Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Ribuan Pekerja di Inggris Sudah Mulai Bekerja 4 Hari Seminggu

Di Inggris, 6 Juni menandai dimulainya masa uji coba enam bulan untuk kerja empat hari seminggu tanpa pengurangan upah bagi 3,300 pekerja.
Oleh Nazalea Kusuma
5 Juli 2022
Orang-orang berada di gedung menjulang tinggu memandang melalui jendela

Foto oleh dylan nolte di Unsplash

Jika Anda bekerja dengan jam yang lebih pendek untuk upah yang sama, maukah Anda menerimanya? Jawabnya, umumnya pasti iya. Pandemi COVID-19 telah memaksa kita, khususnya bisnis, untuk memikirkan kembali sistem ruang kerja kita. Mengapa, seberapa banyak, seberapa keras, dan di mana kita bekerja sekarang semuanya akan berubah. Di Inggris, lebih dari 3,300 pekerja sudah mulai bekerja empat hari dalam seminggu. 

Bagaimana ceritanya 4 hari kerja di Inggris?

6 Juni menandai dimulainya masa uji coba enam bulan untuk kerja empat hari seminggu tanpa pengurangan upah. Program percontohan yang didukung pemerintah ini melibatkan pekerja dari lebih 70 perusahaan dan organisasi, meliputi lebih dari tiga puluh sektor seperti konstruksi, teknik, ritel, dan pekerja kantoran.  

Program ini dikoordinasi oleh 4 Day Week Global, bekerja sama dengan think thank Autonomy, 4 Day Week Campaign (Kampanye 4 Hari Kerja), dan para peneliti di Universitas Cambridge, Universitas Oxford, dan Boston College. 

Program ini menggunakan model 100:80:100 – 100% upah untuk 80% waktu sementara tetap menjaga 100% produktivitas. Untuk membantu mereka yang terlibat agar beradaptasi dengan perubahan, program perintis ini juga meliputi lokakarya, program pendampingan, program jaringan, serta penilaian kesejahteraan dan produktivitas. ​

Menurut peneliti utama Juliet Schor dari Boston College, penilaiannya akan komprehensif. Katanya, “Kita akan menganalisis bagaimana para pekerja merespons berkurangnya satu hari kerja, dengan melihat stress dan kelelahan (burn out), kepuasan kerja dan hidup, kesehatan, jam tidur, penggunaan energi, perjalanan, dan banyak lagi aspek kehidupan lainnya.  

Kampanye 4 Hari Kerja

Sekitar seabad lalu, enam hari kerja seminggu diganti menjadi lima hari kerja seminggu. Di AS, 8 juta orang mulai bekerja empat hari seminggu antara 1973 dan 2018, menurut riset IZA Institute of Labor Economics. Ini memang bukan ide baru, tetapi belum menjadi norma. 

“Semakin banyak perusahaan menyadari bahwa hal terbaru yang dikedepankan dalam persaingan adalah kualitas hidup, dan mengurangi jam kerja tersebut, maka bekerja dengan fokus pada hasilnya adalah cara agar perusahaan memiliki keunggulan daya saing,” ujar Joe O’Connor, CEO 4 Day Week Global, kepada The Guardian.

Saat ini, percobaan serupa sedang berlangsung di Irlandia, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Skotlandia dan Spanyol akan menyusul akhir tahun ini. 

Pekerjaan yang Layak & Ketenagakerjaan

Pekerjaan yang layak & ketenagakerjaan mencakup banyak aspek. Upah, keselamatan kerja, kesetaraan, pertumbuhan, keseimbangan antara kerja dan hidup, dan hal-hal lain harus diperhatikan dalam menciptakan sistem ruang kerja yang menguntungkan semua orang. Perubahan menjadi empat hari kerja barangkali dapat menjadi opsi bagi banyak pihak.  

Dalam kapitalisme pemegang saham, bisnis dengan buruh berupah rendah demi memaksimalkan profit jangka pendek – sistem ini tidak punya tempat di masa depan yang lebih baik. Dunia berubah dengan cepat, dan semua pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk beradaptasi dan berinovasi bagi manusia, planet Bumi, perdamaian, dan kemakmuran.

Penerjemah: Gayatri W.M

Editor: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengatasi Tantangan dalam Implementasi Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Polusi Cahaya dan Dampaknya terhadap Manusia dan Makhluk Hidup Lainnya
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Menurunnya Keterampilan Literasi Orang Dewasa di Seluruh Dunia

Continue Reading

Sebelumnya: Kampanye Pengiriman Berkelanjutan untuk Industri Seni
Berikutnya: My Neighbor Totoro Ilhami Kampanye Pelestarian Hutan Kota Tokorozawa

Artikel Terkait

layar hitam menunjukkan angka-angka OJK Luncurkan Panduan Pengembangan dan Penerapan AI dalam Perbankan
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

OJK Luncurkan Panduan Pengembangan dan Penerapan AI dalam Perbankan

Oleh Abul Muamar
23 Juni 2025
foto dekat bibit tanaman yang tumbuh di pot Menengok Bagaimana Kebijakan Agroforestri di India dalam Mengatasi Degradasi Lahan
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Menengok Bagaimana Kebijakan Agroforestri di India dalam Mengatasi Degradasi Lahan

Oleh Attiatul Noor
23 Juni 2025
seekor orangutan duduk di ranting pohon di hutan GEF Danai Dua Proyek Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

GEF Danai Dua Proyek Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Oleh Abul Muamar
20 Juni 2025
mesin tik dengan kertas bertuliskan “artificial intelligence” Pentingnya Regulasi AI untuk Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab
  • Kabar
  • Unggulan

Pentingnya Regulasi AI untuk Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab

Oleh Ayu Nabilah
20 Juni 2025
Pulau-pulau kecil di tengah laut Raja Ampat Tambang Nikel Raja Ampat dan Dampak Eksploitasi Sumber Daya Alam
  • Kabar
  • Unggulan

Tambang Nikel Raja Ampat dan Dampak Eksploitasi Sumber Daya Alam

Oleh Andi Batara
19 Juni 2025
bunga matahari yang layu Pemantauan Kekeringan Komprehensif dan Partisipatif untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pemantauan Kekeringan Komprehensif dan Partisipatif untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana

Oleh Kresentia Madina
19 Juni 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.