkinan lima hingga tujuh persen lebih kecil untuk memasuki dan menyelesaikan pendidikan dasar dibandingkan anak-anak non-disabilitas. Mereka cenderung tidak bisa membaca dan menulis. Lebih lanjut, studi tersebut menemukan bahwa di 10 negara Afrika yang berbahasa Perancis, siswa sekolah dasar dengan gangguan penglihatan memiliki prestasi lebih rendah dibandingkan anak-anak lain dalam tes membaca dan matematika.

Gangguan penglihatan juga mengganggu produktivitas orang dewasa dalam bekerja. Seiring bertambahnya usia, seseorang cenderung mengalami presbiopi, atau ketidakmampuan melihat benda dekat. Kondisi ini dapat mulai berkembang sejak usia 40 tahun, yang umumnya masih dianggap sebagai “usia prima” bagi pekerja. Tanpa pengobatan atau akses terhadap kacamata, presbiopi akan menghambat produktivitas pekerja dan bahkan menyebabkan pensiun dini.

Intervensi Kesehatan Mata dan Akses Kacamata untuk Semua

Penelitian menemukan bahwa akses kacamata merupakan intervensi penting untuk membantu mengatasi gangguan penglihatan. Guru dan pengurus sekolah dapat mengintegrasikan program kesehatan mata di sekolah, antara lain dengan pemeriksaan kesehatan mata dan memberikan kacamata korektif kepada siswa yang membutuhkan. Penelitian Bank Dunia lebih lanjut mengungkapkan bahwa program-program ini relatif lebih murah untuk diterapkan namun dapat meningkatkan pembelajaran siswa secara signifikan.

Orang dewasa juga memerlukan intervensi serupa. Penelitian yang dilakukan di Bangladesh menemukan bahwa menyediakan akses kacamata dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan memungkinkan mereka kembali bekerja. Pada akhirnya, hal ini memerlukan kontribusi yang signifikan dari pemerintah untuk mengalokasikan dana dan merumuskan kebijakan yang diperlukan untuk isu-isu terkait kesehatan mata.

Sementara itu, peneliti, organisasi, pengusaha, dan guru juga harus bekerja sama untuk meningkatkan ketersediaan data dan menerapkan program yang dapat membantu siswa dan pekerja berkembang. Secara keseluruhan, visi yang jelas adalah awal dari jalan yang jelas menuju kehidupan yang lebih baik bagi semua.

Editor: Nazalea Kusuma 

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Pemantauan Kekeringan Komprehensif dan Partisipatif untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Peran Komunikasi Risiko untuk Kesiapsiagaan Bencana yang Lebih Baik
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Bagaimana Kota Umeå di Swedia Mengatasi Ketimpangan Gender di Perkotaan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Melihat Pendekatan Terpadu dalam Memperkuat Ketahanan di Afrika Selatan

Continue Reading

Sebelumnya: Meningkatkan Sistem Pertanian dengan Teknologi Drone
Berikutnya: Investasi Hijau Menuju Indonesia Emas 2045 dari Perspektif Pengambilan Kebijakan

Artikel Terkait

seekor orangutan duduk di ranting pohon di hutan GEF Danai Dua Proyek Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

GEF Danai Dua Proyek Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Oleh Abul Muamar
20 Juni 2025
mesin tik dengan kertas bertuliskan “artificial intelligence” Pentingnya Regulasi AI untuk Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab
  • Kabar
  • Unggulan

Pentingnya Regulasi AI untuk Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab

Oleh Ayu Nabilah
20 Juni 2025
Pulau-pulau kecil di tengah laut Raja Ampat Tambang Nikel Raja Ampat dan Dampak Eksploitasi Sumber Daya Alam
  • Kabar
  • Unggulan

Tambang Nikel Raja Ampat dan Dampak Eksploitasi Sumber Daya Alam

Oleh Andi Batara
19 Juni 2025
bunga matahari yang layu Pemantauan Kekeringan Komprehensif dan Partisipatif untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pemantauan Kekeringan Komprehensif dan Partisipatif untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana

Oleh Kresentia Madina
19 Juni 2025
tulisan esg di atas peta negara ESG Saja Tidak Cukup: Mengapa Dunia Butuh CSV dan SDGs?
  • Opini
  • Unggulan

ESG Saja Tidak Cukup: Mengapa Dunia Butuh CSV dan SDGs?

Oleh Setyo Budiantoro
18 Juni 2025
beberapa megafon terpasang pada pilar Peran Komunikasi Risiko untuk Kesiapsiagaan Bencana yang Lebih Baik
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Peran Komunikasi Risiko untuk Kesiapsiagaan Bencana yang Lebih Baik

Oleh Kresentia Madina
18 Juni 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.