Carik Jakarta: Data Komprehensif untuk Dukung Kebijakan yang Lebih Tepat
Masalah sosial-ekonomi dan lingkungan di suatu wilayah membutuhkan pemetaan yang akurat dan komprehensif agar mendapatkan penanganan yang tepat dan efektif. Salah satu alat untuk memetakan persoalan di suatu wilayah adalah data.
Kendalanya, di berbagai daerah di Indonesia, penghimpunan dan penyediaan data oleh organisasi pemerintahan masih menjadi persoalan. Seringkali, data yang tersedia simpang siur atau tidak sesuai dengan kondisi nyata dan terkini di lapangan. Akibatnya, solusi atau kebijakan yang diambil untuk mengatasi suatu persoalan menjadi tidak efektif, bahkan dapat berujung sia-sia.
Untuk mengatasi dan mengantisipasi keadaan seperti itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan aplikasi Carik Jakarta untuk menciptakan pendataan penduduk satu pintu yang dapat mendukung pembuatan kebijakan atau program yang lebih tepat sasaran.
Carik Jakarta dan Kader Dasawisma
Carik Jakarta merupakan program berbasis aplikasi pendataan keluarga yang dikembangkan oleh Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta. Carik Jakarta bertujuan untuk mengumpulkan data keluarga secara komprehensif dan detail. Aplikasi ini menyediakan berbagai data dan informasi aktual seperti kondisi kesehatan dan ekonomi keluarga, pendidikan, bangunan, hingga lingkungan.
Kata “carik” diambil dari bahasa Jawa yang berarti ‘juru tulis’, yang mencerminkan tugas para Kader PKK (Kader Dasawisma) sebagai pendata yang menjadi ujung tombak kolaborasi pengumpulan data secara terpusat. Selama proses pendataan, hanya Kader Dasawisma yang dapat mengakses aplikasi ini.
Sejak Desember 2019, para Kader Dasawisma yang jumlahnya kini mencapai 76.114 telah melakukan pendataan dengan mengumpulkan KTP, KK, hingga melaporkan kondisi keluarga secara komprehensif. Kader Dasawisma juga meng-input data kelahiran, kematian, kedatangan, dan kepindahan penduduk secara real-time.
Data di Carik Jakarta dapat digunakan untuk melihat berbagai hal penting untuk menunjang pembangunan. Aplikasi menyediakan data berupa Indeks Pembangunan Keluarga (IPK), perumahan dan bangunan (Indeks Rumah Sehat), indeks ekonomi atau kemiskinan, kondisi dan permasalahan lingkungan, riwayat penyakit kronis atau akut penduduk, Indeks Kependudukan dan KB, anak usia sekolah dan anak tidak sekolah/putus sekolah, Indeks Tahapan Kesejahteraan Keluarga, serta analisis tabulasi silang (crosstabs).
“Salah satu contohnya, kebijakan bantuan sosial bagi masyarakat miskin-rentan di Provinsi DKI Jakarta. Pemberian bantuan baik berupa subsidi, uang tunai langsung, barang, hingga makanan hanya akan berdampak secara optimal bagi kelompok sasaran jika dapat didistribusikan dengan akurat. Bahkan, lemahnya keakuratan data membuka peluang praktik maladministrasi. Dengan demikian, data berperan sangat krusial, selain dapat memastikan ketepatan sasaran juga memudahkan dalam mengukur dampak terhadap para penerima,” tulis Yahya Zakaria, Manajer Pilar Pembangunan Hukum dan Tata Kelola Sekretariat SDGs Provinsi DKI Jakarta.
Kolaborasi dan integrasi
Kunci pendataan Carik Jakarta adalah kolaborasi antara Kader Dasawisma yang melakukan pendataan dengan Pemprov DKI yang mengelola data masyarakat untuk menyusun kebijakan yang lebih baik. Di samping itu, partisipasi dan kerja sama masyarakat dalam memberikan data keluarga yang sesuai kondisi juga merupakan kunci penting program ini.
Agar manfaatnya lebih optimal dan berdampak luas, data di Carik Jakarta perlu digunakan oleh para pemangku kepentingan untuk dijadikan sebagai dasar pembuatan kebijakan dan penyusunan program. Data tersebut juga perlu digunakan sebagai bahan evaluasi bagi para pengambil kebijakan di semua tingkat, mulai dari provinsi hingga kelurahan, atas kondisi masyarakat dan program-program yang telah terlaksana. Selain itu, aplikasi ini perlu diintegrasikan dengan sumber-sumber data lainnya, misalnya dengan sumber data dari daerah lain atau dari kementerian/lembaga lainnya.
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan Green Network Asia untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Amar adalah Manajer Editorial Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor.