Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Asia
Banner Ads Green Network ID
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Dunia
  • Muda
  • SDGs
  • Topik
  • #LetterfromtheFounder
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Intervensi Perubahan Perilaku Konsumen untuk Kurangi Sampah Makanan

Intervensi diperlukan untuk membangun sistem pangan yang lebih berkelanjutan, termasuk mengubah perilaku konsumen untuk mengurangi sampah makanan.
Oleh Nazalea Kusuma
21 Februari 2023
hidangan berbagai makanan di atas meja dengan tangan-tangan yang sedang menciduk.

Foto: Freepik.

Sistem pangan merupakan hal yang kompleks dan penuh dengan kontradiksi. Produksi makanan menyebabkan kerusakan lingkungan. Namun, lebih dari 800 juta orang menghadapi kelaparan, dan sekitar 931 juta ton makanan mungkin terbuang sia-sia. Intervensi diperlukan untuk membangun sistem pangan yang lebih berkelanjutan, termasuk mengubah perilaku konsumen untuk mengurangi sampah makanan.

Sampah Makanan dan Perubahan Perilaku

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan cetak biru untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi manusia dan planet Bumi. Dari 17 Tujuan (Goals), Tujuan 12 target 3 berfokus pada kehilangan dan pemborosan makanan. Singkatnya, mengurangi kehilangan dan pemborosan makanan akan memangkas biaya, meningkatkan ketahanan pangan dan gizi, menurunkan tekanan pada sumber daya alam, dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Menurut Laporan Indeks Sampah Makanan UNEP, 61% sampah makanan pada tahun 2019 berasal dari rumah tangga. Artinya, untuk mengatasi masalah ini, harus ada perubahan di tingkat konsumen. Namun, bukan berarti hal itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab konsumen secara individu. Semua aktor dalam sistem pangan memiliki peran dan mesti berkolaborasi untuk menciptakan perubahan perilaku yang berkelanjutan dan berarti.

Perubahan Perilaku orang untuk mengurangi limbah makanan

Ilmu Perilaku merupakan studi berbasis bukti tentang bagaimana orang membuat keputusan dan mengapa mereka menerapkan perilaku tertentu. Menggabungkan disiplin ilmu perilaku dengan pemahaman sistem pangan dan perilaku makanan dapat menjadi kunci untuk menentukan di mana dan bagaimana membuat dampak terbesar.

Kesadaran akan Sampah Makanan versus Intervensi

Champions 12.3 merilis panduan untuk membantu aktor kunci dalam sistem pangan mengetahui bagaimana mereka dapat membantu konsumen mengurangi sampah makanan melalui perubahan perilaku. Pembuat kebijakan, bisnis makanan, bisnis non-makanan, organisasi nirlaba, pendidik, dan influencer lainnya dapat berpartisipasi dalam berbagai tahap: mengembangkan kebijakan, meningkatkan kesadaran, intervensi, kolaborasi, dan penelitian & evaluasi. Panduan ini merupakan hasil lokakarya yang diselenggarakan oleh World Resources Institute (WRI) dengan para ahli sampah makanan dan perubahan perilaku global.

Lalu, apa perbedaan “intervensi” dengan “meningkatkan kesadaran”? Intervensi berfokus pada mendorong dan mengarahkan konsumen secara aktif untuk mengambil tindakan yang mengubah perilaku mereka. Menurut panduan tersebut, menggabungkan ilmu perilaku dan prinsip-prinsip EAST (Easy, Attractive, Social and Timely/Mudah, Menarik, Sosial dan Tepat Waktu) akan menciptakan intervensi yang efektif.

Perubahan Perilaku orang untuk mengurangi limbah makanan

Intervensi Sampah Makanan

Ada banyak jenis dan contoh intervensi sampah makanan. Di bawah ini adalah beberapa di antaranya:

  • Restrukturisasi Lingkungan (Fisik & Sosial)

Keputusan sering dibuat secara tidak sadar dengan bantuan konteks. Mengubah konteks fisik seputar makanan termasuk menghapus beberapa pilihan dan menjadikan perilaku yang disukai sebagai pilihan termudah atau bawan. Secara sosial, hal ini melibatkan normalisasi perilaku dengan memberitahukan bahwa semua orang melakukannya.

Contoh: menjual produk segar dalam bentuk terbuka (tidak dikemas sebelumnya); tidak lagi menggunakan nampan di kafetaria universitas; menyediakan piring yang lebih kecil; membuat wadah penyimpanan makanan transparan sehingga sisa makanan terlihat.

  • Insentif & Dorongan

Ini tentang membuat keputusan makanan berkelanjutan menarik dan diinginkan. Strategi ini termasuk memberikan hadiah, menghilangkan hasil yang dianggap berisiko & tidak menyenangkan, dan menawarkan solusi sederhana. Membuat manfaat & konsekuensi terlihat dan dirasakan juga penting. Penting juga untuk diingat bahwa setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda: menyelamatkan planet, harga, waktu, citra, dan sebagainya.

Contoh: menyimpan buku harian sampah makanan digital atau manual; menggunakan tempat sampah pintar untuk menimbang dan menganalisis sampah makanan; menghapus label ‘baik dikonsumsi sebelum’ (best before …) dan ‘digunakan oleh’ untuk beberapa makanan; mengenakan biaya tambahan untuk makanan yang tidak termakan di restoran.

