Empat Dekade Perjalanan China: Bawa 770 Juta Orang Keluar dari Kemiskinan

Foto oleh Gani Nurhakim di Unsplash.
Sebanyak 10% dari populasi dunia masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan. Pengentasan kemiskinan sampai hari ini tetap menjadi pekerjaan yang membutuhkan kerjasama nasional dan internasional. Berbicara tentang kemajuan, bagaimanapun, China telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam mengurangi kemiskinan setelah empat dekade.
Kemajuan yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya
China memiliki populasi terbesar di mana 18,47% penduduk dunia tinggal di negara ini. Selama lebih dari 40 tahun, China telah berusaha meningkatkan taraf kehidupan orang-orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem di negara mereka. Pada tahun 2021, pemerintah China mendeklarasikan keberhasilan misinya: membawa 770 juta warganya keluar dari kemiskinan.
Mengingat kecepatan dan populasinya, kemajuan China ini belum pernah terjadi sebelumnya. Laporan bersama antara pemerintah China, Bank Dunia, dan China Center for International Knowledge on Development telah dirilis. Berjudul “Empat Dekade Pengurangan Kemiskinan di China: Penggerak, Wawasan untuk Dunia, dan Jalan ke Depan”, studi tersebut mempelajari kemajuan China untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci, wawasan (insight), dan pelajaran yang bisa dipetik.
Penggerak Utama dan Wawasan
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa kemajuan pengentasan kemiskinan di China didasarkan pada dua pilar. Pilar pertama berfokus pada transformasi ekonomi untuk membuka peluang baru dan meningkatkan pendapatan. Pilar kedua menggarisbawahi perlunya dukungan yang ditargetkan untuk mengentaskan kemiskinan. Laporan tersebut juga mencatat bahwa keberhasilan China didukung oleh kondisi awal yang menguntungkan negara itu, seperti populasi yang relatif terdidik dan sehat serta tingkat kesuburan yang rendah, di samping banyak faktor lainnya.
Pencapaian China dalam mengentaskan kemiskinan juga berkaitan dengan tata kelola dan implementasi kebijakan yang efektif. Ada empat aspek yang termasuk dalam laporan sebagai pendorong utama pengentasan kemiskinan China:
- Pertumbuhan produktivitas pertanian meningkatkan pendapatan petani dan memungkinkan buruh untuk bermigrasi ke sektor lain dan daerah perkotaan. Hal ini membuat rumah tangga mampu memperkuat ekonomi mereka dengan meragamkan sumber pendapatan sehingga mengurangi risiko kemiskinan.
- Melalui industrialisasi progresif, China menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak dan lebih baik. Dengan surplus tenaga kerja pertanian, China kemudian merambah sektor barang dan jasa konsumen, sehingga membuka banyak lapangan kerja dan menghasilkan investasi global.
- Urbanisasi yang cepat dan terkelola karena pertumbuhan industri meningkatkan mata pencaharian dan pendapatan para migran dan mengurangi kemiskinan di kalangan non-migran di daerah pedesaan.
- Memperluas investasi infrastruktur, terutama infrastruktur transportasi, memberikan kesempatan kepada masyarakat pedesaan untuk mengakses pasar untuk menjual barang dan membeli kebutuhan mereka. Hal ini juga memungkinkan distribusi keuntungan dari pembangunan yang didorong oleh ekspor negara untuk dibagi ke daerah perkotaan dan pedesaan.
Rencana Masa Depan China
Mengumumkan keberhasilan ini bukanlah akhir dari rencana pengentasan kemiskinan China. Laporan tersebut menyimpulkan bahwa negara tersebut sekarang akan fokus untuk menutup kesenjangan dalam hal aksesibilitas layanan, mengatasi ketimpangan dalam peluang ekonomi, dan mengurangi dampak perubahan ekonomi global, terutama bagi mereka yang rentan.
“Kami telah menyelesaikan tugas berat menghilangkan kemiskinan ekstrem dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pengurangan kemiskinan global. Ke depan, China akan terus mempertahankan dan memperluas pencapaian dalam pengentasan kemiskinan dan mewujudkan revitalisasi pedesaan secara komprehensif,” kata Yu Weiping, Wakil Menteri Keuangan China.
Baca laporan lengkapnya di sini.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Madina adalah Reporter & Peneliti In-House untuk Green Network Asia. Dia meliput Global, Asia Tenggara, Asia Timur, dan Australasia.