Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Upaya Kantor Bahasa Maluku dalam Revitalisasi dan Pelestarian Bahasa Daerah

Masyarakat penutur bersama pemerintah dan lembaga riset perlu membangun ekosistem kebahasaan yang dapat mengakomodir pengarusutamaan penggunaan bahasa daerah secara efektif dan kontekstual.
Oleh Fahmi Sirma Pelu
12 Juni 2023
Siluet seorang lelaki dengan latar sebuah perahu

Foto: pisauikan di Unsplash.

Bahasa daerah merupakan salah satu aset budaya yang berharga dan merupakan identitas suatu masyarakat. Di Provinsi Maluku, terdapat banyak bahasa daerah yang unik dan kaya akan warisan sejarah serta tradisi masyarakatnya. Namun, seperti banyak daerah lain di Indonesia, bahasa daerah di Maluku juga menghadapi ancaman kepunahan. Oleh karena itu, revitalisasi dan pelestarian bahasa daerah di Maluku sangat penting untuk mempertahankan kekayaan budaya dan identitas lokal sekaligus mendukung kehidupan dan perlindungan bagi masyarakat adat.

Urgensi Revitalisasi dan Pelestarian Bahasa Daerah

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya dan bahasa. Diperkirakan terdapat lebih dari 700 bahasa daerah di Indonesia, menjadikannya salah satu negara dengan tingkat keberagaman bahasa terbesar kedua di dunia. Namun, sayangnya, bahasa daerah di Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang mengancam keberlanjutan dan eksistensinya. Bahasa daerah cenderung terpinggirkan oleh dominasi bahasa nasional dan globalisasi yang mengakibatkan pergeseran ke arah penggunaan bahasa asing.

Revitalisasi dan pelestarian bahasa daerah penting karena beberapa alasan berikut:

  • Sejalan dengan upaya pelestarian kebudayaan daerah. Bahasa daerah merupakan bagian integral dari identitas kebudayaan suatu komunitas masyarakat. Dengan melestarikannya, masyarakat dapat mempertahankan tradisi, nilai, adat istiadat, dan pengetahuannya.
  • Dapat meningkatkan kemampuan kognitif. Belajar dan berbicara banyak bahasa dapat mendorong kemampuan kognitif, meningkatkan ketajaman memori dan kemampuan pemecahan masalah.
  • Penting untuk pembangunan ekonomi dan komunitas. Revitalisasi dan pelestarian bahasa daerah secara intensif dapat membuka lapangan pekerjaan seperti pengajar bahasa dan pemandu wisata. Selain itu, hal ini juga dapat mendorong ekonomi masyarakat melalui program wisata yang berhubungan dengan situs bersejarah, kebudayaan, dan keagamaan.
  • Penting untuk mendukung kehidupan masyarakat adat. Masyarakat adat, yang kebanyakan masih menuturkan bahasa daerah, berperan besar dalam melindungi lingkungan dan keanekaragaman hayati melalui pola hidup mereka yang selaras dengan alam. Karenanya, melestarikan bahasa daerah berarti berkontribusi terhadap upaya perlindungan masyarakat adat dan lingkungan.

Upaya Revitalisasi dan Pelestarian Bahasa Daerah di Maluku

Berdasarkan data Kantor Bahasa Maluku, terdapat 61 bahasa daerah yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Provinsi Maluku. Sejak 2015, Kantor Bahasa Maluku telah melakukan pengamatan dan riset di 23 daerah yang mencakup 9 bahasa. Pengamatan dan riset tersebut menghasilkan beberapa bentuk publikasi seperti kamus, hasil penelitian linguistik, dan antologi karya sastra, beberapa di antaranya seperti Kamus Dwibahasa Hitu-Indonesia, Fungsi dan Bentuk Kelas Kata Bahasa Tulehu, dan Antologi Cerita Rakyat Kepulauan Kei.

Selain penerbitan kamus, Kantor Bahasa Maluku juga merilis media komunitas Majalah Fuli sebagai wadah bagi masyarakat yang ingin mengemukakan pandangan dengan menggunakan bahasa daerahnya. Di bidang penerbitan ilmiah, Kantor Bahasa Maluku menerbitkan Jurnal Totobuang. Terakhir, untuk meningkatkan partisipasi anak-anak muda dalam merawat bahasa daerah, Kantor Bahasa Maluku rutin menggelar perlombaan musikalisasi puisi dan festival bahasa dan sastra di berbagai daerah di Maluku.

Mendorong Penggunaan Bahasa Daerah dengan Bebas

Bahasa adalah saluran dan sarana pikiran-pikiran manusia. Hilangnya bahasa dapat berdampak signifikan bagi pembangunan komunitas penuturnya. Oleh karena itu, mengakui bahasa daerah dan mendorong masyarakat untuk menggunakannya dengan bebas adalah langkah penting bagi upaya pelestarian dan mendukung prinsip “Tidak Meninggalkan Siapapun” dalam agenda pembangunan berkelanjutan. Masyarakat penutur bersama pemerintah dan lembaga riset perlu membangun ekosistem kebahasaan yang dapat mengakomodir pengarusutamaan penggunaan bahasa daerah secara efektif dan kontekstual. Ekosistem ini dapat dibentuk antara lain melalui sistem pendidikan, aktivitas atau kegiatan publik, dan kebijakan-kebijakan lainnya yang ditujukan untuk melestarikan dan merevitalisasi bahasa daerah.

Editor: Abul Muamar


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Fahmi Sirma Pelu
+ postsBio

Fahmi adalah Reporter & Peneliti In-House untuk Green Network Asia - Indonesia.

  • Fahmi Sirma Pelu
    https://greennetwork.id/author/fahmisirmapelu/
    Pentingnya Manajemen Risiko atas Dampak Ikan Asing Invasif
  • Fahmi Sirma Pelu
    https://greennetwork.id/author/fahmisirmapelu/
    Meningkatkan Implementasi Pariwisata Berkelanjutan dalam Pengembangan Desa Wisata
  • Fahmi Sirma Pelu
    https://greennetwork.id/author/fahmisirmapelu/
    Kepul: Dukung Ekonomi Sirkular dengan Jual Beli Sampah
  • Fahmi Sirma Pelu
    https://greennetwork.id/author/fahmisirmapelu/
    Peluncuran SATRIA-1: Upaya Pemerataan Konektivitas Digital di Indonesia

Continue Reading

Sebelumnya: Menengok Krisis Pangan di Asia yang Melanda Puluhan Juta Manusia
Berikutnya: Urgensi Konservasi Padang Lamun

Artikel Terkait

lanskap lautan dengan kawasan industri di daratan Mengulik Dampak Lingkungan dan Kesehatan dari Industri Nikel di Teluk Weda
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Mengulik Dampak Lingkungan dan Kesehatan dari Industri Nikel di Teluk Weda

Oleh Abul Muamar
16 Juni 2025
Kain putih dikeringkan di tali jemuran Mengarusutamakan Tekstil Ramah Lingkungan untuk Dukung Keberlanjutan Industri Pakaian
  • Kabar
  • Unggulan

Mengarusutamakan Tekstil Ramah Lingkungan untuk Dukung Keberlanjutan Industri Pakaian

Oleh Attiatul Noor
16 Juni 2025
dua tangan mendekatkan puzzle Kolaborasi Indonesia-PBB dalam Penyediaan Lapangan Kerja dan Perlindungan Sosial
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Kolaborasi Indonesia-PBB dalam Penyediaan Lapangan Kerja dan Perlindungan Sosial

Oleh Abul Muamar
13 Juni 2025
a bunch of dumped circuit boards Mengurangi Limbah Elektronik dengan Material yang Dapat Didaur Ulang dan Diperbaiki
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Mengurangi Limbah Elektronik dengan Material yang Dapat Didaur Ulang dan Diperbaiki

Oleh Dinda Rahmania
13 Juni 2025
dua botol berisi jamu beras kencur dan kunyit asem serta rempah lainnya di atas talenan kayu Jamu dan Perannya dalam Mendukung Keberlanjutan
  • Kabar
  • Unggulan

Jamu dan Perannya dalam Mendukung Keberlanjutan

Oleh Kesya Arla
12 Juni 2025
tampak samping tangan dengan tampilan yang buram sedang mengetik di laptop Benarkah Menghapus Email dapat Membantu Selamatkan Bumi?
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Benarkah Menghapus Email dapat Membantu Selamatkan Bumi?

Oleh Sukma Prasanthi
12 Juni 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.