Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Laporan ILO-UNICEF Serukan Perlindungan Sosial untuk Hapus Buruh Anak

Perlindungan sosial dapat melindungi keluarga rentan dari kemiskinan dan pengucilan, mengurangi faktor-faktor kunci yang menyebabkan adanya buruh anak.
Oleh Kresentia Madina
9 Juni 2022
sebuah foto berskala kelabu tentang bocah yang berdiri di antara pakaian yang diganung di antara tangan yang memegang tali gantungan baju.

Foto oleh Muhammadtaha Ibrahim Ma'aji di Unsplash

Anak-anak merupakan kelompok rentan yang membutuhkan perlindungan hukum, khususnya dalam menghadapi perbuatan eksploitatif. Namun, buruh anak masih menjadi masalah yang belum terselesaikan.

Dengan Pembangunan Berkelanjutan Goal 8, PBB berencana untuk menghapus buruh anak dalam segala bentuk pada 2025. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan UNICEF bekerja sama untuk menerbitkan laporan yang menyoroti pentingnya perlindungan sosial dalam menghapus buruh anak.

Suramnya statistik buruh anak

Laporan pertama berjudul Child Labour: Global estimates 2020, trends and the road Forward, (Buruh Anak: Perkiraan Global 2020, tren, dan jalan terbentang ke depan) yang secara resmi dilansir pada Konferensi Global ke-5 mengenai Penghapusan Buruh Anak (15-20 Mei, 2022). 

Laporan tersebut menunjukkan bahwa ada 160 juta buruh anak di dunia pada awal 2020; terdiri dari 63 juta anak perempuan dan 97 juta anak laki-laki. Wilayah pedesaan dan pertanian disebut-sebut sebagai tempat di mana buruh anak banyak ditemukan. Tanpa strategi mitigasi, maka jumlah buruh anak dapat mencapai 8.9 juta pada 2022.

Perlindungan sosial dipandang sebagai kunci untuk mengurangi jumlah buruh anak. Perlindungan tersebut mencakup berbagai kebijakan yang dapat melindungi keluarga rentan dari kemiskinan dan pengucilan, menghapus faktor-faktor kunci yang menyebabkan adanya buruh anak. Namun, pada saat laporan tersebut disampaikan, hanya 26.6% anak di seluruh dunia yang memperoleh perlindungan sosial.

Memperkuat sistem perlindungan sosial

Lebih jauh lagi ILO dan UNICEF menyoroti peranan perlindungan sosial dalam publikasi terbaru mereka berjudul “The role of social protection in the elimination of child Labour” (Peran perlindungan sosial dalam menghapus buruh anak). Laporan tersebut menyampaikan bagaimana perlindungan sosial dapat mengurangi buruh anak dan memfasilitasi sekolah berdasarkan bukti dari berbagai studi yang dilakukan sejak 2010.

Laporan tersebut menyampaikan sejumlah rekomendasi untuk memperkuat sistem perlindungan dalam rangka mencegah dan mengurangi buruh anak:

  • Memangkas kesenjangan cakupan perlindungan sosial untuk anak-anak dengan memprioritaskan tunjangan bagi anak serta menyokong pekerja informal dengan perlindungan sosial untuk mendukung peralihan mereka ke sektor ekonomi formal.·       
  • Menyediakan sistem perlindungan sosial yang terintegrasi di sepanjang siklus hidup, seperti tunjangan bagi anak dan keluarga, tunjangan bagi kehamilan dan pengangguran, dana pensiun hari tua, dan perlindungan kesehatan.  
  • Merancang program perlindungan sosial yang inklusif dan peka terhadap persoalan buruh anak. Hal ini berarti mengejawantahkan kebijakan yang menjangkau seluruh rumah tangga yang memiliki anak, menyederhanakan proses pendaftaran, dan membuat ragam mekanisme pembayaran, serta meningkatkan penanaman modal dalam pelayanan sosial yang vital bagi anak-anak.·        
  • Membangun komitmen politik yang kuat pada saat ini untuk mengakhiri buruh anak dan memantapkan perlindungan sosial universal untuk memperkuat permufakatan dalam bertindak.·        
  • Mempromosikan penanaman modal dalam sistem perlindungan sosial sebagai penggerak pembangunan.

Seruan universal untuk bangkit

Jumlah buruh anak yang mengejutkan tersebut seharusnya meningkatkan keprihatinan kita tentang betapa gentingnya masalah ini. Apalagi, laporan ILO-UNICEF tersebut menyitir jumudnya perkembangan upaya penghapusan buruh anak. Dengan menyoroti pentingnya perlindungan sosial, laporan ILO-UNICEF memungkinkan para pembuat undang-undang di seluruh dunia untuk meningkatkan keterlibatan serius mereka dalam melindungi anak-anak.

Undang-undang harus melindungi kesejahteraan anak-anak di seluruh penjuru dunia. Bagaimana pun juga,  masa depan berkelanjutan hanya dapat dicapai melalui upaya kolektif memperbaiki seluruh ranah dalam masyarakat kita dan memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang terabaikan.

Editor: Abul Muamar

Penerjemah: Gayatri W.M

Baca juga versi artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan GNA Indonesia.

Langganan Anda akan memberikan akses ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda sekaligus mendukung kapasitas finansial Green Network Asia untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    ICSC Luncurkan Alat Pemetaan Instalasi Panel Surya Atap di Filipina
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Kolaborasi untuk Mendorong Peningkatan Pendanaan Adaptasi terhadap Bencana Iklim di ASEAN
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Mempromosikan Koneksi Sosial sebagai Pilar Kesehatan dan Kesejahteraan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    UKRI Danai Enam Proyek untuk Atasi Kerawanan Pangan di Inggris Raya

Continue Reading

Sebelumnya: Laporan Deloitte 2022 Tunjukkan Bagaimana Eksekutif Menyikapi Perubahan Iklim
Berikutnya: KLHK Kampanyekan Pelestarian Lingkungan di Festival Java Jazz 2022

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

Sekelompok laki-laki muda berfoto bersama seorang ibu di depan sebuah rumah. Perempuan Penjaga Hutan di Negeri Patriarki: Kisah Mpu Uteun dan Ekofeminisme di Aceh
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Perempuan Penjaga Hutan di Negeri Patriarki: Kisah Mpu Uteun dan Ekofeminisme di Aceh

Oleh Naufal Akram
25 Agustus 2025
buku terbuka Menyampaikan Pengetahuan yang Dapat Diterapkan melalui Pelatihan Keberlanjutan
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Menyampaikan Pengetahuan yang Dapat Diterapkan melalui Pelatihan Keberlanjutan

Oleh Yanto Pratiknyo
25 Agustus 2025
kubus kayu warna-warni di atas jungkat-jungkit kayu Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Oleh Abul Muamar
22 Agustus 2025
penggiling daging di peternakan Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan

Oleh Brian Cook
22 Agustus 2025
dua orang sedang menandatangani dokumen di atas meja Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030

Oleh Abul Muamar
21 Agustus 2025
sekelompok perempuan dan dua laki-laki berfoto bersama. Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor

Oleh Sahal Mahfudz
21 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia