Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Asia
Banner Ads Green Network ID
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Dunia
  • Muda
  • SDGs
  • Topik
  • #LetterfromtheFounder
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Laporan Kesenjangan Lahan dan Bagaimana Kita Dapat Mencegah Kondisi Bumi Memburuk

Laporan Kesenjangan Lahan mengungkap ketimpangan antara total lahan yang direncanakan untuk penghilangan karbon dan ketersediaan dan kemampuan lahan secara riil.
Oleh Kresentia Madina
17 Februari 2023
bentang lahan hijau dengan bebukitan di cakrawala

Foto: Tomas Eidsvold di Unsplash.

Lahan memegang peran penting dalam mengatasi perubahan iklim melalui pengurangan emisi karbon. Banyak negara telah menyatakan komitmen untuk mengurangi emisi karbon, salah satunya melalui perencanaan penggunaan lahan. Namun, sebuah laporan tentang kesenjangan lahan mengungkap bahwa pemerintah negara-negara di dunia mengandalkan jumlah lahan yang tidak realistis dalam janji mereka.

Masalah kesenjangan lahan

Laporan Kesenjangan Lahan menyoroti permintaan kumulatif untuk lahan dan perubahan penggunaan lahan untuk mengatasi perubahan iklim berdasarkan janji iklim yang diajukan oleh negara-negara tersebut ke UNFCCC. Laporan ini merupakan kerja sama 8 lembaga dan organisasi akademik, termasuk Universitas Griffith dan CIFOR.

Laporan tersebut menemukan ketimpangan antara total lahan yang direncanakan untuk penghilangan karbon dan ketersediaan dan kemampuan lahan secara riil. Total lahan yang dibutuhkan untuk memenuhi janji negara-negara tersebut mencapai hampir 1,2 miliar hektare (ha). Lebih dari setengahnya (633 juta ha) membutuhkan perubahan tata guna lahan, yang berpotensi merusak produksi pangan dan kehidupan masyarakat sekitar. Selain itu, prosesnya juga akan memakan waktu lebih lama, waktu yang tidak boleh kita sia-siakan dalam upaya melawan perubahan iklim.

Di sisi lain, sisa lahan yang diperkirakan dibutuhkan (551 ha) akan melibatkan konservasi dan pemulihan ekosistem yang ada. Laporan tersebut menyatakan bahwa aktivitas ini menimbulkan ancaman yang lebih kecil bila diterapkan dengan langkah dan pertimbangan yang tepat untuk ketersediaan lahan, pelestarian keanekaragaman hayati, dan hak-hak masyarakat adat dan komunitas lokal.

Hak adat dan agroekologi

Foto udara dua truk di tengah ladang perkebunan.
Foto udara dua truk di tengah ladang perkebunan. | Foto: Rob Mulder di Unsplash.

Kepemilikan lahan masyarakat adat menjadi salah satu fokus utama laporan ini. Dilaporkan bahwa negara-negara di dunia memberikan terlalu sedikit perhatian kepada masyarakat dan komunitas yang memiliki dan mengelola lahan yang terlibat dalam janji iklim mereka. Tak lebih dari 20% lahan yang secara formal diakui sebagai milik komunitas tertentu, membuat mereka rentan dalam menghadapi peningkatan permintaan lahan.

Sekitar 91% lahan yang dikelola oleh Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal menunjukkan kondisi sedang hingga baik, memberikan bukti nyata betapa besarnya peran mereka dalam konservasi dan pelestarian lingkungan. Karena itu, laporan tersebut menyarankan bahwa langkah yang paling efektif dan adil adalah memastikan bahwa Masyarakat Adat dan komunitas lokal mendapat kepemilikan dan kontrol yang sah dan efektif atas lahan mereka.

Poin lain yang dicatat dalam laporan tersebut adalah tentang efektivitas agroekologi dalam mengubah industri pertanian menuju pengurangan karbon. Praktik pertanian secara signifikan berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca global dan perubahan penggunaan lahan. Peternakan dan produksi beras, misalnya, menyumbang sekitar 36% emisi metana global. Konversi lahan untuk tujuan pertanian juga merupakan salah satu pendorong utama hilangnya keanekaragaman hayati dan perubahan ekosistem.

Untuk itu, laporan tersebut menganjurkan penerapan agroekologi. Laporan tersebut mendefinisikan agroekologi sebagai “pendekatan transdisipliner dan multi-aktor untuk merancang, mengelola, dan mengubah agroekosistem dan sistem pangan.” Agroekologi mempertimbangkan prinsip-prinsip ekologi, sosial, budaya, dan politik di wilayah tertentu, yang bertujuan untuk mencapai “kedaulatan, ketahanan sosio-ekologis, keadilan, dan kesejahteraan integral” bagi komunitas manusia dan ekosistem. Pemulihan kesehatan lahan, diversifikasi biologis pertanian, dan perlindungan dan penggunaan pengetahuan tradisional adalah beberapa contoh agroekologi.

