Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Kenaikan Permukaan Laut Tenggelamkan Desa Ban Khun Samut Chin di Thailand

Selama beberapa dekade, kenaikan permukaan laut telah menenggelamkan Ban Khun Samut Chin, sebuah desa pesisir di Delta Chao Phraya, Thailand.
Oleh Nazalea Kusuma
12 Juli 2023
sebuah desa kecil yang tenggelam oleh air

Foto: Richard Barrow di Twitter.

Sekolah, kuil, beberapa rumah, dan puncak beberapa tiang listrik. Hanya itulah yang tersisa dari Ban Khun Samut Chin, sebuah desa pesisir di Delta Chao Phraya, Thailand. Selama beberapa dekade, kenaikan permukaan laut telah menelan desa tersebut.

“Saya lahir di sini. Saya telah dan masih bisa melihat perubahan yang terjadi,” kata Wisanu Kengsamat, kepala desa setempat.

Delta Chao Phraya mengalami kemunduran garis pantai terburuk di Thailand. Wisanu bercerita, sekitar dua kilometer persegi tanah Ban Khun Samut Chin telah hilang dalam 60 tahun terakhir.

Yang Tersisa dari Ban Khun Samut Chin

Kuil Buddha di desa ini pada dasarnya adalah sebuah pulau kecil. Ditopang oleh tiang-tiang, dikelilingi oleh air hijau dan terhubung ke daratan oleh jembatan penyeberangan beton. Sekolah di desa tersebut telah dipindahkan dua kali dan sekarang ditinggikan di atas panggung beton. Hanya empat siswa yang belajar di sekolah ini.

“Dulu ada 100 KK. Sekarang sekitar 80-an. Jumlahnya tinggal setengah,” lanjut sang kepala desa. Penduduk desa terpaksa mundur ke pedalaman, memindahkan rumah mereka hingga delapan kali. Banyak yang telah meninggalkan sekolah sepenuhnya dan mencari pekerjaan di tempat lain.

Saat ini, sekitar 200 orang tetap berada di Ban Khun Samut Chin. Penduduk desa ini memiliki akta kepemilikan atas tanah mereka. Sayangnya, tanah itu sekarang berada di bawah air. Samorn Khengsamut, kepala desa terdahulu, mengatakan kepada Al-Jazeera, “Akta tanah itu tidak berharga, dan sekarang kami tinggal di tanah yang bukan milik kami.

Kenaikan Permukaan Laut dan Mismanajemen

Permukaan dan suhu laut saat ini telah meningkat dari sebelumnya. Menurut Organisasi Meteorologi Dunia dalam laporan Keadaan Iklim Global 2022, permukaan laut global telah meningkat rata-rata 4,62 mm per tahun antara 2013–2022. Selain itu, permukaan laut akan terus naik selama berabad-abad meski pemanasan global dibatasi hingga 1,5 derajat.

Di Ban Khun Samut Chin, naiknya permukaan laut diperparah dengan manajemen yang keliru. Sebagian besar hutan bakau di kawasan itu dihancurkan untuk membangun tambak udang. Padahal, mangrove dapat bertindak sebagai pertahanan alami terhadap gelombang besar dan badai. Selain itu, pembangunan bendungan di Sungai Chao Phraya mengakibatkan penumpukan sedimen yang menyumbat aliran. Ekstraksi air tanah juga memperburuk masalah ini.

Upaya Bertahan Penduduk

Permukaan laut naik, daratan menghilang, namun kehidupan terus berjalan. Penduduk desa Ban Khun Samut Chin saat ini mengadakan program homestay ekowisata untuk mendapatkan penghasilan. Mereka mengumpulkan uang dan mendidik wisatawan tentang konservasi dan perjuangan mereka untuk bertahan hidup. Mereka juga bekerja sama dengan Universitas Chulalongkorn, memasang pilar bambu dan beton serta menanam kembali bakau sebagai bagian dari proyek penelitian.

Di sekolah, para siswa belajar tentang krisis iklim, ekologi lokal, konservasi, dan sejarah desa. Jiranan, seorang siswa mengatakan, “Saya ingin menjadi guru agar bisa menularkan ilmu kepada siswa lain. Saya ingin mengajar di sekolah ini seandainya sekolah ini masih ada nantinya.”

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengatasi Tantangan dalam Implementasi Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Polusi Cahaya dan Dampaknya terhadap Manusia dan Makhluk Hidup Lainnya
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Menurunnya Keterampilan Literasi Orang Dewasa di Seluruh Dunia

Continue Reading

Sebelumnya: Kemitraan Publik-Swasta sebagai Strategi Pembiayaan Penanggulangan Malnutrisi di Indonesia
Berikutnya: Teater Anak Sekolah Pagesangan Ajarkan tentang Kedaulatan Pangan di Desa

Artikel Terkait

layar hitam menunjukkan angka-angka OJK Luncurkan Panduan Pengembangan dan Penerapan AI dalam Perbankan
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

OJK Luncurkan Panduan Pengembangan dan Penerapan AI dalam Perbankan

Oleh Abul Muamar
23 Juni 2025
foto dekat bibit tanaman yang tumbuh di pot Menengok Bagaimana Kebijakan Agroforestri di India dalam Mengatasi Degradasi Lahan
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Menengok Bagaimana Kebijakan Agroforestri di India dalam Mengatasi Degradasi Lahan

Oleh Attiatul Noor
23 Juni 2025
seekor orangutan duduk di ranting pohon di hutan GEF Danai Dua Proyek Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

GEF Danai Dua Proyek Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Oleh Abul Muamar
20 Juni 2025
mesin tik dengan kertas bertuliskan “artificial intelligence” Pentingnya Regulasi AI untuk Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab
  • Kabar
  • Unggulan

Pentingnya Regulasi AI untuk Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab

Oleh Ayu Nabilah
20 Juni 2025
Pulau-pulau kecil di tengah laut Raja Ampat Tambang Nikel Raja Ampat dan Dampak Eksploitasi Sumber Daya Alam
  • Kabar
  • Unggulan

Tambang Nikel Raja Ampat dan Dampak Eksploitasi Sumber Daya Alam

Oleh Andi Batara
19 Juni 2025
bunga matahari yang layu Pemantauan Kekeringan Komprehensif dan Partisipatif untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pemantauan Kekeringan Komprehensif dan Partisipatif untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana

Oleh Kresentia Madina
19 Juni 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.