Peran perempuan dalam meningkatkan UMKM sangat penting dalam upaya pemulihan ekonomi nasional pascapandemi COVID-19.... Baca Selengkapnya
Abul Muamar
Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah alumnus Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor untuk beberapa media tingkat nasional di Indonesia. Ia juga adalah penulis, editor, dan penerjemah, dengan minat khusus pada isu-isu sosial-ekonomi dan lingkungan.
Komunitas Senyum Puan hadir dengan misi menegakkan kesetaraan gender dan menghapus kekerasan seksual dan perkawinan anak yang kerap terjadi di Lombok, NTB.... Baca Selengkapnya
Sail Tidore 2022 menjadi momentum untuk mewujudkan tekad mengembalikan kejayaan Jalur Rempah Nusantara.... Baca Selengkapnya
Upaya pengurangan risiko bencana terhadap kelompok rentan akan lebih efektif dan terukur apabila melibatkan kelompok rentan itu sendiri, termasuk anak-anak.... Baca Selengkapnya
L20 memberikan 14 rekomendasi yang disebut sebagai “Kontrak Sosial Baru” untuk mengatasi pengangguran dan masalah ketenagakerjaan lainnya.... Baca Selengkapnya
Berbagai langkah telah ditempuh oleh pemerintah, namun jumlah pekerja anak masih tinggi hingga hari ini. Lalu, bagaimana cara menghapus pekerja anak di Indonesia?... Baca Selengkapnya
East Ventures menjalin kerja sama dengan KADIN Net Zero Hub dan WRI Indonesia sebagai kemitraan dan kolaborasi strategis dalam meningkatkan komitmen menuju target emisi nol bersih.... Baca Selengkapnya
Bayang-bayang konflik dan segregasi sosial mendorong Eklin untuk merawat perdamaian di Maluku. Ia melakoninya dengan cara berdongeng mengelilingi Maluku.... Baca Selengkapnya
Pandemi COVID-19 menguak lebih dalam kelemahan sistem kesehatan di Indonesia. Untuk itu, Indonesia memerlukan transformasi kesehatan secara menyeluruh.... Baca Selengkapnya
“Dalam sejarah pendidikan Indonesia, tidak ada satu pun perempuan berumur 10 tahun di masa itu yang berinisiatif membuka sekolah gratis. Hanya Ruhana satu-satunya.”... Baca Selengkapnya