Menumbuhkan Ekosistem ESG Singapura dengan ESG Impact Hub

Foto oleh Visual Tag Mx di Pexels.
Saat ini, semakin penting bagi kita untuk membuat keputusan yang berakar pada keberlanjutan dengan penuh kesadaran. Perusahaan, misalnya, dimintai pertanggungjawaban oleh konsumen dan investor terkait dampak operasional mereka terhadap aspek sosial, lingkungan, dan tata kelola, atau yang dikenal dengan ESG. Untuk mendukung pembiayaan berkelanjutan, Otoritas Moneter Singapura (MAS) baru-baru ini meluncurkan pusat kolaborasi keuangan bernama ESG Impact Hub.
Mengenal ESG Impact Hub
ESG mengacu pada standar yang mencerminkan dampak perusahaan terhadap eksternalitas lingkungan, sosial, dan tata kelola. Umumnya, standar ini menjadi indikator bagi konsumen yang ingin membuat konsumsi sadar lingkungan dan sosial, dan investor yang ingin menilai risiko perusahaan dan peluang pertumbuhan.
Pada 5 Oktober 2022, Otoritas Moneter Singapura meluncurkan ESG Impact Hub yang berlokasi di gedung Afro-Asia. Hub ini dimaksudkan untuk menjadi tempat kolaborasi antara start-up ESG FinTech, lembaga keuangan, dan semua pemangku kepentingan terkait. Tidak hanya itu, Hub ini juga akan mendukung inisiatif keberlanjutan berbasis industri seperti Program Point Carbon Zero dan ESG Business Foundry KPMG.
“Pendirian ESG Impact Hub merupakan tonggak penting dalam perjalanan Project Greenprint untuk membangun ekosistem ESG yang dinamis dan kokoh di Singapura, yang didukung oleh teknologi dan data. Hub fisik ini akan menambah rencana MAS untuk meluncurkan Pasar Greenprint digital tahun depan untuk mempercepat pertumbuhan komunitas ESG online di kawasan ini; dan akan berfungsi sebagai landasan peluncuran kemitraan publik-swasta yang mendukung transisi Asia yang adil dan berkelanjutan menuju ekonomi rendah karbon,” kata Dr. Darian McBain, Chief Sustainability Officer MAS.
Menumbuhkan Ekosistem ESG Singapura
Dengan mendirikan ESG Impact Hub, MAS ingin mendorong minat industri terhadap Project Greenprint dan mempercepat pertumbuhan ekosistem ESG Singapura. Untuk itu, Hub ini akan fokus pada tiga aspek berikut:
- Menumbuhkan FinTech ESG dengan memfasilitasi solusi teknologi end-to-end untuk memenuhi kebutuhan ESG korporasi dan lembaga keuangan, terutama pada data iklim dan keberlanjutan yang akurat.
- Menjangkar Pemberdaya ESG dengan melibatkan mitra pengetahuan, lembaga keuangan, dan investor untuk menyelenggarakan inisiatif kunci ESG eksternal, seperti program akselerator ESG FinTech, pelatihan, lokakarya peningkatan kapasitas, dan acara kepemimpinan pemikiran.
- Mendukung Pemangku Kepentingan ESG dengan melibatkan komunitas Hub untuk menyebarkan program dan solusinya untuk mendorong dampak material yang terukur yang mendukung upaya transisi sektoral, terutama pada delapan sektor fokus yang diidentifikasi oleh Satgas Industri Keuangan Hijau/Green Finance Industry Taskforce (GFIT).
Mengembangkan pembiayaan berkelanjutan membutuhkan kolaborasi yang kuat antara perusahaan, investor, dan lembaga keuangan. Pada hari peluncuran, 15 ESG FinTech dan organisasi bergabung dan menetap di Hub tersebut. Untuk lebih mendorong ekosistem ESG Singapura, MAS perlu melibatkan pemangku kepentingan utama secara berkesinambungan, membangun komunitas, dan merawat kemitraan yang secara strategis dapat meningkatkan sektor keuangan negara menuju keberlanjutan.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Madina adalah Reporter & Peneliti In-House untuk Green Network Asia. Dia meliput Global, Asia Tenggara, Asia Timur, dan Australasia.