Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Pentingnya Peran Kepemimpinan dan Kemauan Politik dalam Pengelolaan Sampah

Operasi yang efektif dalam pengelolaan sampah sangat dipengaruhi oleh adanya kebijakan pendukung dan peran kepemimpinan.
Oleh Ayu Nabilah
23 Mei 2025
seorang pria di atas tumpukan sampah

Foto: Eyez Heaven di Pexels.

Manusia menghasilkan sampah setiap hari. Pada tahun 2050, produksi sampah dunia diperkirakan mencapai 3,4 miliar ton per tahun, lebih berat dari total berat manusia di Bumi. Oleh karena itu, memperkuat pengelolaan sampah menjadi hal mendesak yang membutuhkan kepemimpinan, tata kelola, dan kemauan politik yang kuat dari para pemangku kepentingan utama.

Peran Kepemimpinan dalam Pengelolaan Sampah

Masalah pengelolaan sampah berkaitan dengan 12 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Mengatasi masalah publik ini membutuhkan berbagai pendekatan dan mekanisme, mulai dari melakukan daur ulang sampah rumah tangga hingga mengurangi timbulan sampah di kalangan bisnis.

Untuk menyatukan semuanya demi sistem pengelolaan sampah yang kohesif dan efektif, lembaga pemerintah memainkan peran utama dengan menetapkan peraturan dan mekanisme di tingkat nasional maupun daerah. Sebuah studi di Meksiko mengungkap korelasi yang kuat antara keberadaan dan pengembangan kebijakan pendukung dengan operasi yang tepat dan efektif dalam pengelolaan sampah. Hal ini menekankan bahwa tata kelola merupakan landasan yang diperlukan untuk mendukung semua perangkat, program, dan inovasi dalam pengelolaan sampah.

Contoh Kasus

Kita ambil contoh kasus di Kota Depok. Pada tahun 2005, Depok dinobatkan sebagai salah satu kota terkotor di Indonesia. Pada tahun 2006, Wali Kota yang saat itu baru terpilih berkomitmen untuk menjadikan Depok sebagai kota bersih dalam rencana pembangunan lima tahunnya, yang dilanjutkannya selama dua periode jabatannya.

Rencana tersebut melibatkan program dan kebijakan yang dijalankan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok, termasuk sistem pengelolaan sampah terpadu yang disebut SIPESAT. Pemkot Depok juga mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah yang memberlakukan pengelolaan sampah secara menyeluruh, mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah, dan mengatur sanksi. Upaya tersebut membuahkan hasil: Kota Depok menerima Penghargaan Adipura sebagai kota terbersih di Indonesia pada tahun 2017.

Contoh lainnya di Indore, sebuah kota di India. Sebelum tahun 2016, pengangkutan sampah di Indore tidak terpisah-pisah, jarang, dan tidak teratur. Hingga akhirnya, walikota terpilih bersama Komisioner Indore Municipal Corporation (IMC) merancang sistem baru untuk pengelolaan sampah kota. Salah satu strateginya adalah menerapkan kebijakan pemilahan sampah yang bersifat wajib. Hasilnya, Indore berhasil mencapai 100% pengumpulan sampah dari pintu ke pintu dan mendukung pemilahan sampah di sumbernya. Pada tahun 2017, Indore meraih predikat “kota terbersih di India” dan terus mempertahankan penghargaan tersebut sampai sekarang.

Menangani Masalah Sampah secara Sistemik

Komitmen dan kepemimpinan yang kuat dari pemerintah di semua tingkatan merupakan hal yang krusial untuk meningkatkan sistem pengelolaan sampah. Regulasi yang kuat, kebijakan yang mendukung, dan pemantauan yang ketat terkait pengurangan dan pengelolaan sampah dapat mendorong peningkatan partisipasi dari semua pihak. Pada akhirnya, tata kelola yang baik dengan dukungan dari semua pemangku kepentingan akan menciptakan perubahan signifikan di tingkat sistemik yang akan menguntungkan semua warga negara dan lingkungan hidup kita.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Continue Reading

Sebelumnya: Mendorong Pengembangan Ekonomi Restoratif di Desa untuk Dukung Ketahanan Ekonomi
Berikutnya: Potensi Enhanced Coalbed Methane (ECBM) sebagai Solusi Transisi Menuju Net Zero

Lihat Konten GNA Lainnya

seorang pria tua duduk sendiri di dekat tembok dan tanaman Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia

Oleh Abul Muamar
9 Oktober 2025
seseorang memegang sejumlah uang kertas Memastikan Distribusi Pendapatan yang Adil sebagai Pilar Keadilan Sosial
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memastikan Distribusi Pendapatan yang Adil sebagai Pilar Keadilan Sosial

Oleh Kresentia Madina
9 Oktober 2025
bagian atas dari donat yang berjamur Donat yang Semakin Pahit: Peringatan Keras dari Fanning dan Raworth
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Opini

Donat yang Semakin Pahit: Peringatan Keras dari Fanning dan Raworth

Oleh Jalal
8 Oktober 2025
seseorang bermasker di depan klinik Bagaimana Upaya China dalam Meningkatkan Layanan Kesehatan di Tingkat Daerah
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Upaya China dalam Meningkatkan Layanan Kesehatan di Tingkat Daerah

Oleh Dinda Rahmania
8 Oktober 2025
sebuah alat berat di atas lahan hitam Mengulik Dampak Pembangunan Kawasan Industri Takalar
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengulik Dampak Pembangunan Kawasan Industri Takalar

Oleh Abul Muamar
7 Oktober 2025
Sekelompok orang menaiki perahu di sungai Mekong yang dikelilingi pepohonan Kekuatan yang Timpang dan Meningkatnya Tekanan: Menilik Tata Kelola Air Lintas Batas di Sungai Mekong
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Kekuatan yang Timpang dan Meningkatnya Tekanan: Menilik Tata Kelola Air Lintas Batas di Sungai Mekong

Oleh Attiatul Noor
7 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia