Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Asia
Primary Menu
  • Beranda
  • Topik
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Figur
  • Opini
  • Komunitas
  • Muda
  • Dunia
  • SDGs
  • Event
  • Pelatihan
  • #LetterfromtheFounder
  • Ikhtisar
  • Unggulan

INFF dan Green Economy Index: Upaya Bappenas Percepat Capaian SDGs dan Ekonomi Hijau

INFF bertujuan menjembatani kesenjangan pendanaan SDGs global tahunan yang mencapai USD 4,2 triliun akibat Pandemi COVID-19.
Oleh Abul Muamar
18 Agustus 2022
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memaparkan Integrated National Financing Framework (INFF) pada side event 3rd G20 Development Working Group (DWG)

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memaparkan Integrated National Financing Framework (INFF) pada side event 3rd G20 Development Working Group (DWG). | Foto oleh Youtube resmi Bappenas

Kementerian PPN/Bappenas bersama UNDP meluncurkan Integrated National Financing Framework (INFF) pada side event 3rd G20 Development Working Group (DWG) yang digelar secara hybrid di Bali, Kamis (9/8). Peluncuran INFF merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) pada 2030.

Butuh Sekitar USD 1 Triliun

Menurut Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, pembentukan INFF bertujuan menjembatani kesenjangan pendanaan SDGs global tahunan yang mencapai USD 4,2 triliun akibat Pandemi COVID-19. Sebelum pandemi, kesenjangan pendanaan SDGs global tahunan yakni USD 2,5 triliun. Untuk Indonesia, biaya yang dibutuhkan untuk mencapai SDGs pada tahun 2030 diperkirakan mencapai USD 1 triliun.

Pembiayaan diperlukan untuk menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan saat ini. Kebutuhan akan pendekatan holistik untuk membiayai pemulihan dan pembangunan berkelanjutan jangka menengah hingga panjang, lebih besar dibandingkan sebelumnya. Indonesia merupakan salah satu dari 86 negara yang mengembangkan INFF dan salah satu dari 40 negara yang akan menerapkan strategi pembiayaan terintegrasi dalam setahun ke depan.

“Indonesia memiliki alat dan sumber daya, namun tantangannya terletak pada menyatukan semua pemangku kepentingan untuk menyelaraskan proses bisnis dengan SDGs. Kami di Bappenas membayangkan INFF akan mendukung perencanaan dan pembiayaan paritas nasional Indonesia membawa triliunan dolar yang dibutuhkan untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan hingga 2030,” ujar Suharso.

Potensi INFF

Gedung bertingkat dari kejauhan dengan latar hamparan tumbuhan hijau
Foto oleh Iva Rajović di Unsplash

INFF memfasilitasi dialog terstruktur dengan lembaga kementerian dan aktor non-negara untuk memetakan lanskap pembiayaan pembangunan berkelanjutan. INFF telah menunjukkan potensi menjanjikan, mulai dari mengidentifikasi instrumen baru dan inovatif, seperti keuangan campuran (blended finance) dan investasi berdampak hingga menyelaraskan filantropi dan pembiayaan berbasis bobot dengan SDGs.

Indonesia telah mengambil langkah-langkah menuju pengembangan strategi pembiayaan berkelanjutan dengan mengutamakan SDGs pada setiap kebijakan dan kerangka kerja. Upaya itu antara lain dengan mengarusutamakan aspek SDGs dalam kerangka kerja BUMN maupun kebijakan investasi dan bisnis, termasuk di pasar saham.

“Untuk tujuan ini, saya ingin menekankan bahwa waktunya hanya tinggal delapan tahun menuju 2030. INFF menjadi payung untuk mencakup semua inisiatif pembiayaan menuju pencapaian agenda SDGs tepat waktu,” tambah Suharso.

Indeks Ekonomi Hijau

Pemaparan mengenai Integrated National Financing Framework (INFF) pada side event 3rd G20 Development Working Group (DWG)
Pemaparan mengenai Integrated National Financing Framework (INFF) pada side event 3rd G20 Development Working Group (DWG) | Foto oleh Youtube Resmi Bappenas

Selain INFF, Bappenas juga membentuk Green Economy Index (GEI) atau Indeks Ekonomi Hijau untuk mengukur capaian dan efektivitas pemerintah dalam mentransformasi ekonomi menuju ekonomi hijau, untuk mendukung Visi 2045, yakni menjadikan Indonesia negara berpendapatan tinggi. GEI terdiri atas 15 indikator yang mencakup tiga pilar keberlanjutan. 

– Ekonomi (6 indikator): produktivitas tenaga kerja sektor jasa, produktivitas tenaga kerja sektor industri, produktivitas pertanian, pendapatan nasional bruto per kapita, intensitas energi final, dan intensitas emisi.

– Lingkungan (5 indikator): persentase luas tutupan lahan dari luas daratan Indonesia, bauran energi baru terbarukan (EBT) dari sumber energi primer, persentase sampah terkelola, persentase penurunan emisi kumulatif dari baseline, dan penurunan tutupan lahan gambut.

– Sosial (4 indikator): rata-rata lama sekolah, angka harapan hidup, tingkat kemiskinan, dan tingkat pengangguran terbuka.

