Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Menggali Potensi Urine Manusia sebagai Pupuk

Di tengah permintaan pangan global yang terus meningkat, penggunaan urine manusia sebagai pupuk mendapat perhatian.
Oleh Theresia Carissa
7 Maret 2025
penyiraman tanaman dari jarak dekat dengan teko air

Foto: Kaboompics.com di Pexels.

Pertanian adalah salah satu sumber utama pangan dunia dan penyuplai bahan mentah di banyak sektor lainnya. Namun, pada saat yang sama, banyak praktik pertanian yang menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan, seperti penggunaan pupuk kimia sintetis yang berlebihan. Di tengah meningkatnya tantangan ketahanan pangan dan konservasi sumber daya, penggunaan urine manusia sebagai pupuk kini mendapat perhatian.

Kaya Nutrisi dan Berlimpah

Urine manusia mengandung berbagai nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium—komponen kunci dalam pertumbuhan tanaman. Terkait hal ini, para peneliti sedang menjajaki penggunaan urine manusia sebagai pupuk untuk pertanian yang lebih berkelanjutan.

Jika digunakan secara bertanggung jawab dan diproses dengan tepat, urine manusia dapat menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sintetis dan mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu, urine manusia juga dapat membantu menutup lingkaran unsur hara dengan mendaur ulang unsur hara dalam kotoran manusia kembali ke dalam tanah.

Pemanfaatan urine manusia sebagai pupuk juga dapat mengurangi beban pengelolaan limbah air dan sanitasi. Selain itu, urine manusia tersedia secara gratis, sehingga lebih mudah diperoleh.

Memanfaatkan Urine Manusia sebagai Pupuk dengan Aman

Penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menggali bagaimana pupuk berbasis urine manusia dapat bermanfaat bagi tanaman tanpa menimbulkan risiko signifikan terhadap kesehatan manusia atau lingkungan. Penelitian FAO tersebut menekankan pentingnya tindakan sanitasi yang memadai dalam pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan urine manusia. Secara khusus, penggunaan urine manusia sebagai pupuk harus mengikuti protokol khusus untuk menghindari potensi kontaminasi dan memastikan bahwa kandungan nutrisi yang tinggi digunakan dengan aman untuk pertumbuhan tanaman.

Sementara itu, beberapa penelitian telah menunjukkan hasil yang menjanjikan terkait penggunaan urine sebagai pupuk.  Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Birmingham mengungkap bahwa ketika diencerkan dan digunakan pada tanaman seperti jagung, urine menyediakan basis nutrisi yang kaya yang mendukung pertumbuhan sekaligus meningkatkan kesehatan tanah. Selain itu, manfaat lingkungannya sangat besar karena membantu menurunkan jejak karbon dari aktivitas pertanian. Ada juga penelitian lain yang menyimpulkan bahwa tanaman kubis yang dipupuk dengan urine memiliki hasil lebih tinggi dibandingkan tanaman yang dipupuk dengan pupuk sintetis.

Contohnya di Ukraina sebagaimana dilaporkan oleh FairPlanet. Di tengah situasi perang yang memperparah kerawanan pangan dan menyebabkan pupuk kimia konvensional semakin langka, pupuk berbahan dasar urine dapat menjadi solusi yang tepat untuk memastikan produksi pangan terus berlanjut bahkan di saat krisis.

Mengatasi Tantangan

Namun, terlepas dari potensinya, ada tantangan yang perlu diatasi sebelum urine manusia digunakan secara luas sebagai pupuk. Persepsi masyarakat terhadap penggunaan urine masih menjadi hambatan, begitu pula kebutuhan akan sanitasi yang memadai dan prosedur penanganan yang aman.

Oleh karena itu, diseminasi pengetahuan dan informasi yang tepat terkait hal ini mesti diperluas kepada seluruh stakeholder pertanian, termasuk petani kecil dan konsumen. Sementara itu, akademisi, pemerintah, dan sektor swasta harus mendukung penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan urine manusia yang aman sebagai pupuk. Pada intinya, mencari alternatif pilihan yang lebih efektif, murah, dan ramah lingkungan sangat penting bagi lingkungan dan ketahanan pangan masyarakat di seluruh dunia.

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan GNA Indonesia.

Langganan Anda akan memberikan akses ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda sekaligus mendukung kapasitas finansial Green Network Asia untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Continue Reading

Sebelumnya: Perjalanan Petani di Desa Salassae Bulukumba Kembangkan Pertanian Organik
Berikutnya: GNA Talks #3: Melibatkan Pemangku Kepentingan dalam Konservasi Mangrove

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

Sekelompok laki-laki muda berfoto bersama seorang ibu di depan sebuah rumah. Perempuan Penjaga Hutan di Negeri Patriarki: Kisah Mpu Uteun dan Ekofeminisme di Aceh
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Perempuan Penjaga Hutan di Negeri Patriarki: Kisah Mpu Uteun dan Ekofeminisme di Aceh

Oleh Naufal Akram
25 Agustus 2025
buku terbuka Menyampaikan Pengetahuan yang Dapat Diterapkan melalui Pelatihan Keberlanjutan
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Menyampaikan Pengetahuan yang Dapat Diterapkan melalui Pelatihan Keberlanjutan

Oleh Yanto Pratiknyo
25 Agustus 2025
kubus kayu warna-warni di atas jungkat-jungkit kayu Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Oleh Abul Muamar
22 Agustus 2025
penggiling daging di peternakan Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan

Oleh Brian Cook
22 Agustus 2025
dua orang sedang menandatangani dokumen di atas meja Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030

Oleh Abul Muamar
21 Agustus 2025
sekelompok perempuan dan dua laki-laki berfoto bersama. Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor

Oleh Sahal Mahfudz
21 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia