Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

GNA Talks #2: Menyelaraskan Praktik Bisnis dengan Hak Asasi Manusia

Demi menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk semua, menyelaraskan praktik bisnis dengan penegakan HAM merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar-tawar. Hal inilah yang menjadi poin utama yang dibahas di dalam GNA Talks edisi kedua, dengan narasumber Lubendik Ramos, sustainability policy expert.
Oleh Lailatun Mubarokah
24 Desember 2024
peserta acara GNA talks di zoom

Foto: Tangkapan layar oleh Irhan Prabasukma.

Selama berabad-abad, bisnis telah menjadi elemen yang melekat dalam peradaban manusia: memenuhi kebutuhan masyarakat hingga menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang. Karena sifatnya yang inheren, bisnis menjadi tidak terpisahkan dengan hak-hak dasar manusia; dan persinggungan tersebut telah menciptakan berbagai bentuk tantangan. Satu hal yang telah diketahui secara umum adalah bahwa banyak praktik bisnis di berbagai sektor yang melanggar hak asasi manusia, baik berupa praktik ketenagakerjaan yang buruk hingga perusakan terhadap lingkungan hidup. Oleh karena itu, demi menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk semua, menyelaraskan praktik bisnis dengan penegakan HAM merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar-tawar.

Hal inilah yang menjadi poin utama yang dibahas di dalam GNA Talks #2 yang diselenggarakan pada 19 Desember 2024, dengan narasumber Lubendik Ramos, sustainability policy expert, yang memiliki fokus pada isu-isu HAM di sektor industri ekstraktif. Dengan tajuk “Menyelaraskan Praktik Bisnis dengan Hak Asasi Manusia”, GNA Talks edisi kedua ini dimoderatori oleh Lalita Fitrianti, Manajer Kemitraan Bisnis Green Network Asia, dan dihadiri oleh puluhan peserta yang berasal dari berbagai kalangan. Sepanjang acara, Bendik–sapaan Lubendik–memberikan banyak wawasan tentang bagaimana HAM memungkinkan untuk ditegakkan di dalam seluruh rantai nilai bisnis di dalam semua skala.

HAM dan Bisnis

Hak asasi manusia (HAM) telah menjadi suatu hal yang melekat di dalam bisnis. Ditegakkan atau tidaknya HAM di dalam bisnis dapat terlihat dalam seluruh rantai nilai bisnis, mulai dari pendirian perusahaan, perekrutan dan manajemen tenaga kerja, hingga bagaimana bisnis beroperasi. 

”Pengelolaan risiko HAM sangat penting karena berdampak langsung terhadap reputasi dan daya tarik investasi perusahaan. Dengan komitmen yang tinggi terhadap HAM, perusahaan bisa memitigasi risiko dan memastikan bahwa operasi bisnisnya tidak melanggar hak-hak dasar individu, yang pada gilirannya akan memperkuat citra perusahaan dan meningkatkan kepercayaan investor, ” kata Bendik.

Kunci Penegakan HAM dan Bisnis

Pengelolaan kerangka kerja bisnis yang mengintegrasikan HAM sangat penting untuk menciptakan dunia bisnis yang adil dan bertanggung jawab. Hal ini mencakup prinsip-prinsip seperti non-diskriminasi,  pencegahan pelecehan di tempat kerja, pengelolaan rantai pasok yang bertanggung jawab, perlindungan HAM konsumen, kebebasan berserikat, pelarangan kerja paksa dan pekerja anak,  jaminan hak atas lingkungan hidup yang sehat, serta jaminan keselamatan kerja. “Pengelolaan rantai pasokan yang bertanggung jawab juga memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati sepanjang proses bisnis, baik dalam operasi perusahaan maupun di level ekstensi atau mitra bisnis,” ujar Bendik.

Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, Bendik menekankan pentingnya kesadaran dan komitmen dari manajemen puncak bisnis melalui pembentukan komite bisnis, yang akan mengawasi dan memonitor pelaksanaan prinsip-prinsip bisnis yang bertanggung jawab terhadap HAM, memastikan perusahaan tetap konsisten dalam menerapkan kebijakan yang mendukung penegakan HAM, dan siap untuk mengekspos jika terjadi pelanggaran.

Terkait hal ini, terdapat standar internasional yang menjadi panduan bagi perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip HAM, yaitu UN Guiding Principles on Business and Human Rights (UNGP). UNGP adalah standar global yang dirancang untuk menangani dampak buruk terhadap HAM terkait aktivitas bisnis. Tiga pilar utama dalam UNGP, yaitu:

  • Protect – kewajiban negara untuk melindungi HAM, termasuk hak-hak pekerja di dalam negara tersebut.
  • Respect – tanggung jawab perusahaan untuk menghormati HAM dalam setiap aspek operasional, mulai dari perekrutan hingga pemilihan mitra bisnis.
  • Remedy – akses pemulihan bagi korban pelanggaran HAM terkait praktik bisnis, termasuk mekanisme ganti rugi.

Tujuan utama dari penerapan UNGP adalah untuk mencegah, memitigasi, dan bertanggung jawab dalam mengatasi dampak buruk bisnis terhadap HAM melalui uji tuntas (Human Rights Due Diligence). Proses ini membantu perusahaan mengidentifikasi potensi dampak buruk mereka terhadap HAM, mengukur kompleksitasnya, dan menentukan langkah-langkah penanganannya, termasuk sanksi jika terjadi pelanggaran.

Namun, uji tuntas ini tidak dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan; diperlukan konsultan ahli di bidang HAM dan konsultasi dengan pihak-pihak yang berpotensi terdampak. Setiap perusahaan, terlepas dari skalanya, disarankan untuk melakukan uji tuntas HAM dengan mengikuti panduan UNGP untuk memastikan bahwa mereka tidak melanggar HAM masyarakat maupun konsumen.

Refleksi HAM dan Bisnis di Indonesia

Pada sesi akhir acara, Bendik memberikan pandangannya mengenai kondisi penegakan HAM dalam bisnis di Indonesia yang menurutnya banyak dipengaruhi oleh kepentingan politik.

“Pemangku kepentingan politik seharusnya mendukung penegakan HAM dan tidak menjadikan politik untuk kepentingan pribadi. Sebab, hal tersebut akan menyebabkan penyimpangan dan pelanggaran HAM dan berpotensi merugikan rakyat kecil, khususnya yang terdampak dari kegiatan operasi perusahaan di sekitarnya. Tidak hanya masyarakat sekitar, tetapi juga karyawan-karyawan di level bawah yang terlibat dalam operasi tersebut,” katanya.

Pada akhirnya, bisnis yang sehat tidak hanya tentang mencapai keuntungan finansial, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian tujuan keberlanjutan lingkungan dan sosial yang lebih luas dan menciptakan dampak positif bagi semua.

Rekaman video GNA Talks “Menyelaraskan Praktik Bisnis dengan Hak Asasi Manusia” dapat disimak melalui kanal YouTube Green Network Asia. 

Bergabung dengan GNA Friends & Communities di WhatsApp untuk mendapat pembaruan konten, event, dan pelatihan dari Green Network Asia.

Editor: Abul Muamar

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Continue Reading

Sebelumnya: Mempromosikan Sistem Perawatan Lansia di Tengah Penuaan Populasi di China
Berikutnya: Sekolah Ramah Sampah: Praktik Pendidikan Perubahan Iklim di SMP Islam Az-Zahra Lampung

Lihat Konten GNA Lainnya

Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia