Dini Widiastuti

Dini Widiastuti

Halo!

Perkenalkan, saya Dini Widiastuti. Penggambaran terbaik tentang diri saya secara profesional, adalah sebagai seorang pekerja pembangunan dan kemanusiaan yang sangat beruntung mendapatkan kesempatan untuk terlibat di berbagai inisiatif yang menarik dan menantang, baik di Indonesia maupun di Inggris, tempat saya pernah menetap selama 12 tahun.

Saya melihat diri saya lebih sebagai seorang praktisi dibandingkan seorang ahli di bidang ilmu pembangunan. Saya mempelajari Ekonomi Pembangunan di Universitas Indonesia, dan dengan penuh syukur mendapatkan Beasiswa Chevening sehingga dapat melanjutkan studi S2 di bidang Southeast Asian Studies dari School of Oriental and African Studies (SOAS). Beberapa waktu yang lalu, saya kembali ke bangku kuliah untuk menjalankan Senior Fellowship di bidang Public Service di Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore.

Saya memulai karir di sektor pembangunan dengan bekerja sebagai seorang peneliti dampak krisis ekonomi pada 1997/1998 terhadap kelompok-kelompok marginal. Saya cenderung menjadi seorang generalis yang berpijak pada banyak aspek kinerja pembangunan. Hal ini meliputi kampanye untuk mengusung kemerdekaan berekspresi dan media di Afghanistan pada awal 2000, tak lama setelah kejatuhan Taliban di Kabul; Mendukung organisasi-organisasi masyarakat sipil di wilayah yang kini menjadi negara Timor Leste yang merdeka; Mendorong transparansi industri minyak. Ketika saya kembali ke Indonesia pada  2012, saya memimpin Economic Justice Programme of Oxfam di Indonesia pada isu-isu antara lain: rantai nilai minyak sawit berkelanjutan, hak lahan, bisnis, dan hak asasi manusia, untuk menyoroti skala ketimpangan di Indonesia pada tingkat nasional.

Yang tak kalah penting dari perjalanan saya adalah mendukung pembangunan kapasitas aktivis-aktivis pembangunan muda, memberikan fasilitas pada perempuan dan kelompok ekonomi pemuda agar mereka dapat mengambil langkah pertama menapaki tangga bisnis, atau membantu para petani perempuan untuk menggaungkan suara mereka dan mendorong investasi pada para pengusaha agrobisnis muda. Pengalaman-pengalaman ini telah membentuk saya dan pendekatan saya terhadap pemrograman pembangunan.

Komitmen saya terhadap kesetaraan gender berevolusi secara organik di sepanjang karir saya. Proses itu dihasilkan dari pengalaman pribadi dan pengalaman yang saya dapatkan dari para perempuan yang pernah saya temui. Kini saya dapat mengafirmasi bahwa keadilan sosial dan pemenuhan hak asasi manusia tidak dapat dicapai tanpa adanya keadilan gender dan hak perempuan. Dalam satu dekade terakhir, pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender telah menempati porsi terbanyak dalam perkembangan dan kinerja kemanusiaan saya.

Selain bekerja di bidang pembangunan, saya juga menggalang aksi-aksi kemanusiaan, seperti rekonstruksi tsunami Aceh, Gempa Sumatra Barat pada 2010, Gempa Lombok, dan Gempa, Tsunami, dan Likuefaksi Tanah Sulawesi Tengah pada 2018. Bagi negara yang sangat rentan terhadap berbagai bencana alam seperti Indonesia, pengurangan risiko bencana dan kesiapan darurat harus ditanam dalam perencanaan dan aksi pembangunan. Benang merah antara pembangunan dan kinerja kemanusiaan sama sekali tidak dapat dipisahkan.

Selama lima tahun terakhir, semenjak saya menjabat sebagai Executive Director di Indonesia Business Coalition for Women Empowerment hingga kini saya bertugas sebagai Executive Director di Plan Indonesia, saya telah menaruh fokus utama pada pengembangan dan keberlanjutan institusional, yang mengubah organisasi-organisasi saya agar dapat menyesuaikan diri dengan konteks pembangunan yang berubah. Dengan demikian, saya merawat kolaborasi lintas pemangku kepentingan, termasuk dengan sektor bisnis dan para pelaku pembangunan baru, mengeksplorasi cara-cara baru untuk mengantarkan pembangunan, dan mungkin yang terpenting, membantu mempersiapkan generasi pemimpin perempuan berikutnya dengan semangat dan ambisi mencapai keadilan sosial dan gender.

Seperti yang mungkin bisa Anda tebak, saya gemar bepergian, dan saya suka terlibat dalam percakapan yang menarik, terutama jika ditemani oleh makanan yang lezat. Oleh karena itu, jika Anda tertarik berdiskusi dan mempelajari kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan pemuda, decolonization of aid, kampanye-kampanye, atau aspek apapun terkait pembangunan dan kinerja kemanusiaan yang saya sebutkan di atas, silakan hubungi saya melalui LinkedIn, Facebook, Instagram, dan melalui email: [email protected].