  • Pelatihan

Kebanyakan orang ingin berubah. Memberikan keterampilan untuk memungkinkan perubahan itu akan mendorong perilaku pengelolaan makanan yang positif dan mendorong orang untuk lebih terlibat dalam menciptakan sistem pangan yang lebih berkelanjutan.

Contoh: membuat konten tentang resep, keterampilan memasak, dan teknik menggunakan sisa makanan dan bahan yang tersedia; memanfaatkan jangkauan perusahaan multinasional melalui komunikasi merek dan kampanye.

  • Pemberdayaan (Kemampuan & Peluang)

Manusia umumnya memiliki kebiasaan. Menghentikan kebiasaan makan yang buruk dan menciptakan yang baru memerlukan kemudahan agar orang-orang tertarik. Strategi ini meliputi kemampuan seseorang (alat, informasi) dan kesempatan (waktu, uang) untuk melakukannya.

Contoh: menyediakan ukuran porsi; aplikasi seluler yang menghubungkan konsumen dengan surplus makanan dari restoran dan toko; meningkatkan kualitas hidup dengan menaikkan upah; organisasi berbasis karyawan besar bekerja dengan karyawan mereka untuk memulai kebiasaan makanan baru di tempat kerja.

  • Panutan

Orang lebih cenderung responsif ketika pesan disampaikan oleh seseorang yang mereka percayai, kagumi, atau orang yang seperti mereka. Tokoh publik, selebritas, dan influencer yang menunjukkan perilaku pengelolaan makanan yang baik dapat membantu memengaruhi orang-orang untuk melakukan hal serupa. Selain itu, menciptakan norma sosial baru yang menunjukkan bahwa setiap orang melakukan sesuatu juga bisa menjadi pendorong yang efisien.

Contoh: membuat kampanye dan gerakan media sosial sederhana; memanfaatkan duta selebritas; berkolaborasi dengan tokoh masyarakat yang dihormati, sesepuh, dan pemuda untuk perubahan lokal.

—

Baca panduan lengkapnya di sini.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network | Website | + posts

Naz adalah Manajer Editorial Asia di Green Network. Ia bertanggung jawab sebagai Editor untuk Green Network Asia dan Reviewer untuk Green Network ID.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Kemajuan UU Anti-diskriminasi di Lingkungan Kerja Singapura
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Bagaimana Hasil Uji Coba Sistem 4 Hari Kerja Seminggu di Inggris?
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Program Building with Nature Lindungi Ekosistem Pesisir dan Tingkatkan Ekonomi Lokal di Demak
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Kemunduran Keadilan Sosial dan Bagaimana Kita Dapat Memperbaikinya

Continue Reading

Sebelumnya: Tantangan Kemenlu dalam Perkuat Diplomasi Digital
Berikutnya: Melindungi dan Melestarikan Bahasa Daerah

Artikel Terkait

orang-orang menunggu bus di halte. Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan
  • Kabar
  • Unggulan

Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan

Oleh Kresentia Madina
30 Maret 2023
Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’. ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro
  • Kabar
  • Unggulan

ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro

Oleh Abul Muamar
30 Maret 2023
panah putih dengan latar belakang hijau di dinding biru India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau
  • Kabar
  • Unggulan

India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

Oleh Nazalea Kusuma
29 Maret 2023
ilustrasi dua orang wartawan Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan
  • Opini
  • Unggulan

Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan

Oleh Abul Muamar
29 Maret 2023
penampakan sirip lumba-lumba Irrawaddy di atas permukaan air Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong
  • Kabar
  • Unggulan

Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong

Oleh Kresentia Madina
28 Maret 2023
etua MA Muhammad Syarifuddin dan Menteri LHK Siti Nurbaya saat penandatanganan MoU kerja sama antara MA dan KLHK. MA-KLHK Kerja Sama untuk Perkuat Perlindungan Lingkungan dan Hutan
  • Kabar
  • Unggulan

MA-KLHK Kerja Sama untuk Perkuat Perlindungan Lingkungan dan Hutan

Oleh Abul Muamar
28 Maret 2023
Banner Survey Pembaca
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • orang-orang menunggu bus di halte. Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan
    • Kabar
    • Unggulan

    Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan

  • Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’. ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro
    • Kabar
    • Unggulan

    ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro

  • panah putih dengan latar belakang hijau di dinding biru India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau
    • Kabar
    • Unggulan

    India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

  • ilustrasi dua orang wartawan Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan
    • Opini
    • Unggulan

    Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan

  • penampakan sirip lumba-lumba Irrawaddy di atas permukaan air Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong
    • Kabar
    • Unggulan

    Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • kontainer besar berwarna hijau, gedung berwarna biru, dan tabung besar di lokasi proyek Hamparan Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan

  • tari kecak ditampilkan oleh warga Bali pada malam hari Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat

  • TEPI Talks #4 dengan tema “Melibatkan Media dalam Aksi Berkelanjutan”. WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput

  • Ilustrasi Harm Reduction dengan tujuan mendasar yakni menjunjung keselamatan dan martabat semua orang. Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)

  • Sejumlah peserta hadir saat sesi dikusi panel acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali. INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali

Tentang Kami

  • Tentang
  • Anggota Tim
  • Bermitra dengan Kami
  • Konten Sponsor
  • Dukung Misi Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Pedoman Media Siber
  • Jaringan Penasihat
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor Nasional
  • Jaringan Penulis
  • FAQ
  • Bekerja dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network ID