Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Asia
Banner Ads Green Network ID
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Dunia
  • Muda
  • SDGs
  • Topik
  • #LetterfromtheFounder
  • Kabar
  • Unggulan

Memikirkan Kembali Kebijakan Agropangan untuk Pola Makan Sehat bagi Semua Orang

Tidak mustahil untuk mengalokasikan kembali anggaran yang ada untuk menyediakan makanan sehat yang lebih terjangkau, mudah diakses, berkelanjutan, dan inklusif untuk semua orang.
Oleh Nazalea Kusuma
17 Oktober 2022
tangan seseorang tampak mengiris sayuran dilihat dari atas

Foto oleh Maarten van den Heuvel di Pexels.

Kita telah melalui banyak hal dalam beberapa tahun terakhir ini. Pandemi COVID-19, konflik, dan perubahan iklim telah menghambat sedikit kemajuan yang telah kita buat untuk mewujudkan dunia tanpa kelaparan.

FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian PBB) baru-baru ini merilis laporan tentang Keadaan Ketahanan Pangan dan Gizi di Dunia 2022. Menurut laporan tersebut, sekitar 702-828 juta orang di seluruh dunia mengalami kelaparan pada tahun 2021, dengan lebih dari setengahnya di Asia.

Selain itu, hampir 2,3 miliar orang mengalami kerawanan pangan sedang atau parah, kekurangan akses pangan rutin yang memadai. Dari segi nutrisi, keadaannya lebih buruk. Hampir 3,1 miliar orang tidak mampu membeli makanan yang sehat dan seimbang pada tahun 2020 berdasarkan data terakhir.

Dukungan Kebijakan Pangan dan Pertanian yang Tidak Tepat

Krisis saat ini terus menyebabkan kenaikan harga pangan dan gangguan rantai pasokan. Ditambah lagi, dukungan kebijakan yang tidak tepat memperburuk keadaan.

Dari tahun 2013-2018, pemerintah di seluruh dunia rata-rata mengalokasikan hampir USD 630 miliar per tahun untuk sektor pangan dan pertanian. Namun, bentuk dukungan mereka sebagian besar telah mengganggu harga pasar, merusak lingkungan, dan merugikan produsen skala kecil dan masyarakat adat. Kebijakan yang ada juga gagal menyediakan pola makan yang sehat bagi semua orang.

Kebijakan yang ada umumnya mencakup intervensi perdagangan dan pasar yang menghasilkan insentif atau disinsentif harga, subsidi fiskal, dan dukungan layanan umum. Secara keseluruhan, dukungan negara-negara tersebut terutama berkonsentrasi pada makanan pokok, susu, dan makanan kaya protein hewani lainnya dan sebagian besar mengabaikan atau bahkan menghukum produksi buah-buahan dan sayuran.

Singkatnya, laporan tersebut mengungkapkan bahwa dukungan kebijakan saat ini dari pemerintah negara-negara di dunia menghambat keragaman dalam pertanian dan produksi pangan. Kurangnya diversifikasi pangan ini tidaklah berkelanjutan (unsustainable)—berbahaya bagi planet dan gagal memberikan pola makan yang sehat dan bergizi kepada manusia.

Lebih Baik, Tidak Lebih

Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar pemerintah dunia tidak mampu mengalokasikan lebih banyak uang untuk mendukung sektor pangan dan pertanian, FAO membagikan beberapa masukan untuk perbaikan. Tidak mustahil untuk menggunakan anggaran yang sama dan mengalokasikannya kembali untuk menyediakan makanan sehat yang lebih terjangkau, mudah diakses, berkelanjutan, dan inklusif.

Mengatur ulang subsidi fiskal, tindakan perbatasan, dan kontrol harga pasar merupakan bagian terbesar dari strategi tersebut. Namun, pembuat kebijakan harus memperhatikan potensi  dalam pengurangan kemiskinan, pendapatan pertanian, total hasil pertanian, dan pemulihan ekonomi. Mereka harus siap dengan berbagai kebijakan perlindungan sosial di bidang lingkungan, sistem kesehatan, energi, dan sektor lainnya.

Namun, strategi ini tidak bisa berdiri sendiri. Pemangku kepentingan harus secara aktif memperkenalkan makanan yang sehat dan memberdayakan konsumen untuk memilih pola makan yang sehat. Misalnya membuat kebijakan reformulasi dan fortifikasi makanan, mengatur pelabelan dan pemasaran makanan, mengenakan pajak makanan padat energi, dan pengadaan makanan publik yang sehat.

Tentunya, kolaborasi sangat penting. Pemerintah harus secara erat melibatkan UKM, kelompok masyarakat sipil, dan organisasi global untuk menyeimbangkan kekuatan yang tidak setara di sektor pertanian dan pangan. Untuk membantu mencapai hal ini, PBB membentuk Koalisi untuk Menggunakan Kembali Dukungan Publik untuk Pangan dan Pertanian dengan organisasi internasional, organisasi nirlaba, pemerintah, petani, dan organisasi lainnya.

Laporan selengkapnya dapat dibaca di sini. 

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network | Website | + posts

Naz adalah Manajer Editorial Asia di Green Network. Ia bertanggung jawab sebagai Editor untuk Green Network Asia dan Reviewer untuk Green Network ID.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Kemajuan UU Anti-diskriminasi di Lingkungan Kerja Singapura
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Bagaimana Hasil Uji Coba Sistem 4 Hari Kerja Seminggu di Inggris?
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Program Building with Nature Lindungi Ekosistem Pesisir dan Tingkatkan Ekonomi Lokal di Demak
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Intervensi Perubahan Perilaku Konsumen untuk Kurangi Sampah Makanan

Continue Reading

Sebelumnya: Upaya KAKAK Melindungi Anak-Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi
Berikutnya: Kemiskinan, dari Dekat Sekali

Artikel Terkait

orang-orang menunggu bus di halte. Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan
  • Kabar
  • Unggulan

Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan

Oleh Kresentia Madina
30 Maret 2023
Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’. ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro
  • Kabar
  • Unggulan

ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro

Oleh Abul Muamar
30 Maret 2023
panah putih dengan latar belakang hijau di dinding biru India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau
  • Kabar
  • Unggulan

India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

Oleh Nazalea Kusuma
29 Maret 2023
ilustrasi dua orang wartawan Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan
  • Opini
  • Unggulan

Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan

Oleh Abul Muamar
29 Maret 2023
penampakan sirip lumba-lumba Irrawaddy di atas permukaan air Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong
  • Kabar
  • Unggulan

Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong

Oleh Kresentia Madina
28 Maret 2023
etua MA Muhammad Syarifuddin dan Menteri LHK Siti Nurbaya saat penandatanganan MoU kerja sama antara MA dan KLHK. MA-KLHK Kerja Sama untuk Perkuat Perlindungan Lingkungan dan Hutan
  • Kabar
  • Unggulan

MA-KLHK Kerja Sama untuk Perkuat Perlindungan Lingkungan dan Hutan

Oleh Abul Muamar
28 Maret 2023
Banner Survey Pembaca
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • orang-orang menunggu bus di halte. Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan
    • Kabar
    • Unggulan

    Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan

  • Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’. ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro
    • Kabar
    • Unggulan

    ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro

  • panah putih dengan latar belakang hijau di dinding biru India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau
    • Kabar
    • Unggulan

    India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

  • ilustrasi dua orang wartawan Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan
    • Opini
    • Unggulan

    Pekerjaan yang Layak untuk Wartawan

  • penampakan sirip lumba-lumba Irrawaddy di atas permukaan air Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong
    • Kabar
    • Unggulan

    Kamboja Keluarkan Dekret Perlindungan Lumba-Lumba Sungai Mekong

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • kontainer besar berwarna hijau, gedung berwarna biru, dan tabung besar di lokasi proyek Hamparan Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan

  • tari kecak ditampilkan oleh warga Bali pada malam hari Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat

  • TEPI Talks #4 dengan tema “Melibatkan Media dalam Aksi Berkelanjutan”. WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput

  • Ilustrasi Harm Reduction dengan tujuan mendasar yakni menjunjung keselamatan dan martabat semua orang. Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)

  • Sejumlah peserta hadir saat sesi dikusi panel acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali. INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali

Tentang Kami

  • Tentang
  • Anggota Tim
  • Bermitra dengan Kami
  • Konten Sponsor
  • Dukung Misi Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Pedoman Media Siber
  • Jaringan Penasihat
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor Nasional
  • Jaringan Penulis
  • FAQ
  • Bekerja dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network ID