Indonesia dan Singapura Kerja Sama Turunkan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Foto oleh Ron Lach di Pexels.
Kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan masalah serius di Indonesia. Pada tahun 2022, data real-time Simfoni PPPA menunjukkan 20.063 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 13.845 kasus kekerasan terhadap anak. Berbagai kasus kekerasan ini banyak berasal dari rumah tangga, sebesar 13.474 kasus dan didominasi oleh jenis kekerasan seksual sebanyak 9.317 kasus. Atas keadaan itu, diperlukan upaya pencegahan kolektif dan masif untuk menghapus kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Baru-baru ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (PPPA) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (MoU) dengan Kementerian Pembangunan Sosial dan Keluarga (MSF) Republik Singapura, dalam bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan pembangunan keluarga. Kerja sama ini salah satunya bertujuan untuk memenuhi satu dari lima amanat Presiden Joko Widodo, yakni menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia.
Melibatkan PUSPAGA dan LPSK
Kementerian PPPA juga akan melibatkan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) dalam meningkatkan kapasitas dan kuantitas layanan informasi serta konseling bagi orang tua dan keluarga sebagai langkah untuk menekan kasus kekerasan yang banyak berasal dari ranah rumah tangga.
PUSPAGA adalah salah satu program prioritas Kementerian PPPA di bawah koordinator Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di daerah yang berfungsi sebagai sarana pengaduan terhadap berbagai permasalahan keluarga dan anak. PUSPAGA didukung oleh berbagai tenaga ahli dan profesional, termasuk psikolog serta konselor.
Terdapat beberapa program layanan gratis di PUSPAGA, seperti program keterampilan dalam melindungi anak, program pendidikan/pengasuhan bagi anak usia dini, serta program konseling orang tua dan anak. Sejak diinisiasi pada tahun 2016, hingga saat ini sudah ada sekitar 257 PUSPAGA yang tersebar di 16 provinsi dan 231 kabupaten/kota di Indonesia.
Selain PUSPAGA, Kementerian PPPA juga menggandeng Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dalam pembangunan rumah aman (shelter), serta LSM dalam negeri untuk membantu pertukaran informasi mengenai isu kekerasan, strategi pencegahan, serta program pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan pembangunan keluarga di Indonesia.
“Saya berharap kerja sama ini dapat menjadi landasan bagi kedua negara untuk saling menambah wawasan dalam menghapus kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan,” kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga.
Upaya-Upaya Penguatan
Untuk memaksimalkan kerja sama ini, Kementerian PPPA menempuh beberapa langkah berikut:
- Mengadakan kerja sama antara PUSPAGA dengan Family Service Center (FSC) dalam meningkatkan kualitas SDM, mekanisme pelayanan, dan pengawasan hasil layanan.
- Melakukan studi teknologi komunikasi dengan MSF untuk mengoptimalkan pemetaan masalah kekerasan, perlindungan, dan pemberdayaan perempuan, anak, serta keluarga di Indonesia.
- Mengadakan studi untuk mempelajari layanan, sistem, dan prosedur mengenai penanganan kasus dan korban kekerasan serta aturan-aturan hukum yang diterapkan oleh pemerintah Singapura.
- Menjalin kerja sama dengan Singapore Council of Women Organisations dalam mengembangkan tempat penampungan bagi korban KDRT.
Menteri Pembangunan Sosial dan Keluarga Republik Singapura, Masagos Zulkifli bin Masagos Mohamad menggarisbawahi pentingnya perjanjian kerja sama ini sebagai kerangka kesepakatan antara Indonesia dan Singapura. Kerja sama ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk saling meninjau praktik baik dan pengalaman satu sama lain dalam mendukung pemberdayaan perempuan, meningkatkan perlindungan anak, dan memperkuat pembangunan keluarga di Indonesia dan Singapura.
Editor: Abul Muamar
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Panji adalah Reporter & Penulis Konten In-House untuk Green Network ID. Dia meliput Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.