Novieta Tourisia
Hai, saya Novieta.
Saya adalah seniman pendiri, guru, dan penulis di balik Cinta Bumi Artisans. Saya seorang pembelajar seumur hidup yang setelah bekerja penuh sebagai praktisi komunikasi pemasaran di bidang pariwisata dan perhotelan selama 10 tahun, beralih menjadi seorang seniman, menggeluti teknik pewarnaan pakaian alami, dan aktif berkebun di rumah.
Lahir di Jakarta dan tumbuh di beberapa daerah Indonesia, saya memutuskan untuk pindah ke Bali pada 2009 dan menetap di Ubud hingga sekarang. Saya mempelajari pariwisata, dan setelah lulus, saya mengejar karir secara khusus di bidang pariwisata dan perhotelan selama satu dekade. Saya selalu gemar membuat kerajinan tangan dan menulis sejak saya masih kecil, dan terlepas dari profesi saya di industri pariwisata, saya tidak pernah meninggalkan ketertarikan saya terhadap seni dan kerajinan tangan, dan terus menggelutinya.
Pada 2013, saat melakukan tugas penelitian terhadap budaya dan pariwisata berbasis komunitas di Sulawesi Tengah, pengalaman saya tinggal bersama masyarakat adat Pamona dan Lore dalam waktu yang cukup lama justru menjembatani saya untuk menemukan tujuan hidup melalui kesenian kerajinan tangan. Sembari menyelesaikan penelitian saya, jalur baru ini lambat laun terus tumbuh dan saya mulai berbelok ke arahnya.
Saya terus memperdalam pengetahuan dan kemampuan saya di bidang seni kerajinan tangan sambil berkeliling dari desa ke desa di Indonesia. Saya belajar tentang teknik pewarnaan alami dari seorang alkimia di Sulawesi Tengah, pengrajin warna alami di Bali Timur, dan penenun ikat dari Sumba Timur; penganyam keranjang bambu di Dulumai; menenun dan menganyam batang daun paku untuk dijadikan gelang di Lembah Besoa; mengukir kayu di Tana Toraja; dan akhirnya belajar untuk membuat pewarna dan cat untuk kain kulit kayu dari para seniman di lembah Bada, asal kain kulit kayu kita.
Para jiwa yang luar biasa, para guru yang rendah hati dan terus menginspirasi saya ini, mengajari dan melatih saya dengan sabar, memenuhi hati dan jiwa saya dengan makna mendalam tentang warisan budaya tak berwujud. Mereka tidak memiliki gelar sarjana ataupun mengajar di universitas, namun merekalah para penjaga dan penyelamat warisan sejati yang ilmu, karya, dan pengetahuannya berakar lintas generasi sejak berabad-abad lalu dan terus tegak melawan waktu.
Perjalanan saya telah membentuk karya saya, yang banyak mencakup desain di permukaan dan eksplorasi kesenian kerajinan tangan dengan menggabungkan tekstil tradisional maupun kontemporer dan seni fiber (benang), termasuk pembuatan kain kulit kayu (beaten bark), immersion-dyeing, batik, bundle-dyeing (eco-printing), mono-printing, block-printing, tenun tangan, jahit, dan sulam.
Inspirasi desain Cinta Bumi Artisans berasal dari detail esensial yang saya temukan selama perjalanan dan dari keseharian. Saya sangat tergerak dan terdorong untuk menciptakan karya puisi yang dapat dikenakan berdasar hubungan antara manusia dengan alam, dan hubungan antara manusia dengan dirinya.
Saya percaya bahwa tempat terdekat dan paling tepat untuk memulai perubahan positif adalah dari rumah, dari dalam diri kita sendiri. Melalui Cinta Bumi Artisans, saya mampu membagikan perjalanan kreatif saya bersama Anda, dan saya sungguh berharap bahwa kita dapat terus melangkah bersama, membuat perubahan positif, selangkah demi selangkah.