Grab, Pertumbuhan, dan Emisi Gas Rumah Kaca

Grab Taxi | Foto oleh Grab
Bagi sebagian kita, memperoleh makanan yang diantar ke rumah kita telah banyak membantu selama gelombang pandemi COVID-19. Grab adalah salah satu aplikasi mobile favorit Asia Tenggara dengan fitur jasa ini. Beroperasi di delapan negara, Grab Holdings Inc. menawarkan layanan mobilitas, pengantaran, finansial, serta perusahaan & prakarsa baru.
Laporan ESG Grab 2020 & 2021
Grab merilis laporan Lingkungan Hidup, Sosial, dan Tata Kelola (Environment, Social, and Governance/ESG) pertama mereka pada tahun lalu. Dalam laporan ESG Grab 2020, perusahaan ini menyatakan tekadnya untuk mengurangi karbon dengan komitmen terhadap standar pengurangan karbon internasional. Laporan tersebut juga menyebut bahwa Grab berencana melaporkan target karbon nol bersih berbasis sains dan menyusun peta untuk mencapainya pada 2022.
Berdasarkan laporan terbaru ESG perusahaan ini pada Mei 2022, Grab berkomitmen untuk menjadi platform netral karbon pada 2040.
Grab, Pertumbuhan, dan Emisi Gas Rumah Kaca
Setelah beroperasi selama sepuluh tahun, Grab belum memperoleh profit. Perusahaan superapp ini melaporkan kerugian $3.6 miliar pada 2021. Walau demikian, perusahaan ini berkembang, dengan kenaikan pendapatan sebesar 44% pada tahun lalu, terutama dari segmen jasa Pengantaran dan Keuangan.
Tentu saja, pertumbuhan ini menghasilkan dampak karbon. Total emisi gas rumah kaca Grab pada tahun 2021 telah mencapai 1,5 juta ton, dengan 96% berasal dari kendaraan para driver dan mitra pengantaran untuk layanan Mobilitas dan Pengantaran.
Target dekarbonisasi Grab ini tak sejalan dengan Perjanjian Paris.
Dalam wawancara dengan Eco-Business, Head of Sustainability Grab Iris Chan mengungkapkan bahwa perusahaan ini telah mengevaluasi emisinya dengan Science-Based Targets Initiative. Namun, proyeksi pertumbuhan Grab membuat target awal emisi nol menjadi tidak realistis.
“Pertimbangan utama dalam menetapkan tujuan adalah kebutuhan dan tantangan para driver kami. Kami tidak ingin menetapkan tujuan yang tidak dapat dicapai dan akan mempengaruhi kesempatan para driver kami dalam memperoleh penghasilan,” ujar Iris Chang.
Netral Karbon pada 2040
Grab telah mengembangkan strategi dan peta dekarbonisasi berdasarkan hierarki mitigasi, dengan fokus pertama pada pengurangan emisi. Inti dari strategi ini adalah untuk membantu membangun ekosistem kendaraan listrik yang melayani kelas menengah dan kelas menengah ke bawah.
Strategi ini meliputi empat tuas utama dalam mengurangi emisi: Transisi ke Kendaraan Rendah Emisi, Energi Terbarukan bagi Aset Grab, Praktik Bisnis & Teknologi Berkelanjutan, serta Program Penghindaran & Pengurangan Karbon. Linimasa untuk peta dekarbonisasi Grab dapat dilihat di sini:
Editor: Abul Muamar
Penerjemah: Gayatri WM
“Baca artikel kami dalam ikhtisar Laporan ESG Grab 2021”
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Naz adalah Manajer Editorial Asia di Green Network. Ia bertanggung jawab sebagai Editor untuk Green Network Asia dan Reviewer untuk Green Network ID.