Manfaat Ekonomi Hijau

Sejumlah petani memetik daun teh.
Foto oleh aboodi vesakaran di Unsplash

Berdasarkan data yang dipaparkan Bappenas, ekonomi hijau akan mendatangkan banyak manfaat positif bagi Indonesia, antara lain:

  • Tambahan 1,8 juta tenaga kerja di sektor ekonomi hijau pada 2030, yang tersebar di sektor energi, kendaraan listrik, restorasi lahan, dan sektor limbah.
  • Pertumbuhan PDB rata-rata di angka 6,1-6,5 % per tahun hingga 2050.
  • Pendapatan Nasional Bruto (PNB) lebih tinggi di rentang 25-34 persen, setara 13.890-14.975 dolar AS per kapita pada 2045.
  • 87-96 miliar ton emisi gas rumah kaca terselamatkan pada rentang 2021-2060, hingga 68 persen penurunan intensitas emisi di 2045.
  • 40.000 jiwa akan terselamatkan pada 2045 dari pengurangan polusi udara. 
  • Restorasi jasa ekosistem bernilai USD 4,75 triliun dolar AS per tahun pada 2060.
  • 3,2 juta hektare hutan primer terlindungi pada 2060.
  • Penambahan tutupan hutan 4,1 juta hektare pada 2060.
  • Peningkatan luas hutan mangrove menjadi 3,6 juta hektar pada 2060
  • Peningkatan ketahanan iklim perekonomian.

Sumber: Bappenas 

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan Green Network Asia untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Abul Muamar
Website | + posts

Amar adalah Manajer Editorial Indonesia di Green Network Asia.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Dedikasi Alex Waisimon Menjaga Hutan Adat dan Satwa Endemik Papua
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Lian Gogali, Menghidupkan Kembali Harmoni di Poso Lewat Sekolah Perdamaian

Continue Reading

Sebelumnya: Pengasuhan Anak di Masa Krisis Kemanusiaan
Berikutnya: WOTR India: Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Holistik

Artikel Terkait

Polusi udara tampak diproduksi dari aktivitas pabrik Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS

Oleh Maulina Ulfa
22 September 2023
ilustrasi sampul laporan pembangunan berkelanjutan global 2023 GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan
  • Ikhtisar
  • Unggulan

GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Nazalea Kusuma
22 September 2023
sebuah tangan memegang poster bertuliskan ‘stop war’. Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi

Oleh Abul Muamar
21 September 2023
tangkapan layar Zoom Meeting yang terdiri dari seorang perempuan dan tiga laki-laki Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia

Oleh Kresentia Madina
21 September 2023
dua pria di tengah sungai dengan perahu kayu. Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat
  • Kabar
  • Unggulan

Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat

Oleh Abul Muamar
20 September 2023
foto aerial sebuah hutan dengan ilustrasi berbentuk daun dengan tulisan CO2 di tengahnya Asia Carbon Institute Dorong Akselerasi Pasar Karbon Sukarela di Asia
  • Kabar
  • Unggulan

Asia Carbon Institute Dorong Akselerasi Pasar Karbon Sukarela di Asia

Oleh Kresentia Madina
19 September 2023
Sidebar Insan Figur
Sidebar Bespoke Event
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • Polusi udara tampak diproduksi dari aktivitas pabrik Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS

  • ilustrasi sampul laporan pembangunan berkelanjutan global 2023 GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan

  • sebuah tangan memegang poster bertuliskan ‘stop war’. Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi

  • tangkapan layar Zoom Meeting yang terdiri dari seorang perempuan dan tiga laki-laki Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia

  • dua pria di tengah sungai dengan perahu kayu. Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat
    • Kabar
    • Unggulan

    Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • seorang pria botak duduk di depan sebuah pohon besar di hutan. Dedikasi Alex Waisimon Menjaga Hutan Adat dan Satwa Endemik Papua
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Dedikasi Alex Waisimon Menjaga Hutan Adat dan Satwa Endemik Papua

  • seorang perempuan berpakaian merah rajutan berdiri di depan pintu dengan dedaunan di atasnya. Lian Gogali, Menghidupkan Kembali Harmoni di Poso Lewat Sekolah Perdamaian
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Lian Gogali, Menghidupkan Kembali Harmoni di Poso Lewat Sekolah Perdamaian

  • seorang perempuan berkaca mata sedang mengajar dengan memegang papan tulis dengan huruf-huruf alfabet. Butet Manurung, Memberikan Pendidikan yang Memerdekakan untuk Masyarakat Adat Orang Rimba
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Butet Manurung, Memberikan Pendidikan yang Memerdekakan untuk Masyarakat Adat Orang Rimba

  • seorang perempuan duduk di depan sebuah dinding dengan cermin di belakangnya. Indah Darmastuti, Mewujudkan Sastra yang Lebih Inklusif untuk Difabel Netra
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Indah Darmastuti, Mewujudkan Sastra yang Lebih Inklusif untuk Difabel Netra

  • seorang pria berkaus biru duduk di kursi roda dengan latar lukisan di dinding Agus Yusuf, Pelukis Difabel yang Bercita-cita Bangun Sekolah Seni Ramah Difabel
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Agus Yusuf, Pelukis Difabel yang Bercita-cita Bangun Sekolah Seni Ramah Difabel

Tentang Kami

  • Tentang
  • Tim
  • Jaringan Penasihat Senior
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor
  • Panduan Artikel Opini
  • Panduan Artikel Komunitas
  • Panduan Siaran Pers
  • Bekerja dengan Kami
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network Asia - Indonesia