Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Asia
Banner Ads Green Network ID
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Dunia
  • Muda
  • SDGs
  • Topik
  • #LetterfromtheFounder
  • Kabar
  • Unggulan

Mountain Partnership: Mengatasi Tantangan Ekosistem dan Masyarakat Pegunungan

Pada Tahun Pembangunan Gunung Berkelanjutan Internasional, Mountain Partnership mengadakan pertemuan global keenam untuk membahas keadaan pegunungan di dunia.
Oleh Kresentia Madina
9 Desember 2022
lanskap pegunungan yang menunjukkan sungai kecil dengan latar beberapa gunung di kejauhan

Foto oleh Piotr Burzynski di Unsplash.

Pegunungan merupakan pilar penting bagi ekosistem dan sumber mata pencaharian di Bumi. Perlu tindakan konkret agar pegunungan dapat terus menopang kehidupan dan tidak rusak akibat perubahan iklim.

Kerusakan Gunung

Sekitar 27% permukaan Bumi merupakan pegunungan. Sebagian orang mendaki gunung untuk menghilangkan stres, dan sebagian lainnya menetap dan membentuk masyarakat di lereng gunung. Ekosistem gunung merupakan rumah bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan serta menyediakan kita kayu, air minum, dan udara bersih. Singkatnya, gunung sangat penting.

Sayangnya, gunung juga rawan terhadap kerusakan. Perubahan iklim dan perilaku manusia telah membuat gunung sangat rentan dan tidak sehat, yang pada gilirannya berdampak pada kehidupan di Bumi yang sangat bergantung padanya.

Berdasarkan usulan pemerintah Kirgistan, tahun 2022 dicanangkan oleh PBB sebagai Tahun Pembangunan Gunung Berkelanjutan Internasional. Kebetulan, tahun ini juga menandai Pertemuan Global Mountain Partnership Keenam, yang diadakan setiap empat tahun sekali.

Mengambil tema “Masalah Pegunungan: Gagasan untuk Aksi/Pembangunan Aliansi untuk Pegunungan yang Tangguh”, pertemuan tersebut dimaksudkan untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh ekosistem dan masyarakat pegunungan.

Empat tantangan

Mountain Partnership didirikan oleh Pemerintah Italia dan Swiss, FAO PBB, dan UNEP pada tahun 2002. Anggotanya adalah pemerintah negara-negara dunia dan organisasi internasional yang peduli terhadap keberlanjutan gunung.

Pertemuan keenam dimulai pada 26-29 September 2022. Pada tanggal 27, empat sesi panel membahas tantangan yang berbeda terkait pegunungan. Intisarinya sebagai berikut:

  • Aksi iklim: mengenali dampak perubahan iklim pada komunitas dan wilayah pegunungan dan kebutuhan untuk meningkatkan adaptasi dan mengambil tindakan dari tingkat lokal hingga internasional.
  • Restorasi dan perlindungan ekosistem: menampilkan contoh proyek yang berhasil melalui kemitraan swasta-publik, insentif yang dipimpin pemerintah, dan kerangka kerja hukum, dan menyoroti area perkembangan penting yang diperlukan untuk kemajuan berkelanjutan.
  • Membangun ekosistem pegunungan yang berkelanjutan: membahas poin-poin produktivitas pertanian pegunungan, pariwisata, pemberdayaan perempuan pegunungan, dan kompleksitas kemitraan multipihak.
  • Peluang pembiayaan: membahas pentingnya integrasi lintas sektor dan menekankan bahwa investasi memerlukan perspektif jangka panjang yang mencakup pembiayaan inovatif.

Aksi lima tahun ke depan

Menyusul usulan tahun lalu, Kirgistan membahas kembali perlunya rencana aksi. Menurut Nurlan Aitmurzaev, Utusan Khusus Presiden Republik Kirgistan untuk Masalah Gunung, tujuan utamanya adalah mendeklarasikan 2023-2027 sebagai “Lima Tahun Aksi untuk Pembangunan Kawasan Pegunungan” dengan fokus pada implementasi dana pembangunan, pengembangan program, dan pendirian universitas gunung global.

