Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Upaya Uzbekistan Berdayakan Perempuan dalam Masyarakat Hutan dengan Kebijakan yang Responsif Gender

Bersama FAO, Uzbekistan berupaya memberdayakan perempuan yang hidup dalam masyarakat hutan melalui pengembangan kapasitas dan kebijakan responsif gender
Oleh Nazalea Kusuma
1 September 2023
Perempuan Uzbekistan menenun.

Kegiatan pelatihan bagi perempuan Uzbekistan dalam masyarakat yang bergantung pada hutan. | Foto: FAO.

Uzbekistan berupaya memberdayakan perempuan yang hidup dalam masyarakat yang bergantung pada hutan melalui pengembangan kapasitas dan kebijakan responsif gender. Langkah ini dilakukan bersama Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), dengan tujuan untuk mempercepat pengelolaan hutan berkelanjutan.

Pengembangan Kapasitas untuk Perempuan Pedesaan di Uzbekistan

Luas hutan di Uzbekistan kecil dan menyusut dengan cepat. Perubahan iklim, peternakan, pertanian beririgasi, serta kebutuhan industri dan kayu bakar merupakan penyebab utama permasalahan ini. Bagi masyarakat setempat, hutan adalah sumber pendapatan utama mereka.

FAO mempunyai proyek yang sedang berlangsung di empat wilayah di Uzbekistan. Dimulai pada tahun 2018, proyek tersebut bertujuan untuk mendorong pengelolaan hutan berkelanjutan, melestarikan hutan sekaligus memungkinkan masyarakat lokal menggunakan sumber daya secara lebih bijak dengan mendiversifikasi mata pencaharian mereka.

Salah satu strateginya berfokus pada pelatihan bagi perempuan, terutama dari rumah tangga miskin. Sejak tahun 2019, lebih dari 400 perempuan pedesaan Uzbekistan belajar cara membuat dan menjual kerajinan tangan ramah lingkungan dari bahan-bahan non-kayu. Misalnya, mereka belajar cara membuat tenun karpet dan selimut menggunakan wol domba, bahan yang tersedia di sebagian besar rumah tangga. Hasilnya, mereka dapat meningkatkan pendapatan mereka sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap perambahan dan penebangan hutan.

Strategi Pemberdayaan Perempuan yang Hidup dalam Masyarakat Hutan

Banyak perempuan pedesaan di Uzbekistan berpendidikan tinggi. Namun, sebagian besar dari mereka masih tidak terlibat dalam pengambilan keputusan di bidang kehutanan. Staf profesional perempuan di Komite Kehutanan Uzbekistan tak sampai 20% jumlahnya. Selain itu, juga ada kesenjangan gender yang signifikan dalam kepemilikan tanah.

Atas pertimbangan ini, FAO, mitra negara, dan Badan Kehutanan Uzbekistan mengembangkan strategi untuk memberdayakan perempuan yang hidup dalam masyarakat hutan. Strategi ini melibatkan berbagai kebijakan yang responsif gender dengan rekomendasi sebagai berikut:

  • Menempatkan perempuan dengan jumlah minimal 20% pada jabatan pimpinan di Dinas Kehutanan dan memiliki minimal 30% lulusan perguruan tinggi kehutanan.
  • Membantu perempuan menjadi penyewa jangka panjang di bidang wanatani dan peternakan.
  • Menetapkan Komite Strategi Gender Perusahaan jangka panjang dengan anggaran khusus untuk mendukung infrastruktur sosial dan posisi koordinator gender di setiap perusahaan kehutanan untuk memastikan penghormatan dan kesetaraan.

“Bagi kami, hal ini pada akhirnya tidak hanya untuk meningkatkan status ekonomi rumah tangga, tetapi juga memperkuat potensi ekonomi, pemberdayaan perempuan dalam keluarga dan masyarakat, serta mendorong sosialisasi dan partisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat mereka,” kata Rano Bozorova, satu-satunya direktur perempuan dari 100 organisasi kehutanan di Uzbekistan.

Kebijakan Responsif Gender untuk Pembangunan Berkelanjutan

Partisipasi perempuan dalam pembangunan berkelanjutan sangatlah penting. Hal ini mencakup semangat kolaborasi dan prinsip Tidak Meninggalkan Siapa Pun. Melibatkan perempuan dan memenuhi kebutuhan serta hak-hak mereka akan menghasilkan perbaikan di banyak bidang pembangunan berkelanjutan. Dalam hal ini, memberdayakan perempuan pedesaan dalam masyarakat hutan dan menetapkan kebijakan yang responsif gender pada akhirnya akan meningkatkan penghidupan, membantu upaya pengentasan kemiskinan secara signifikan, mendorong pemanfaatan hutan secara berkelanjutan, dan menghasilkan kehidupan yang lebih baik bagi manusia dan Bumi.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengatasi Tantangan dalam Implementasi Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Polusi Cahaya dan Dampaknya terhadap Manusia dan Makhluk Hidup Lainnya
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Menurunnya Keterampilan Literasi Orang Dewasa di Seluruh Dunia

Continue Reading

Sebelumnya: Digitalisasi Cerita Lisan Sumba di Kampung Kadoku untuk Dukung Pelestarian Budaya
Berikutnya: Seatech Seaweed Farming Dukung Potensi Ekonomi Biru di Indonesia

Artikel Terkait

lanskap lautan dengan kawasan industri di daratan Mengulik Dampak Lingkungan dan Kesehatan dari Industri Nikel di Teluk Weda
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Mengulik Dampak Lingkungan dan Kesehatan dari Industri Nikel di Teluk Weda

Oleh Abul Muamar
16 Juni 2025
Kain putih dikeringkan di tali jemuran Mengarusutamakan Tekstil Ramah Lingkungan untuk Dukung Keberlanjutan Industri Pakaian
  • Kabar
  • Unggulan

Mengarusutamakan Tekstil Ramah Lingkungan untuk Dukung Keberlanjutan Industri Pakaian

Oleh Attiatul Noor
16 Juni 2025
dua tangan mendekatkan puzzle Kolaborasi Indonesia-PBB dalam Penyediaan Lapangan Kerja dan Perlindungan Sosial
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Kolaborasi Indonesia-PBB dalam Penyediaan Lapangan Kerja dan Perlindungan Sosial

Oleh Abul Muamar
13 Juni 2025
a bunch of dumped circuit boards Mengurangi Limbah Elektronik dengan Material yang Dapat Didaur Ulang dan Diperbaiki
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Mengurangi Limbah Elektronik dengan Material yang Dapat Didaur Ulang dan Diperbaiki

Oleh Dinda Rahmania
13 Juni 2025
dua botol berisi jamu beras kencur dan kunyit asem serta rempah lainnya di atas talenan kayu Jamu dan Perannya dalam Mendukung Keberlanjutan
  • Kabar
  • Unggulan

Jamu dan Perannya dalam Mendukung Keberlanjutan

Oleh Kesya Arla
12 Juni 2025
tampak samping tangan dengan tampilan yang buram sedang mengetik di laptop Benarkah Menghapus Email dapat Membantu Selamatkan Bumi?
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Benarkah Menghapus Email dapat Membantu Selamatkan Bumi?

Oleh Sukma Prasanthi
12 Juni 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.