Diperlukan tindakan lebih lanjut dan efektif

padi yang telah menguning dengan beberapa burung kecil hingga di sekitarnya.
padi yang telah menguning dengan beberapa burung kecil hingga di sekitarnya. | Foto: Sergio Camalich di Unsplash.

Rencana dan tindakan yang efektif sangat penting untuk mencegah kondisi bumi memburuk. Laporan tersebut ditutup dengan rekomendasi tentang restorasi dan perlindungan ekosistem, hak lahan masyarakat adat dan komunitas lokal, dan kerangka kebijakan agroekologi. Rekomendasi selengkapnya ada dalam laporan, dan di bawah ini adalah beberapa di antaranya:

  • Memanfaatkan penghitungan karbon yang komprehensif dari semua stok dan aliran melalui penilaian yang tepat untuk mengisi kesenjangan dalam pelaporan dan mengungkap retensi karbon dan fungsi ekosistem lainnya dari perlindungan dan restorasi hutan yang lebih baik.
  • Membuat pendekatan yang lebih holistik untuk pemecahan masalah dan kapasitas pertukaran lintas budaya melalui kolaborasi yang dipupuk oleh pembuat kebijakan lintas kementerian dan departemen serta penyelarasan dari organisasi masyarakat sipil.
  • Memanfaatkan penelitian, kemitraan dan kolaborasi, dan pendanaan untuk fokus pada agroekologi, konservasi keanekaragaman hayati pertanian lokal, dan peningkatan penghidupan petani kecil, khususnya di negara berkembang.

Laporan lengkapnya dapat dibaca di sini.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Kresentia Madina
Website | + posts

Madina adalah Reporter & Peneliti In-House untuk Green Network Asia. Dia meliput Global, Asia Tenggara, Asia Timur, dan Australasia.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Rencana Pemulihan Pariwisata ASEAN Pascapandemi COVID-19
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Langkah Slow Food Lestarikan Sistem Pangan Lokal yang Baik, Bersih, dan Adil
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Menyongsong Kebijakan Perdagangan yang Responsif Iklim
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Melindungi dan Melestarikan Bahasa Daerah

Continue Reading

Sebelumnya: Kampung Mina Padi di Sleman Terapkan Sistem Pertanian yang Lebih Berkelanjutan
Berikutnya: Bisakah Keadilan Sosial Terwujud dengan Kelas Rawat Inap Standar?

Artikel Terkait

orang-orang menunggu bus di halte. Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan
  • Kabar
  • Unggulan

Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan

Oleh Kresentia Madina
30 Maret 2023
Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’. ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro
  • Kabar
  • Unggulan

ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro

Oleh Abul Muamar
30 Maret 2023
panah putih dengan latar belakang hijau di dinding biru India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau
  • Kabar
  • Unggulan

India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

Oleh Nazalea Kusuma
29 Maret 2023
ilustrasi dua orang wartawan Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan
  • Opini
  • Unggulan

Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan

Oleh Abul Muamar
29 Maret 2023
penampakan sirip lumba-lumba Irrawaddy di atas permukaan air Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong
  • Kabar
  • Unggulan

Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong

Oleh Kresentia Madina
28 Maret 2023
etua MA Muhammad Syarifuddin dan Menteri LHK Siti Nurbaya saat penandatanganan MoU kerja sama antara MA dan KLHK. MA-KLHK Kerja Sama untuk Perkuat Perlindungan Lingkungan dan Hutan
  • Kabar
  • Unggulan

MA-KLHK Kerja Sama untuk Perkuat Perlindungan Lingkungan dan Hutan

Oleh Abul Muamar
28 Maret 2023
Banner Survey Pembaca
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • orang-orang menunggu bus di halte. Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan
    • Kabar
    • Unggulan

    Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan

  • Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’. ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro
    • Kabar
    • Unggulan

    ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro

  • panah putih dengan latar belakang hijau di dinding biru India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau
    • Kabar
    • Unggulan

    India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

  • ilustrasi dua orang wartawan Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan
    • Opini
    • Unggulan

    Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan

  • penampakan sirip lumba-lumba Irrawaddy di atas permukaan air Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong
    • Kabar
    • Unggulan

    Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • kontainer besar berwarna hijau, gedung berwarna biru, dan tabung besar di lokasi proyek Hamparan Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan

  • tari kecak ditampilkan oleh warga Bali pada malam hari Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat

  • TEPI Talks #4 dengan tema “Melibatkan Media dalam Aksi Berkelanjutan”. WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput

  • Ilustrasi Harm Reduction dengan tujuan mendasar yakni menjunjung keselamatan dan martabat semua orang. Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)

  • Sejumlah peserta hadir saat sesi dikusi panel acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali. INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali

Tentang Kami

  • Tentang
  • Anggota Tim
  • Bermitra dengan Kami
  • Konten Sponsor
  • Dukung Misi Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Pedoman Media Siber
  • Jaringan Penasihat
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor Nasional
  • Jaringan Penulis
  • FAQ
  • Bekerja dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network ID