Sesi panel juga diadakan untuk membahas tindakan masa depan yang diperlukan untuk keberlanjutan gunung, dengan ringkasan sebagai berikut:

  • Kerja sama lintas-batas: membahas pendekatan dan peluang untuk mengelola kawasan pegunungan lintas-batas dan peran jaringan lintas-batas dalam memastikan keanekaragaman hayati dan konservasi budaya.
  • Aliansi, advokasi, proses, dan konvensi PBB: menggarisbawahi perlunya koalisi internasional yang fleksibel untuk pegunungan di bawah Konvensi PBB dan pentingnya mengarusutamakan wacana internasional tentang pegunungan ke dalam sistem PBB.
  • Sains dan pengetahuan untuk kebijakan: menyoroti pentingnya integrasi komunitas lokal ke dalam perspektif ilmiah, menjembatani kesenjangan melalui praktik komunitas, dan mengubah relasi kekuasaan melalui penelitian yang dipimpin oleh masyarakat adat.
  • Inovasi, infrastruktur, dan konektivitas digital: menggarisbawahi aspek inovasi, termasuk integrasi lintas-sektor, dampak sosial terhadap perempuan dan desa, serta upaya aliansi multi-stakeholder dan internasional.

Baca rangkuman laporan lengkap pertemuan tersebut di sini.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Kresentia Madina
Website | + posts

Madina adalah Reporter & Peneliti In-House untuk Green Network Asia. Dia meliput Global, Asia Tenggara, Asia Timur, dan Australasia.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Rencana Pemulihan Pariwisata ASEAN Pascapandemi COVID-19
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Langkah Slow Food Lestarikan Sistem Pangan Lokal yang Baik, Bersih, dan Adil
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menyongsong Kebijakan Perdagangan yang Responsif Iklim
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Melindungi dan Melestarikan Bahasa Daerah

Continue Reading

Sebelumnya: Mewujudkan Layanan Kesehatan yang Ramah Difabel
Berikutnya: Memperkuat Ketahanan Pangan di Wilayah Pegunungan

Artikel Terkait

orang-orang menunggu bus di halte. Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan
  • Kabar
  • Unggulan

Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan

Oleh Kresentia Madina
30 Maret 2023
Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’. ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro
  • Kabar
  • Unggulan

ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro

Oleh Abul Muamar
30 Maret 2023
panah putih dengan latar belakang hijau di dinding biru India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau
  • Kabar
  • Unggulan

India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

Oleh Nazalea Kusuma
29 Maret 2023
ilustrasi dua orang wartawan Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan
  • Opini
  • Unggulan

Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan

Oleh Abul Muamar
29 Maret 2023
penampakan sirip lumba-lumba Irrawaddy di atas permukaan air Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong
  • Kabar
  • Unggulan

Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong

Oleh Kresentia Madina
28 Maret 2023
etua MA Muhammad Syarifuddin dan Menteri LHK Siti Nurbaya saat penandatanganan MoU kerja sama antara MA dan KLHK. MA-KLHK Kerja Sama untuk Perkuat Perlindungan Lingkungan dan Hutan
  • Kabar
  • Unggulan

MA-KLHK Kerja Sama untuk Perkuat Perlindungan Lingkungan dan Hutan

Oleh Abul Muamar
28 Maret 2023
Banner Survey Pembaca
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • orang-orang menunggu bus di halte. Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan
    • Kabar
    • Unggulan

    Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan

  • Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’. ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro
    • Kabar
    • Unggulan

    ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro

  • panah putih dengan latar belakang hijau di dinding biru India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau
    • Kabar
    • Unggulan

    India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

  • ilustrasi dua orang wartawan Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan
    • Opini
    • Unggulan

    Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan

  • penampakan sirip lumba-lumba Irrawaddy di atas permukaan air Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong
    • Kabar
    • Unggulan

    Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • kontainer besar berwarna hijau, gedung berwarna biru, dan tabung besar di lokasi proyek Hamparan Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan

  • tari kecak ditampilkan oleh warga Bali pada malam hari Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat

  • TEPI Talks #4 dengan tema “Melibatkan Media dalam Aksi Berkelanjutan”. WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput

  • Ilustrasi Harm Reduction dengan tujuan mendasar yakni menjunjung keselamatan dan martabat semua orang. Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)

  • Sejumlah peserta hadir saat sesi dikusi panel acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali. INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali

Tentang Kami

  • Tentang
  • Anggota Tim
  • Bermitra dengan Kami
  • Konten Sponsor
  • Dukung Misi Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Pedoman Media Siber
  • Jaringan Penasihat
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor Nasional
  • Jaringan Penulis
  • FAQ
  • Bekerja dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network ID