Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

Kesadaran dan pengakuan akan nilai rempah-rempah relatif terhadap potensi strategisnya bagi Indonesia masih tergolong rendah di kalangan pemangku kepentingan dan masyarakat.
Oleh Marlis Afridah
20 Mei 2021

Rempah-Rempah | Foto: Shantanu Pal dari Pexels

Indonesia kaya akan sumber daya alam, termasuk rempah-rempah. Rempah-rempah bahkan membentuk sejarah negeri ini selama berabad-abad. Sayangnya, kesadaran dan pengakuan akan nilai rempah terhadap potensi strategisnya bagi Indonesia masih tergolong rendah di kalangan pemangku kepentingan dan masyarakat. Kesenjangan ini yang mendorong CinnamonTalk bekerja sama dengan FACT-Indonesia untuk mendirikan Spice Hub Indonesia, diluncurkan pada Mei 2021.

Spice Hub Indonesia adalah wadah daring dan luring yang didedikasikan untuk memungkinkan kolaborasi antar penggemar “enthusiasts” rempah-rempah Indonesia. Organisasi ini menghubungkan para pemangku kepentingan dengan visi untuk mempromosikan rempah-rempah Indonesia ke dunia internasional, meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan petani rempah-rempah, serta menyelesaikan masalah rantai nilai rempah Indonesia. Aktor relevan meliputi pusat penelitian, universitas, organisasi nirlaba, petani, koperasi, badan pemerintah, dan bisnis.

“Spice Hub Indonesia adalah gerakan ilmiah. Kami pastikan ide dan program kami berbasis sains, bukan sekedar diplomasi,” kata Sidi Rana Menggala dalam wawancara dengan Green Network. Sidi adalah pendiri dan pembawa acara CinnamonTalk, salah satu figur kunci Spice Hub Indonesia. Dia juga seorang Insinyur Biosains di Universitas Ghent di Belgia.

“Melalui Spice Hub Indonesia, kami ingin memberdayakan petani rempah-rempah, sehingga berpotensi berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di berbagai bidang seperti penanggulangan kemiskinan, pembangunan pedesaan, ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan, pengelolaan hutan, keanekaragaman hayati dan ekosistem, ekonomi hijau, pengembangan kapasitas, sains, dan perdagangan,” Sidi menambahkan.

“Pemberdayaan perempuan juga penting untuk gerakan kami. Banyak petani rempah-rempah adalah perempuan, kami ingin memberdayakan mereka melalui inisiatif ini,” tambah Rina Rachmawati yang juga salah satu figur kunci Spice Hub Indonesia. Rina adalah Peneliti Perlindungan dan Ekologi Tanaman di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Spice Hub Indonesia menjalankan misinya dengan cara:

  1. Mentransformasi rantai nilai.
  2. Membuat platform satu atap untuk relawan, ilmuwan, dan mitra.
  3. Membangun platform kolaboratif bagi para pemangku kepentingan untuk memecahkan masalah umum seputar panen rempah-rempah dan tantangan pasca panen dengan lebih efektif.

Kegiatan Spice Hub Indonesia bervariasi mulai dari penelitian, pelatihan, kerjasama dengan produsen, manajemen pertanian, pemasaran dan promosi, hingga pencocokan bisnis rempah-rempah Indonesia. Organisasi ini menyambut baik potensi kolaborasi dari para pemangku kepentingan dengan antusiasme yang sama dalam mempromosikan warisan budaya dan produktivitas rempah-rempah Indonesia.

“Kami bertekad untuk meningkatkan kesadaran publik bahwa rempah-rempah seharusnya jadi nilai inti warisan budaya Indonesia. Nenek moyang bangsa Indonesia telah menggeluti rempah-rempah selama ribuan tahun! Cita-cita ideal ini sudah terlalu lama diremehkan,” kata Sidi dan Rina, menutup sesi wawancara dengan Green Network.

Penerjemah: Agung Taufiqurrakhman

Untuk mempelajari versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris, baca Green Network Asia. 

Jika Anda melihat konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia

Langganan Anda akan memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, sekaligus mendukung kapasitas finansial GNA untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Marlis Afridah
Editor-in-Chief at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Marlis adalah Founder & CEO Green Network Asia. Ia adalah alumnus Magister Ilmu Kebijakan Publik dari Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore. Ia seorang peneliti kebijakan publik dengan pendekatan interdisipliner dan praktisi public affairs dengan fokus terpadu dalam isu-isu keberlanjutan dan pembangunan berkelanjutan. Ia memiliki pengalaman profesional mendukung berbagai organisasi di pemerintahan, bisnis, dan masyarakat sipil melalui riset & advokasi kebijakan, government relations, dan stakeholder engagement di Asia.

  • Marlis Afridah
    https://greennetwork.id/author/marlis/
    Penciptaan Dampak untuk Pembangunan Berkelanjutan
  • Marlis Afridah
    https://greennetwork.id/author/marlis/
    Wawancara dengan Tanah Sullivan, Head of Sustainability di GoTo
  • Marlis Afridah
    https://greennetwork.id/author/marlis/
    Laporan Khusus Leaders in Sustainability 2023
  • Marlis Afridah
    https://greennetwork.id/author/marlis/
    Insan Kebudayaan Penggerak Perubahan Sosial dan Lingkungan

Continue Reading

Sebelumnya: Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
Berikutnya: UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

kubus kayu warna-warni di atas jungkat-jungkit kayu Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Oleh Abul Muamar
22 Agustus 2025
penggiling daging di peternakan Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan

Oleh Brian Cook
22 Agustus 2025
dua orang sedang menandatangani dokumen di atas meja Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030

Oleh Abul Muamar
21 Agustus 2025
sekelompok perempuan dan dua laki-laki berfoto bersama. Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor

Oleh Sahal Mahfudz
21 Agustus 2025
Sebuah ilustrasi karya Frendy Marcelino yang menggambarkan tumpukan tote bag dan tumbler tak terpakai yang tumpah keluar dari sebuah tumbler besar. Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia

Oleh Nadia Andayani
20 Agustus 2025
orang-orang menonton pertunjukan teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami” Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”

Oleh Nareswari Reswara Widya
20 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia