Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Potensi dan Kekuatan Fandom K-pop sebagai Komunitas Global

Secara unik, K-pop pas untuk melahirkan komunitas akar rumput dengan potensi kekuatan yang besar dalam pembangunan berkelanjutan.
Oleh Nazalea Kusuma
31 Januari 2023
kerumunan fandom k-pop konser di stadion

Foto oleh Weverse.

Pembangunan berkelanjutan tumbuh subur dalam semangat kolaborasi. Setiap orang dari segala usia dari setiap lapisan masyarakat di setiap sudut dunia memiliki peran di dalamnya. Ada sekelompok orang dengan potensi kekuatan besar yang masih sering diabaikan, diremehkan, bahkan diabaikan. Mereka adalah fandom K-pop

Industri K-pop sendiri didesain agar berkembang dengan keterlibatan. Perusahaan hiburan Korea membuat artis K-pop, biasanya disebut idola, terlibat dengan penggemarnya melalui acara dan konten di luar musik.

Namun, interaksi idola-penggemar bukanlah satu-satunya hasil dari skenario ini. Interaksi dan keterlibatan di antara penggemar artis yang sama – yang disebut fandom – didorong dan berkembang. Dengan model ini, K-pop secara unik pas untuk melahirkan komunitas akar rumput. Fandom K-pop bersifat global, berbasis komunitas, dan sangat terikat.

Tampil dan Bergerak

Pada Juni 2020, Variety melaporkan bahwa BTS dan perusahaan manajemennya, BigHit Entertainment, mendonasikan $1 juta untuk Black Lives Matter. Dalam waktu kurang dari 24 jam, fandom BTS – ARMY – telah mengumpulkan, memobilisasi, dan menyamai donasi $1 Juta itu dengan gerakan dari 35.609 donor di seluruh dunia.

Proyek penting lainnya adalah oleh Bangtan India, basis penggemar BTS ARMY di India. Mereka mengorganisir donasi untuk COVID Relief India, mengumpulkan lebih dari 20 lakh INR (sekitar $29.200 pada saat itu) dalam satu hari.

Tidak hanya BTS dan BTS ARMY yang berskala besar, fandom yang lebih kecil dari grup yang lebih kecil juga mengambil bagian dalam proyek donasi. Misalnya, fandom Dreamcatcher – InSomnia – mendonasikan 460.000 KRW ($373) ke Korea Green Fund untuk merayakan ulang tahun ke-6 Dreamcatcher di tahun 2023. Proyek ini pas mengingat Dreamcatcher berada di tengah konsep apokaliptik yang meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim.

Ulang tahun idola K-pop juga menjadi kesempatan bagi penggemar untuk menyumbang atas nama idola mereka. Penggemar Irene dari grup Red Velvet mendonasikan lebih dari $1.300 kepada Korean Unwed Mothers’ Families Association (KUMFA) untuk ulang tahunnya pada tahun 2022. Ini adalah donasi kedua mereka ke KUMFA setelah donasi $2.000 untuk ulang tahun Irene pada tahun 2021.

Selain uang, penggemar K-pop juga menunjukkan potensi mereka dengan berkumpul, tampil, dan bergerak. Saat protes terjadi di seluruh AS untuk Black Lives Matter, penggemar K-pop membanjiri aplikasi yang dibuat untuk menerima laporan aktivitas protes di Dallas oleh Departemen Kepolisian Dallas. Pada tahun 2021, SDG Moment mencatat penayangan tertinggi dari sesi pembukaan di mana BTS berbicara dan tampil dengan 6,5 juta views.

Bukan Sarang

Fandom adalah komunitas, bukan sarang. Mereka berkumpul karena minat yang sama dalam musik, tetapi pada dasarnya, mereka adalah orang yang berbeda dengan ideologi dan opini yang berbeda. Namun, komunitas global ini telah berkali-kali membuktikan kekuatan mereka untuk bersatu demi tujuan yang baik. Secara keseluruhan, ada banyak hal yang harus dipelajari tentang bagaimana komunitas-komunitas ini bergerak dan, mungkin, juga banyak yang harus diajarkan untuk membuat gerakan mereka lebih berkelanjutan dan berdampak pada pembangunan dunia.

Artikel ini diterbitkan untuk merayakan Hari Keterikatan Komunitas Sedunia (Global Community Engagement Day) pada tanggal 28 Januari. 

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengatasi Tantangan dalam Implementasi Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Polusi Cahaya dan Dampaknya terhadap Manusia dan Makhluk Hidup Lainnya
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Menurunnya Keterampilan Literasi Orang Dewasa di Seluruh Dunia

Continue Reading

Sebelumnya: Kalara Borneo: Menjaga Hutan Kalimantan dengan Produksi Olahan Non-Kayu Bernilai Tinggi
Berikutnya: Langkah Keberlanjutan IKEA dan Pentingnya Tanggung Jawab Lingkungan Perusahaan Global

Artikel Terkait

seekor orangutan duduk di ranting pohon di hutan GEF Danai Dua Proyek Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

GEF Danai Dua Proyek Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Oleh Abul Muamar
20 Juni 2025
mesin tik dengan kertas bertuliskan “artificial intelligence” Pentingnya Regulasi AI untuk Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab
  • Kabar
  • Unggulan

Pentingnya Regulasi AI untuk Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab

Oleh Ayu Nabilah
20 Juni 2025
Pulau-pulau kecil di tengah laut Raja Ampat Tambang Nikel Raja Ampat dan Dampak Eksploitasi Sumber Daya Alam
  • Kabar
  • Unggulan

Tambang Nikel Raja Ampat dan Dampak Eksploitasi Sumber Daya Alam

Oleh Andi Batara
19 Juni 2025
bunga matahari yang layu Pemantauan Kekeringan Komprehensif dan Partisipatif untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pemantauan Kekeringan Komprehensif dan Partisipatif untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana

Oleh Kresentia Madina
19 Juni 2025
tulisan esg di atas peta negara ESG Saja Tidak Cukup: Mengapa Dunia Butuh CSV dan SDGs?
  • Opini
  • Unggulan

ESG Saja Tidak Cukup: Mengapa Dunia Butuh CSV dan SDGs?

Oleh Setyo Budiantoro
18 Juni 2025
beberapa megafon terpasang pada pilar Peran Komunikasi Risiko untuk Kesiapsiagaan Bencana yang Lebih Baik
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Peran Komunikasi Risiko untuk Kesiapsiagaan Bencana yang Lebih Baik

Oleh Kresentia Madina
18 Juni 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.