Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan

Foto: Ernest Ojeh di Unsplash.
Dalam pidatonya tentang Aksi Iklim, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyatakan bahwa energi terbarukan merupakan fondasi ketahanan dan kedaulatan energi. Oleh karena itu, energi terbarukan sedang dikembangkan dan diterapkan secara masif di seluruh dunia, terutama di sektor-sektor dengan emisi tinggi seperti transportasi. Dengan semakin populernya kendaraan listrik dan biofuel, keduanya menawarkan solusi potensial untuk mempercepat kemajuan dalam pengembangan transportasi terbarukan.
Dominasi Kendaraan Listrik
Saat ini, sektor transportasi sangat bergantung pada bahan bakar fosil untuk menggerakkan kendaraan bermotor, baik di darat, laut, dan udara. Pada tahun 2022 saja, emisi karbon dari sektor transportasi mencapai 8 Gigaton, meningkat 3% dari tahun sebelumnya. Pengendalian tingkat emisi pada sektor ini dapat dilakukan dengan beberapa opsi, termasuk penggunaan kendaraan listrik dan pengembangan bahan bakar alternatif yang lebih rendah emisi.
Laporan Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan peningkatan 50% dalam konsumsi energi terbarukan di sektor transportasi pada tahun 2030. Sebagian besar proyeksi ini dapat dikaitkan dengan meningkatnya penggunaan listrik terbarukan untuk menggerakkan kendaraan listrik, dengan China dan Eropa sebagai pemimpinnya.
Di China, khususnya, IEA memprediksi bahwa kendaraan listrik akan mencapai lebih dari 30% dari total mobil di jalan raya pada tahun 2030. Hal ini seiring dengan perluasan stasiun pengisian daya dan penurunan biaya kendaraan. Sementara itu, Uni Eropa merupakan eksportir neto utama mobil listrik ke negara-negara Eropa lainnya serta Amerika Utara.
Penggunaan Biofuel
Selain listrik, penggunaan biofuel untuk transportasi terbarukan juga terus meningkat. Pengembangan bahan bakar alternatif dari biomassa sangat relevan untuk mendekarbonisasi kendaraan seperti pesawat dan kapal, yang dapat menjadi tantangan untuk dielektrifikasi karena biayanya yang tinggi.
Meningkatnya permintaan bahan bakar dan mandat yang lebih kuat berkontribusi pada penggunaan biofuel. IEA memproyeksi bahwa biofuel untuk kendaraan bermotor akan menyumbang 35% dari peningkatan energi terbarukan, sementara bahan bakar penerbangan dan maritim akan menyumbang 10%. Selain menawarkan alternatif bahan bakar rendah karbon, penggunaan biofuel juga dapat mengurangi ketergantungan pada impor minyak di negara-negara dengan permintaan transportasi yang tinggi seperti Brasil, India, Indonesia, dan Malaysia.
Mendukung Transportasi Terbarukan
Meski terdapat solusi yang menjanjikan dari dua alternatif di atas, percepatan kemajuan transportasi terbarukan harus dipantau secara ketat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut bagi manusia dan planet Bumi. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah potensi ekstraksi mineral kritis yang berlebihan untuk digunakan dalam infrastruktur energi terbarukan. Jika tidak terkendali, praktik ekstraktif ini dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan degradasi lingkungan. Industri ini juga berisiko tinggi terhadap eksploitasi dan perbudakan modern yang menempatkan dekarbonisasi di atas hak asasi manusia. Sementara itu, ambisi untuk memproduksi biofuel dapat menyebabkan deforestasi sebagai cara untuk memprioritaskan budidaya tanaman sebagai bahan baku biofuel.
Oleh karena itu, selain memenuhi permintaan global, mewujudkan peluang dalam transportasi terbarukan membutuhkan perencanaan yang cermat, regulasi yang ketat, dan kolaborasi yang kuat. Regulasi dan standar yang tegas yang mewajibkan peralihan dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan dari pemerintah menjadi instrumen penting dalam mendorong perubahan dan merangsang pertumbuhan di sektor ini. Pada saat yang sama, melindungi hak asasi manusia dan tidak meninggalkan seorang pun di belakang harus tetap menjadi prinsip inti transisi energi yang adil di dunia di segala sektor.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.
Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan Anda