Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

KKI Warsi Berdayakan Suku Anak Dalam di Hutan Jambi

Masih banyak masyarakat sekitar hutan dalam kategori miskin. Oleh karena itu, upaya lintas sektor dan atensi terhadap Suku Anak Dalam perlu ditingkatkan.
Oleh Abul Muamar
11 Oktober 2022
Lima anak Suku Kubu atau Suku Anak Dalam (Orang Rimba) duduk lesehan di atas tanah tanpa memakai baju. Di belakang mereka, ada tiga perempuan Suku Anak Dalam, dua di antaranya sedang memangku balita.

Anak-anak Suku Anak Dalam (Orang Rimba). | Foto oleh Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi.

Masyarakat adat merupakan penjaga ekosistem yang krusial. Kearifan mereka dalam merawat alam sudah berlangsung sejak dahulu kala, bahkan sebelum negara-negara di dunia terbentuk. Dalam menghadapi dampak perubahan iklim, kelompok minoritas ini juga memiliki peran penting. Sayangnya, keberadaan mereka justru sering terabaikan, dan mereka kerap terpinggirkan dalam agenda pembangunan.

Saat membahas mengenai masyarakat adat, salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan adalah hutan sebagai rumah dan sumber kehidupan bagi mereka. Karenanya, upaya pelestarian hutan harus dilakukan beriringan dengan pemberdayaan masyarakat adat.

Atas dasar pemikiran itu, Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi hadir untuk memberdayakan suku-suku adat di wilayah Sumatera Bagian Selatan. Salah satunya adalah Suku Kubu atau Suku Anak Dalam (Orang Rimba) yang tinggal di pedalaman hutan di Jambi.

Yang Dilakukan KKI Warsi

Berdiri sejak 27 Desember 1991, KKI Warsi memiliki enam fokus kegiatan. Melalui program Konservasi dan Suku Adat Marginal, ada tiga hal pokok yang dilakukan KKI Warsi, yakni:

  • Melakukan advokasi kebijakan untuk ketersediaan ruang hidup dan penghidupan masyarakat adat yang berkorelasi terhadap upaya konservasi/penyediaan sumberdaya alam dan pemberdayaan komunitas
  • Memberdayakan masyarakat adat dalam aspek ekologi, ekonomi, dan sosial
  • Memfasilitasi kegiatan pendidikan, kesehatan, budidaya pertanian, pelayanan informasi dan pendidikan bagi masyarakat adat

Selain itu, fokus utama lainnya yang dilakukan KKI Warsi adalah advokasi penyelamatan hutan alam yang tersisa; memastikan akses dan hak masyarakat adat atas pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA); pengelolaan gambut berkelanjutan serta pencegahan kebakaran hutan dan lahan; pengarusutamaan Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM) dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim; dan Pengembangan ekonomi masyarakat sekitar hutan. Selain Orang Rimba, gerakan komunitas ini juga menyasar Suku Talang Mamak dan Batin Sembilan. 

Beberapa capaian atas apa yang dilakukan KKI Warsa antara lain:

  • Mendorong lahirnya Taman Nasional Bukit Dua Belas yang dikhususkan untuk perlindungan sumber hidup Orang Rimba tahun 2000
  • Menjalankan kegiatan pendidikan alternatif bagi Orang Rimba tahun 1998-sekarang
  • Mendorong layanan kesehatan dasar Orang Rimba Tahun 1998-sekarang
  • Mendorong pertanian sederhana pada Suku Bathin Sembilan dan Orang Rimba yang kehilangan hutannya
  • Mendorong anak rimba masuk ke sekolah formal sejak 2006 dan menjadi mahasiswa di Universitas Jambi pada 2013
  • Pembangunan tempat bermain ramah anak di lokasi Orang Rimba SP-I dan Talang Mamak yang dikembangkan secara terpadu dengan pendidikan kebersihan dan hidup sehat di komunitas sejak usia dini.
  • Berhasil mendorong lahirnya MoU layanan kesehatan Orang Rimba dalam Provinsi Jambi di rumah sakit pemerintah tanpa biaya sejak 2007

Mendorong Peran Pemerintah 

Baru-baru ini, KKI Warsi menggagas dialog bertajuk “Penggunaan APBDes dalam Mendukung Pemberdayaan Masyarakat di Provinsi Jambi”. Dialog yang melibatkan lembaga pengolala perhutanan sosial, pemerintahan desa, Dinas Kehutanan, Dinas DP3AP2, dan Kemendes PDTT itu bertujuan untuk membahas kolaborasi yang dapat dilakukan untuk menunjang perhutanan sosial dan memberdayakan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba, salah satunya melalui dukungan dana desa.

“Masih banyak masyarakat  sekitar hutan dalam kategori miskin. Oleh karena itu, upaya lintas sektor dan atensi kita terhadap Suku Anak Dalam perlu ditingkatkan,” kata Adi Junedi, Direktur KKI Warsi.


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Abul Muamar
Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor di beberapa media tingkat nasional.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Mengulik Dampak Lingkungan dan Kesehatan dari Industri Nikel di Teluk Weda
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Kolaborasi Indonesia-PBB dalam Penyediaan Lapangan Kerja dan Perlindungan Sosial
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Sekolah Lansia dan Hal-Hal yang Diperlukan untuk Mendukung Kesejahteraan Lansia
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Kerusakan Lahan Gambut yang Terus Berlanjut di Kalimantan Tengah

Continue Reading

Sebelumnya: Melindungi Hak Kelompok Difabel dalam Kebijakan Menyangkut Perubahan Iklim
Berikutnya: Komitmen F1 untuk Bebas Karbon pada Tahun 2030

Artikel Terkait

lahan kering dengan sebuah pohon di kejauhan Ekosipasi: Gagasan Emansipasi Ekologi untuk Menyelamatkan Alam
  • Kabar
  • Unggulan

Ekosipasi: Gagasan Emansipasi Ekologi untuk Menyelamatkan Alam

Oleh Abul Muamar
4 Juli 2025
miniatur bangunan dan cerobong yang mengeluarkan asap GRI Luncurkan Standar Keberlanjutan Baru tentang Perubahan Iklim dan Energi
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

GRI Luncurkan Standar Keberlanjutan Baru tentang Perubahan Iklim dan Energi

Oleh Kresentia Madina
4 Juli 2025
sekelompok orang berfoto bersama dengan sebagian berdiri dan sebagian berjongkok. Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene

Oleh Ihsan Tahir
3 Juli 2025
Serpihan arang dan serbuk arang Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi

Oleh Ayu Nabilah
3 Juli 2025
Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Sri Maulida
2 Juli 2025
bendera tuvalu Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu
  • Kabar
  • Unggulan

Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu

Oleh Kresentia Madina
2 Juli 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.