Melindungi dan Melestarikan Bahasa Daerah
Bahasa menghubungkan kita semua. Dengan bahasa, sejarah nenek moyang kita berabad-abad yang lalu bisa sampai ke kita. Namun, banyak bahasa, terutama bahasa daerah, berada di ambang kepunahan. Untuk itu, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan tahun 2022-2032 sebagai Dekade Internasional Bahasa Daerah.
Jumlah bahasa daerah menyusut
Menurut data Amnesty International, lebih dari 4.000 bahasa digunakan oleh 476 juta masyarakat adat di seluruh dunia. Bahasa-bahasa tersebut diwariskan dari generasi ke generasi, dan biasanya menjadi bahasa pertama anak-anak yang dikenal sebagai bahasa ibu. Selain sebagai sarana komunikasi, bahasa juga mewakili tradisi, politik, dan nilai-nilai masyarakat adat. Sayangnya, bahasa-bahasa tersebut perlahan menyusut akibat diskriminasi yang berlarut-larut terhadap Masyarakat Adat.
Dekade Internasional Bahasa Daerah 2022-2032 (International Decades of Indigenous Languages/IDIL 2022-2032) ditetapkan untuk melindungi, memulihkan, dan memperkenalkan bahasa daerah di seluruh dunia. Inisiatif ini bertujuan untuk menekankan peran penting masyarakat adat dalam melindungi lingkungan, tata kelola yang baik, dan pembangunan perdamaian. Program ini diluncurkan di bawah UNESCO.
Masyarakat Adat-sentris
IDIL 2022-2032 meluncurkan Rencana Aksi Global sebagai langkah nyata untuk mencapai misi tersebut. Rencana Aksi Global ini merupakan pedoman dalam menetapkan langkah-langkah yang diambil berdasarkan inisiatif, termasuk tindakan bersama, pendekatan strategis, implementasi, dan pemantauan.
Rencana ini mengusung pendekatan penutur-sentris dengan menempatkan masyarakat adat sebagai pusat aksi. Sebagai penutur utama bahasa daerah, masyarakat adat akan menjadi aktor kunci yang dapat mendorong penggunaan bahasa daerah dalam ranah sosial, politik, dan budaya. Dengan demikian, masyarakat adat juga dapat membangun struktur tata kelola dan badan perwakilan mereka sendiri untuk melestarikan bahasa daerah.
Atas urgensi global dari misi IDIL 2022-2032, rencana ini juga mengundang pemangku kepentingan dari entitas tingkat PBB hingga masyarakat adat akar rumput untuk berkolaborasi dalam mencapai tujuan. Kolaborasi yang efektif diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengguna bahasa daerah dan tingkat kefasihan serta mendorong penerapan standar internasional, yang akan mencakup status hukum untuk pengakuan bahasa dan seringnya penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.
Kebangkitan bahasa daerah
IDIL 2022-2032 juga meluncurkan Rencana Aksi Nasional bagi pemerintah negara-negara di dunia untuk mengatur rencana kelembagaan. Pada tahun 2027, program ini diharapkan dapat menghasilkan tinjauan jangka menengah untuk mengevaluasi dan menyusun kembali rencana berdasarkan tantangan yang ditemukan pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2032, diharapkan bahasa daerah dapat diarusutamakan melalui kerangka kerja strategis global untuk memastikan keberlanjutan dan kelestariannya.
Bahasa ibu penting bagi identitas kita. Paling tidak, bahasa ibu sangat penting sebagai pengantar dalam pendidikan anak-anak. Karena itu, kita semua perlu mengakui banyak bahasa, identitas, dan budaya serta mendorong masyarakat untuk menggunakannya secara bebas agar tidak ada yang tertinggal saat kita melangkah maju.
Artikel ini diterbitkan untuk memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional. Rencana Aksi Global IDIL 2022-2032 selengkapnya dapat dibaca di sini.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Madina adalah Reporter di Green Network Asia. Dia adalah alumni program sarjana Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Dia memiliki tiga tahun pengalaman profesional dalam editorial dan penciptaan konten kreatif, penyuntingan, dan riset.