Skip to content
  • Tentang
  • GNA Advisory & Consulting
  • Kemitraan Iklan GNA
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Ketimpangan Akses Peluang di Kalangan Generasi Muda

Di tengah upaya untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan, akses peluang di kalangan generasi muda masih belum terjamin secara global.
Oleh Dinda Rahmania
16 Agustus 2024
Seorang pekerja muda memeriksa produk akhir di pabrik garmen

Foto: ILO Asia-Pacific di Flickr.

Generasi muda dipandang sebagai masa depan masyarakat, membawa hal-hal baru dan melampaui cara-cara lama. Meskipun terdapat harapan bagi kaum muda untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan, mereka masih menghadapi tantangan besar dalam mengakses peluang-peluang penting. Oleh karena itu, mengatasi ketimpangan akses peluang di kalangan generasi muda menjadi sangat penting. 

Pemulihan Lapangan Kerja Generasi Muda yang Tidak Merata

Laporan ILO bertajuk “Tren Ketenagakerjaan Global untuk Kaum Muda 2024” menunjukkan bahwa tingkat pengangguran berada pada titik terendah dalam 15 tahun terakhir, menandakan pemulihan penuh dari puncak tingkat pengangguran akibat pandemi COVID-19. Namun, hampir 65 juta generasi muda di seluruh dunia masih menganggur dan beberapa kawasan masih kesulitan mengurangi pengangguran, yang menunjukkan bahwa pemulihan belum merata.

Tingkat pengangguran di Asia Timur mencapai angka tertinggi dalam sejarah yaitu 14,5%. Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Afrika Utara dan negara-negara Arab, peluang kerja masih langka. Selain itu, Asia Selatan juga memiliki tingkat NEET (Not in Employment, Education, or Training/NEET ) yang tinggi, terutama di kalangan perempuan muda (42%), menempatkannya sebagai kawasan dengan kesenjangan gender terluas.

Kesenjangan Akses Pendidikan & Peluang

Kesenjangan tingkat NEET antarnegara menunjukkan ketimpangan akses peluang di kalangan generasi muda di seluruh dunia. Akses terhadap pendidikan dan pelatihan dapat membantu mempersiapkan kaum muda untuk masuk ke dunia kerja. Kaum muda yang memiliki pendidikan tinggi atau keterampilan khusus lebih mungkin untuk menjamin kesejahteraan dan pendapatan mereka. Namun, terbatasnya akses ke pelatihan dapat membuat pilihan mereka menjadi terbatas.

Ketimpangan akses pendidikan merupakan sebuah isu besar dengan hambatan finansial sebagai faktor utamanya. Pada tahun 2023, sekitar 63% generasi muda berusia 15 hingga 24 tahun di negara-negara berpenghasilan tinggi mengikuti pendidikan atau pelatihan. Sebaliknya, di negara-negara berpenghasilan rendah, hanya 40% generasi muda yang bersekolah atau mengikuti pelatihan.

Di banyak negara berpendapatan rendah dan menengah, generasi muda yang tidak mengenyam pendidikan tinggi lebih cenderung menjadi NEET dibandingkan mereka yang berpendidikan tinggi. Dalam hal ini, perempuan muda lebih rentan menjadi NEET dibanding laki-laki muda.

Memastikan Kesejahteraan Generasi Muda

Generasi muda berusia 15 hingga 24 tahun, atau sering disebut Generasi Z, merupakan angkatan kerja termuda dan sangat sadar akan isu-isu mendesak seperti perubahan iklim. Keterlibatan aktif mereka sangat penting dalam mengatasi tantangan global dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Oleh karena itu, untuk memastikan generasi muda dapat berkontribusi penuh, kesejahteraan mereka harus terjamin, termasuk dengan menyediakan kesempatan yang setara dan inklusif dalam pendidikan, pelatihan, dan pekerjaan.

Editor: Nazalea Kusuma 

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia


Berlangganan GNA Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Dinda Rahmania
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Dinda adalah Reporter di Green Network Asia. Ia belajar Ilmu Hubungan Internasional di President University. Dinda bersemangat menulis seputar isu keberagaman, konsumsi berkelanjutan, dan pemberdayaan.

  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Mengurangi Limbah Elektronik dengan Material yang Dapat Didaur Ulang dan Diperbaiki
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Singapura Luncurkan Alat Pelaporan ESG Otomatis
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    PUA-DEM: Model Komputer yang Lebih Akurat untuk Prediksi Longsor
  • Dinda Rahmania
    https://greennetwork.id/author/dindarahmania/
    Memahami Prinsip Bisnis dan HAM (BHR) untuk Keseimbangan HAM dan Keuntungan

Continue Reading

Sebelumnya: Meningkatnya Dampak Perubahan Iklim terhadap Anak-Anak dan Strategi yang Diperlukan
Berikutnya: Memutus ‘Tradisi’ Perundungan di Kalangan Dokter

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

Sejumlah petani di Bengkulu menggiling padi di tengah sawah Penghapusan Rafaksi dan Dampaknya terhadap Tata Kelola Beras
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Penghapusan Rafaksi dan Dampaknya terhadap Tata Kelola Beras

Oleh Andi Batara
13 Agustus 2025
botol plastik yang mengapung di dalam air Potret Polusi Plastik di Asia Tenggara dan Asia Timur
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Potret Polusi Plastik di Asia Tenggara dan Asia Timur

Oleh Kresentia Madina
13 Agustus 2025
pemandangan danau yang rusak Neokolonialisme Terselubung dalam Kemasan “Sustainable Tourism” di Danau Toba
  • Opini
  • Unggulan

Neokolonialisme Terselubung dalam Kemasan “Sustainable Tourism” di Danau Toba

Oleh Adzra’a Aqiilah Luthfi
12 Agustus 2025
dua perempuan mengenakan pakaian tradisional Peru duduk di dekat dinding batu Tantangan dan Peluang AI untuk Masyarakat Adat
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Tantangan dan Peluang AI untuk Masyarakat Adat

Oleh Kresentia Madina
12 Agustus 2025
seorang perempuan sedang menggoreng kerupuk yang ditaruh di atas tampah Mengulik Tantangan Pembiayaan Hijau untuk UMKM di Indonesia
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Mengulik Tantangan Pembiayaan Hijau untuk UMKM di Indonesia

Oleh Abul Muamar
11 Agustus 2025
seseorang memegang ponsel Mengulik Sistem Peringatan Dini Berbasis Ponsel
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Sistem Peringatan Dini Berbasis Ponsel

Oleh Kresentia Madina
11 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Internship GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia