Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Ikhtisar

Lena Dominelli, Tentang Keadilan Lingkungan dan “Green Social Work”

“Kita, manusia, adalah kustodian bumi. Dengan kata lain, kita harus menjaga bumi agar ia juga dapat menjaga kita.”
Oleh Aliyah Assegaf
1 September 2021
Lena Dominelli memberikan penjelasan tentang green social work

Lena Dominelli | Foto: BASW

“Social work” atau Pekerjaan sosial adalah sebuah praktik sekaligus studi akademik yang menaungi isu-isu pertumbuhan dan perubahan sosial, kohesivitas sosial, dan pemberdayaan serta kebebasan individu. Ranah pekerjaan sosial berada di antara keadilan sosial, hak asasi, tanggung jawab komunal, dan penghormatan terhadap keberagaman. Didukung oleh teori-teori pekerjaan sosial, ilmu sosial, humaniora, dan kearifan lokal, bidang ini mengikat masyarakat dengan tatanannya untuk menghadapi tantangan kehidupan dan meningkatkan kesejahteraan.

Profesor Lena Dominelli menjabat sebagai Ketua Departemen Pekerjaan Sosial di Fakultas Ilmu Sosial, Stirling University. Ia juga mengembangkan konsep keilmuan mengenai green social work, ketahanan masyarakat, dan community engagement. Saat ini, ia juga mengetuai International Association of Schools of Social Work (IASSW) Committee di bidang Penanggulangan Bencana. Profesor Lena juga mewakili profesi-profesi pekerjaan sosial dalam diskusi PBB tentang perubahan iklim (UNFCCC) sejak perhelatan di Kankun, Meksiko, pada 2010.

Keadilan Lingkungan

Ia mulai melihat bagaimana cara dunia mendefinisikan keadilan lingkungan. Ia menyadari bahwa kita telah mengabaikan keadilan lingkungan. “Keadilan lingkungan adalah hak untuk hidup di dalam lingkungan yang berkelanjutan dan sehat yang mengizinkan semua orang untuk memanfaatkan sumber daya alam demi mencukupi kebutuhan di masa kini tanpa mengancam kehidupan generasi di masa yang akan datang dengan tetap merawat bumi dan seluruh isinya,” jelas Profesor Lena.

Orang-orang yang menderita akibat ketidakadilan sosial sebelumnya adalah orang-orang yang juga mengalami penderitaan akibat ketidakadilan lingkungan. Sehingga, hal ini dapat disebut sebagai hak akan lingkungan yang berkelanjutan dan sehat. Selama pertemuannya bersama dengan IASSW dalam membahas definisi internasional terhadap pekerjaan sosial, Profesor Lena menyatakan keinginannya untuk menyertakan keadilan lingkungan di dalamnya.

Praktik pekerjaan sosial harus menjadi lebih hijau. Melindungi bumi dan menjaga keadilan lingkungan merupakan hal yang penting karena bencana perubahan iklim akan mempengaruhi semua orang. Green social work adalah sebuah pandangan baru terhadap pekerjaan sosial untuk mengatasi ketimpangan struktural dan perburukan lingkungan.

Pendekatan Baru

Pendekatan model baru ini mendukung keseluruhan pendekatan untuk semua orang dan makhluk hidup lainnya—tanaman dan hewan serta ekosistem fisik. Penekanannya berada pada hubungan alamiah antara seluruh unsur yang ada kemudian mendefinisikan ulang tugas untuk merawat dan mempedulikan sesama, termasuk bertanggung jawab melestarikan bumi.

Walaupun masih baru, pendekatan ini menjadi kunci di dalam masyarakat masa kini untuk berselaras dengan lingkungan. Mengetahui adanya ketergantungan antara sesama makhluk hidup nantinya juga akan membawa serta seluruh sistem dan institusi yang ada untuk masuk ke dalam ranah kerja.

Sistem nilai green social work menjunjung kesetaraan, inklusi sosial, pemerataan distribusi sumber daya, dan pendekatan berbasis hak asasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kehidupan yang berkelanjutan dan layak. Menanggapi isu-isu ini adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh para pekerja sosial di abad 21.

Permasalahan ekologis dan sosial kini menjadi suatu masalah yang tak lagi bisa dipahami dan dipecahkan dalam tingkat daerah maupun nasional secara terpisah. Justru, isu-isu ini harus ditelusuri dengan pendekatan multilevel. Lena Dominelli menjelaskan bahwa profesi pekerjaan sosial mampu dan harus memegang peranannya dalam merancang dan membentuk perspektif ini.

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Inez Kriya

Sumber: Australian Association of Social Workers

Professor Lena memberikan kuliah umum internasional tentang “Green Social Work’s Contribution to Environmental Impact” pada 17 Juni 2021, diselenggarakan  oleh Departemen Kesejahteraan Sosial, FISIP Universitas Indonesia.

Untuk membaca versi asli tulisan ini dalam bahasa Inggris, klik di sini.

Jika Anda melihat konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia

Langganan Anda akan memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, sekaligus mendukung kapasitas finansial GNA untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Aliyah Assegaf
Website |  + postsBio

Aliyah adalah seorang eksekutif ESG dan penulis konten di Green Network Asia.

  • Aliyah Assegaf
    https://greennetwork.id/author/aliyah/
    Menilik 7 Tren Keberlanjutan dalam Bisnis
  • Aliyah Assegaf
    https://greennetwork.id/author/aliyah/
    Octopus: Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Ekosistem Pengelolaan Sampah yang Baik
  • Aliyah Assegaf
    https://greennetwork.id/author/aliyah/
    Recycling Village, Memanfaatkan Limbah Plastik untuk Fesyen
  • Aliyah Assegaf
    https://greennetwork.id/author/aliyah/
    Jendela Papua: Cerminan Kita, Papua, dan Indonesia, untuk Dunia

Continue Reading

Sebelumnya: Bagaimana Industri Kecantikan Berkelanjutan Bekerja
Berikutnya: Beli Produk Lokal, Dukung Produsen Lokal, dan Konsumsi Secara Kritis

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

dua perempuan mengenakan pakaian tradisional Peru duduk di dekat dinding batu Tantangan dan Peluang AI untuk Masyarakat Adat
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Tantangan dan Peluang AI untuk Masyarakat Adat

Oleh Kresentia Madina
12 Agustus 2025
tangan ibu dan bayi di atas keyboard laptop Menciptakan Lingkungan Kerja yang Ramah Ibu Menyusui
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Lingkungan Kerja yang Ramah Ibu Menyusui

Oleh Abul Muamar
5 Agustus 2025
beberapa orang yang beragam melakukan aktivitas fisik di taman kota yang dikelilingi pepohonan di Penang, Malaysia. Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua

Oleh Nazalea Kusuma
29 Juli 2025
tempat tidur di ruang perawatan medis dengan sofa di sampingnya Pendekatan Sistemik untuk Hapus Kekerasan Seksual di Fasilitas Kesehatan
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Pendekatan Sistemik untuk Hapus Kekerasan Seksual di Fasilitas Kesehatan

Oleh Abul Muamar
23 Juli 2025
getah dari batang pohon kemenyan Bayang-Bayang Deforestasi di Tengah Ambisi Hilirisasi Kemenyan
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Bayang-Bayang Deforestasi di Tengah Ambisi Hilirisasi Kemenyan

Oleh Seftyana Khairunisa
22 Juli 2025
sekelompok orang sedang piknik di taman Mempromosikan Koneksi Sosial sebagai Pilar Kesehatan dan Kesejahteraan
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Mempromosikan Koneksi Sosial sebagai Pilar Kesehatan dan Kesejahteraan

Oleh Kresentia Madina
21 Juli 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia