Setyo Budiantoro

Setyo Budiantoro

Jaringan Penasihat GNA

Saya mendukung Green Network Asia karena mereka membangun ekosistem keberlanjutan dari nurani, bukan hanya narasi.

Halo, saya Setyo Budiantoro — biasa dipanggil Budi. Saat ini saya tinggal di Jakarta dan bekerja sebagai Manajer Pilar Pembangunan Ekonomi di Sekretariat Nasional SDGs (TPB/SDGs) Bappenas. Fokus saya adalah mendukung integrasi pembangunan berkelanjutan di berbagai tingkatan — dari kebijakan nasional hingga praktik nyata di tingkat daerah.

Saya juga aktif sebagai Sustainable Development Strategist di Perkumpulan Prakarsa, fellow program IDEAS–UID MIT Sloan School of Management, serta tergabung sebagai SDGs–ESG Expert di Indonesian ESG Professional Association (IEPA) dan anggota Advisory Committee Fair Finance Asia. Di ranah akademik, saya mengajar di program pascasarjana Keuangan Berkelanjutan dan Pembangunan Universitas Udayana. Sehari-hari, saya banyak terlibat dalam evaluasi atau penilai program SDGs, ESG, dan keberlanjutan — serta rutin memberikan pelatihan dan kuliah di berbagai institusi, mulai dari kementerian, OJK, Bursa Efek Indonesia, pemerintah daerah, perusahaan, CSO, organisasi filantropi, hingga lembaga internasional.

Latar belakang pendidikan saya dimulai dari teknik mesin, sebelum akhirnya menemukan arah baru di bidang ekonomi pembangunan. Saya menempuh studi S2 di Universitas Indonesia, melanjutkan ke International Institute of Social Studies, Erasmus University Rotterdam, dan memperdalam isu kemiskinan multidimensi melalui studi di Oxford University. Perjalanan ini memperkuat ketertarikan saya pada isu-isu struktural — terutama yang berkaitan dengan keadilan ekonomi dan transformasi kebijakan publik.

Saya telah menulis lebih dari 200 artikel, opini, buku, dan ulasan kebijakan — banyak di antaranya dimuat di media nasional maupun internasional. Menulis bagi saya bukan sekadar menyusun kata, tetapi menyusun arah di tengah kompleksitas. Dari proses itu, saya belajar bahwa kebijakan yang bermakna tidak lahir dari kecepatan mengambil keputusan, tetapi dari keberanian untuk memahami lebih dalam.

Di luar pekerjaan, saya senang membaca, berenang, dan berjalan kaki. Aktivitas-aktivitas sederhana ini sering menjadi ruang jeda — tempat saya menemukan kembali arah, dengan kepala dingin dan hati terbuka.

You cannot copy content of this page