Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Asia
Primary Menu
  • Beranda
  • Topik
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Figur
  • Opini
  • Komunitas
  • Muda
  • Dunia
  • SDGs
  • Event
  • Pelatihan
  • #LetterfromtheFounder
  • Kabar
  • Unggulan

Menurunnya Keanekaragaman Hayati Australia

Dalam laporan lima tahunannya, State of the Environment Australia merangkum perkembangan terkini mengenai kondisi keanekaragaman hayati di benua itu.
Oleh Nazalea Kusuma
2 Agustus 2022
sekelompok kanguru di antara pepohonan menghadap ke kamera

Foto oleh James Wainscoat di Unsplash

Australia terkenal dengan keanekaragaman hayatinya yang kaya, mulai dari kanguru hingga laba-laba raksasa. Benua ini memiliki hampir 600.000 spesies asli, dan banyak di antaranya tidak dapat ditemukan di belahan lain dunia. Misalnya, setengah dari spesies berkantung di dunia berasal dari Australia. Dalam laporan lima tahunan, State of the Environment Australia merangkum perkembangan terkini mengenai kondisi keanekaragaman hayati di benua itu.

Keanekaragaman Hayati Australia

Keanekaragaman hayati meliputi tumbuhan, hewan, jamur, mikroorganisme, dan makhluk hidup lainnya. Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 15, Menjaga Ekosistem Darat, keanekaragaman hayati sangat penting bagi kelangsungan hidup, kesejahteraan, dan kemakmuran bersama manusia dan Bumi.

Di Australia, para ilmuwan terus menemukan spesies baru. Namun, keanekaragaman hayati benua ini sedang menurun, dan jumlah spesies yang terancam terus meningkat. Hingga Juni 2021, ada 1.918 spesies terancam di Australia dalam berbagai kategori: Punah atau Punah di Alam Liar (105), Sangat Terancam Punah (294), Terancam Punah (724), Rentan (787), dan Bergantung pada Konservasi (8).

Temuan penting mengenai keanekaragaman hayati Australia adalah sebagai berikut:

  • Tumbuhan: Australia adalah rumah bagi sekitar 10% tumbuhan dunia (21.000 spesies). Beberapa spesies tanaman yang terancam punah adalah eukaliptus dan anggrek.
  • Hewan: Sekitar 21% mamalia Australia adalah spesies yang terancam. Tiga spesies burung baru dinilai terancam. Reptil Emoia nativitatis sekarang statusnya punah, dan ada 67 spesies reptil yang terancam punah. Di antara 243 spesies katak asli, lima punah, dan 50 terancam. Sementara itu, 285 spesies invertebrata berstatus terancam, 22 spesies ikan air tawar Australia menghadapi risiko kepunahan tertinggi, dan sedikit yang diketahui tentang fauna bawah tanah.
  • Jamur dan mikroorganisme lainnya: Tidak banyak data yang tersedia. Jamur jari pohon teh (Hypocreopsis amplectens) adalah satu-satunya spesies yang terdaftar sebagai Sangat Terancam Punah.

Tekanan

Degradasi dan hilangnya habitat memberikan tekanan paling dominan pada tumbuhan dan hewan Australia. Bersama perubahan iklim dan spesies invasif, tiga faktor itu berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati di hampir seluruh Australia, bahkan terkadang tidak dapat dikembalikan seperti semula.

Berikut adalah beberapa temuan penting mengenai tekanan pada keanekaragaman hayati Australia:

  • Populasi: Aktivitas manusia, pembangunan kota, dan pertumbuhan populasi menyebabkan polusi, penangkapan ikan yang berlebihan, pembukaan lahan, dan kondisi lain yang memengaruhi keanekaragaman hayati.
  • Industri: Pertanian ekstensif, pembukaan lahan, serta pertambangan dan produksi energi mengakibatkan hilangnya habitat dan menyebabkan polusi.
  • Perubahan iklim: Perubahan halus (pergeseran siklus hidup, kenaikan suhu, dll.) dan peristiwa ekstrem (kebakaran, kekeringan, dll.) menyebabkan kematian massal. Lingkungan perairan di selatan dan timur Australia termasuk yang paling terkena dampak.
  • Spesies Invasif: Mereka adalah penyebab utama kepunahan fauna Australia. Ancaman penyakit dan patogen baru juga muncul dan dapat memburuk.

Penanganan

Undang-Undang Perlindungan Lingkungan dan Konservasi Keanekaragaman Hayati (EPBC Act) adalah undang-undang nasional utama Australia untuk melindungi spesies dan komunitas yang terancam. Namun, laporan State of the Environment Australia menilai UU tersebut tidak efektif. Selain itu, walaupun perubahan iklim telah diidentifikasi sebagai ancaman, hanya sebagian kecil dari rencana pemulihan mencakup tindakan khusus untuk menanggulanginya.

Sementara itu, sistem kawasan lindung Australia telah meningkat dengan penambahan Kawasan Lindung Adat. Hak, pengetahuan, dan nilai-nilai masyarakat adat menjadi semakin penting dalam pengelolaan konservasi, tetapi masih banyak yang perlu dilakukan untuk mengintegrasikannya ke dalam undang-undang dan kebijakan.

Sumber: Laporan State of the Environment Australia 2021

Editor & Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan Green Network Asia untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network | Website | + posts

Naz adalah Manajer Editorial di Green Network Asia.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mendorong Penggunaan Kemasan Berkelanjutan bagi Konsumen dan Perusahaan
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    5 Hal yang Dapat Dilakukan Pemerintah Kota untuk Penuhi Hak atas Udara Bersih bagi Warga
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Upaya Uzbekistan Berdayakan Perempuan dalam Masyarakat Hutan dengan Kebijakan yang Responsif Gender
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Taiwan Sediakan Produk Menstruasi Gratis di Sekolah dan Kampus

Continue Reading

Sebelumnya: Rencana Kirgistan untuk Keberlanjutan Gunung
Berikutnya: Rahmat Hidayat, Perancang Busana yang Ingin Hapus Stigma terhadap Kelompok Difabel

Artikel Terkait

Polusi udara tampak diproduksi dari aktivitas pabrik Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS

Oleh Maulina Ulfa
22 September 2023
ilustrasi sampul laporan pembangunan berkelanjutan global 2023 GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan
  • Ikhtisar
  • Unggulan

GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Nazalea Kusuma
22 September 2023
sebuah tangan memegang poster bertuliskan ‘stop war’. Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi

Oleh Abul Muamar
21 September 2023
tangkapan layar Zoom Meeting yang terdiri dari seorang perempuan dan tiga laki-laki Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia

Oleh Kresentia Madina
21 September 2023
dua pria di tengah sungai dengan perahu kayu. Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat
  • Kabar
  • Unggulan

Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat

Oleh Abul Muamar
20 September 2023
foto aerial sebuah hutan dengan ilustrasi berbentuk daun dengan tulisan CO2 di tengahnya Asia Carbon Institute Dorong Akselerasi Pasar Karbon Sukarela di Asia
  • Kabar
  • Unggulan

Asia Carbon Institute Dorong Akselerasi Pasar Karbon Sukarela di Asia

Oleh Kresentia Madina
19 September 2023
Sidebar Insan Figur
Sidebar Bespoke Event
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • Polusi udara tampak diproduksi dari aktivitas pabrik Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS

  • ilustrasi sampul laporan pembangunan berkelanjutan global 2023 GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    GSDR 2023: Pentingnya Pengembangan Kapasitas untuk Pembangunan Berkelanjutan

  • sebuah tangan memegang poster bertuliskan ‘stop war’. Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Menjaga Perdamaian di Tengah Polikrisis dan Kemajuan Teknologi

  • tangkapan layar Zoom Meeting yang terdiri dari seorang perempuan dan tiga laki-laki Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Mengulik Potensi, Perkembangan, dan Implikasi Transisi Energi di Indonesia

  • dua pria di tengah sungai dengan perahu kayu. Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat
    • Kabar
    • Unggulan

    Penetapan Hutan Adat Aceh dan Harapan bagi Masyarakat Adat

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • seorang pria botak duduk di depan sebuah pohon besar di hutan. Dedikasi Alex Waisimon Menjaga Hutan Adat dan Satwa Endemik Papua
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Dedikasi Alex Waisimon Menjaga Hutan Adat dan Satwa Endemik Papua

  • seorang perempuan berpakaian merah rajutan berdiri di depan pintu dengan dedaunan di atasnya. Lian Gogali, Menghidupkan Kembali Harmoni di Poso Lewat Sekolah Perdamaian
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Lian Gogali, Menghidupkan Kembali Harmoni di Poso Lewat Sekolah Perdamaian

  • seorang perempuan berkaca mata sedang mengajar dengan memegang papan tulis dengan huruf-huruf alfabet. Butet Manurung, Memberikan Pendidikan yang Memerdekakan untuk Masyarakat Adat Orang Rimba
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Butet Manurung, Memberikan Pendidikan yang Memerdekakan untuk Masyarakat Adat Orang Rimba

  • seorang perempuan duduk di depan sebuah dinding dengan cermin di belakangnya. Indah Darmastuti, Mewujudkan Sastra yang Lebih Inklusif untuk Difabel Netra
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Indah Darmastuti, Mewujudkan Sastra yang Lebih Inklusif untuk Difabel Netra

  • seorang pria berkaus biru duduk di kursi roda dengan latar lukisan di dinding Agus Yusuf, Pelukis Difabel yang Bercita-cita Bangun Sekolah Seni Ramah Difabel
    • Figur
    • Partner
    • Unggulan

    Agus Yusuf, Pelukis Difabel yang Bercita-cita Bangun Sekolah Seni Ramah Difabel

Tentang Kami

  • Tentang
  • Tim
  • Jaringan Penasihat Senior
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor
  • Panduan Artikel Opini
  • Panduan Artikel Komunitas
  • Panduan Siaran Pers
  • Bekerja dengan Kami
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network Asia - Indonesia