Bisakah Industri Kecantikan “Go Green”? – Kampanye Edukasi Baru oleh Garnier
Aktivitas manusia adalah penyebab utama perubahan iklim. Sebagai individu, kita mungkin merasa sulit mengenali tanggung jawab kita dalam melakukan penyesuaian perilaku untuk mencapai keberlanjutan. Mengatasi masalah ini, Garnier telah meluncurkan kampanye edukasi tentang “konsumsi berkelanjutan” sebagai langkah lanjutan dalam Green Beauty.
Garnier adalah merek kecantikan mapan dengan pengalaman lebih dari satu abad. Saat ini, Garnier memproduksi 1,8 miliar produk setiap tahun di 64 negara. Dengan skala produksi yang sangat besar, merek tersebut mengumumkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui inisiatif Green Beauty dan Laporan Kemajuan Keberlanjutan Garnier 2020.
Inisiatif ini merupakan pendekatan menyeluruh terhadap keberlanjutan dengan target-target yang ditetapkan untuk dicapai pada tahun 2025, yang bertujuan untuk mengubah setiap tahap rantai nilai Garnier dalam mengurangi dampaknya terhadap lingkungan. Untuk mencapai visi memberdayakan 250 juta orang agar menjalani hidup yang lebih hijau, Garnier mengadakan acara siaran langsung global pada 1 Oktober untuk mengungkap komitmen terbarunya.
Menurut Garnier Sustainability Research 2021, 81% orang ingin hidup lebih berkelanjutan. Namun, hanya kurang dari 6% orang yang telah mengambil tindakan nyata sehari-hari. Keberlanjutan hanya dapat dicapai jika semua orang bekerja sama. Garnier menganggap penting untuk memberdayakan konsumen dengan pengetahuan tentang bagaimana kita dapat mengambil tindakan nyata.
Sebuah panel ahli keberlanjutan bergabung bersama Adrien Koskas, Presiden Garnier, dalam diskusi. Panel tersebut meliputi Dr. Imogen Napper, Ilmuwan Ekspedisi di National Geographic; Rosa Vasquez Espinoza, Penjelajah di National Geographic; Andrew Almack, Pendiri Plastics for Change; Wanjiku Gatheru, Aktivis Iklim; dan Stephanie Shepherd, Pendiri Future Earth. Mereka menekankan urgensi konsumsi berkelanjutan dan mencoba menjawab pertanyaan penting: Bisakah Industri Kecantikan “Go Green”?
Langkah awal dari komitmen baru ini adalah meluncurkan seri baru konten edukasi yang diproduksi oleh National Geographic CreativeWorks. Seri ini akan memberi konsumen saran praktis di dunia nyata, tentang perubahan yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Konten tersebut juga akan menghadirkan pengetahuan ahli, yang mencakup topik keberlanjutan terkait industri kecantikan seperti plastik dan kemasan, penggunaan air, dan sains hijau.
Inisiatif Garnier Green Beauty telah mengarahkan merek itu ke model bisnis yang lebih berkelanjutan dengan program Solidarity Sourcing, sains & formula hijau, persetujuan oleh Cruelty-Free International Leaping Bunny Program, emisi karbon lebih rendah & lebih banyak energi terbarukan, dan lebih banyak bahan daur ulang & dapat didaur ulang. Saat ini, 97% produk Garnier baru atau yang direnovasi memiliki profil lingkungan atau sosial yang lebih baik, dan 99% bahannya adalah vegan.
Selanjutnya, Garnier telah menetapkan untuk mencapai target ambisius:
- Pada tahun 2025, Garnier bertujuan untuk menggunakan Zero Virgin Plastic di semua kemasan, menghemat 40.000 ton plastik setiap tahun
- Pada tahun 2022, semua bahan nabati dan terbarukan akan dipasok dengan cara berkelanjutan
- Pada tahun 2025, 100% produk baru Garnier akan memiliki profil lingkungan yang lebih baik
- Pada tahun 2025, 100% lokasi industri akan menjadi netral karbon melalui penggunaan energi terbarukan
- Pada tahun 2025, Garnier akan memberdayakan 1.000 komunitas di seluruh dunia melalui program Solidarity Sourcing
Pembangunan berkelanjutan mengharuskan semua pemangku kepentingan—pemerintah, bisnis, masyarakat sipil—untuk bertanggung jawab. Ketika pemerintah membuat dan melaksanakan peraturan, bisnis memberikan pilihan ramah lingkungan, dan konsumen menggunakan pilihan pribadi dengan bijak, kita dapat mengambil tindakan berbasis solusi. Bersama-sama, kita harus terus melangkah maju, seperti puisi yang dilantunkan saat acara, “Satu Langkah Kecil”.
Editor dan Penerjemah: Marlis Afridah
Untuk membaca versi asli tulisan ini dalam bahasa Inggris, klik di sini.
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan Green Network Asia untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.