Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Punahnya Ikan Pari Jawa: Sebuah Peringatan tentang Kerusakan Habitat Laut

Punahnya ikan pari Jawa merupakan titik kritis bagi keanekaragaman hayati laut. Karena itu, kita harus memikirkan strategi pengelolaan yang tepat.
Oleh Abul Muamar
4 Januari 2024
ikan pari Jawa dengan penggaris di sampingnya

Ikan pari Jawa (Urolophus javanicus). | Foto: Dokumen Edda Aßel dari Museum für Naturkunde Berlin.

Laut Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang begitu kaya. Ribuan spesies ikan dan biota laut lainnya hidup di perairan Indonesia, dan keberadaan mereka membantu menjaga keseimbangan ekosistem laut. Sayangnya, kehidupan spesies-spesies tersebut terus terancam oleh perubahan iklim dan berbagai aktivitas manusia. Pada Desember 2023, Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) menyatakan bahwa ikan pari Jawa telah punah.

Kepunahan Ikan Pari Jawa

Ikan pari Jawa (Urolophus javanicus) termasuk spesies ikan pari yang berukuran kecil. Ikan ini disebut-sebut memiliki wilayah jelajah yang terbatas di Laut Jawa. Namun, tidak banyak catatan dan data mengenai sebaran dan habitat ikan ini di wilayah sekitar Laut Jawa.

Menurut catatan IUCN, ikan ini hanya diketahui dari satu spesimen yang diperoleh dari pasar ikan di Jakarta pada tahun 1862. Sejak saat itu, ikan ini tidak pernah lagi ditemukan meskipun telah dilakukan pemantauan dan survei ekstensif sejak tahun 2001, termasuk di lokasi pendaratan ikan di sepanjang pantai utara Jawa serta di tempat lain di Indonesia.

Menurut tim peneliti dari Charles Darwin University (CDU), Australia, ikan pari Jawa menjadi ikan laut pertama yang dinyatakan punah akibat aktivitas manusia. Penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab dianggap sebagai salah satu penyebab kepunahan ikan ini, di samping pesatnya pertumbuhan industri dan degradasi habitat pesisir. Sebelum dinyatakan punah, spesies ikan ini dikategorikan sebagai Kritis pada tahun 2021.

“Pesisir utara Jawa, khususnya Teluk Jakarta di mana spesies ini diketahui berada, merupakan wilayah industri besar, dimana terjadi kehilangan dan degradasi habitat dalam jangka panjang dan ekstensif. Dampak ini cukup parah hingga menyebabkan kepunahan spesies ini,” kata Julia Constance, ahli biologi konservasi dari Charles Darwin University.

“Kepunahan terjadi selamanya, dan kecuali kita dapat mengamankan populasi spesies laut yang terancam punah di seluruh dunia, Ikan pari Jawa hanya akan menjadi puncak gunung es,” Constance menambahkan.

Peringatan

Punahnya ikan pari Jawa merupakan peringatan bagi kita semua tentang kerusakan habitat laut akibat aktivitas manusia dan pentingnya tindakan segera untuk mencegah keadaan yang lebih buruk. IUCN Red List mencatat lebih dari 44.000 spesies terancam punah, dan jumlah itu hanyalah 28% dari seluruh spesies yang telah dikaji.

“Terdapat lebih dari 120 ikan laut yang Kritis di dunia dan hilangnya ikan pari Jawa merupakan titik kritis bagi keanekaragaman hayati laut,” ujar Peneliti Senior Institute for the Environment and Livelihoods Charles Darwin University, Dr Peter Kyne.

Karena itu, kata Dr Kyne, “Kita harus memikirkan strategi pengelolaan yang tepat seperti melindungi habitat dan mengurangi penangkapan ikan berlebihan sekaligus mengamankan mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada sumber daya ikan.”

Upaya konservasi spesies laut yang kritis dan terancam punah hingga pengelolaan laut secara berkelanjutan juga mesti diperkuat dan dilakukan secara komprehensif dan koheren di tingkat lokal, nasional, dan regional.

Jika Anda melihat konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia

Langganan Anda akan memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, sekaligus mendukung kapasitas finansial GNA untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Abul Muamar
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah alumnus Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor untuk beberapa media tingkat nasional di Indonesia. Ia juga adalah penulis, editor, dan penerjemah, dengan minat khusus pada isu-isu sosial-ekonomi dan lingkungan.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Jerman Danai Proyek SETI untuk Dekarbonisasi Sektor Bangunan dan Industri di Indonesia
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Memutus Lingkaran Setan Kekerasan dalam Pendidikan Dokter Spesialis
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Pemerintah Luncurkan Peta Jalan Hidrogen dan Amonia Nasional
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Kelindan Penurunan Angka Kelahiran dan Meningkatnya Biaya Hidup

Continue Reading

Sebelumnya: Laporan Khusus Leaders in Sustainability 2023: Wawasan dari Dunia Usaha dalam Pembangunan Berkelanjutan
Berikutnya: Perkembangan Keberlanjutan dalam Industri Perjalanan

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

kubus kayu warna-warni di atas jungkat-jungkit kayu Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Oleh Abul Muamar
22 Agustus 2025
penggiling daging di peternakan Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan

Oleh Brian Cook
22 Agustus 2025
dua orang sedang menandatangani dokumen di atas meja Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030

Oleh Abul Muamar
21 Agustus 2025
sekelompok perempuan dan dua laki-laki berfoto bersama. Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor

Oleh Sahal Mahfudz
21 Agustus 2025
Sebuah ilustrasi karya Frendy Marcelino yang menggambarkan tumpukan tote bag dan tumbler tak terpakai yang tumpah keluar dari sebuah tumbler besar. Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia

Oleh Nadia Andayani
20 Agustus 2025
orang-orang menonton pertunjukan teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami” Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”

Oleh Nareswari Reswara Widya
20 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia