Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Perjanjian Global untuk Akhiri Polusi Plastik

Dalam Majelis Lingkungan Hidup PBB kelima yang digelar pada Maret 2022, 175 negara mengadopsi resolusi untuk mengakhiri polusi plastik pada tahun 2024.
Oleh Kresentia Madina
8 Mei 2024
tempat pembuangan sampah yang berisi botol plastik, kardus, dan kantong plastik

Foto: Antoine GIRET di Unsplash.

Pada awalnya, plastik diciptakan sebagai pengganti bahan-bahan alami. Namun seiring waktu, penggunaan plastik telah mengambil alih dunia. Sebagai dampaknya, penumpukan sampah plastik telah menjadi salah satu masalah dunia yang paling mendesak. Untuk mengatasi hal ini, negara-negara di dunia menyepakati perjanjian global untuk mengakhiri polusi plastik.

Perjanjian untuk Mengakhiri Polusi Plastik

Sampah plastik ada dimana-mana, mulai dari rumah tangga hingga sungai dan laut. Jumlah sampah plastik global meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua dekade terakhir, mencapai 353 juta ton pada tahun 2019. Hal ini merupakan cerminan dari peningkatan konsumsi plastik, yang empat kali lebih tinggi dibandingkan tahun 1990-an.

Sampah plastik yang tidak terkelola memberikan dampak serius terhadap kesehatan masyarakat, lingkungan, dan perekonomian. Oleh karena itu, diperlukan intervensi skala besar dan sistemik. Untuk mengatasi masalah ini, 175 negara mengadopsi resolusi untuk mengakhiri polusi plastik pada tahun 2024 dalam Majelis Lingkungan Hidup PBB kelima yang digelar pada Maret 2022. Inger Andersen, Direktur Eksekutif UNEP, menyatakan bahwa perjanjian ini adalah “kesepakatan multilateral lingkungan hidup yang paling signifikan sejak Perjanjian Paris. ”

Resolusi tersebut bertujuan untuk mengembangkan instrumen yang mengikat secara hukum internasional untuk mengakhiri polusi plastik. Tujuannya adalah untuk mendorong produksi dan konsumsi plastik berkelanjutan di seluruh siklus hidupnya, mulai dari produksi dan desain hingga pembuangan. Selain itu, resolusi tersebut juga menjadi cikal pembentukan Komite Negosiasi Antarpemerintah (INC) sebagai kelompok kerja untuk mengembangkan instrumen tersebut.

Perkembangan Negosiasi

Sejak awal berdiri, INC telah melakukan empat sesi negosiasi. Ada berbagai negosiasi yang berlangsung selama sesi ini. Karena banyak negara yang terlibat, diskusi kerap bolak-balik di soal instrumen dan model terbaik yang dapat dimasukkan dalam perjanjian tersebut.

Sebagai contoh, ada perbedaan pendapat mengenai pendekatan hukum instrumen tersebut. Beberapa negara maju menyerukan pendekatan bottom-up di mana negara-negara menentukan komitmen berdasarkan kapasitas, niat, dan aksi iklim. Sementara itu, negara-negara berkembang lebih memilih kewajiban global yang kuat bagi semua negara untuk menjaga keadilan. Selain itu, rincian masalah pendanaan, ruang lingkup perjanjian, dan instrumen lainnya juga disampaikan dalam proses negosiasi.

Sesi keempat diadakan pada 23-29 April 2024 di Ottawa, Kanada. Enam hari sebelum sesi dimulai, kelompok masyarakat sipil menerbitkan surat yang ditujukan kepada Direktur Eksekutif UNEP Andersen dan Sekretaris Mathur-Filipp, menyerukan penyelesaian konflik kepentingan dalam sesi INC. Surat tersebut ditandatangani oleh 111 kelompok masyarakat sipil dari seluruh dunia.

“Mekanisme apa pun untuk mengatasi konflik kepentingan harus difokuskan pada pencegahan kepentingan pribadi yang dapat bertentangan dengan tujuan perjanjian. Dalam konteks perundingan perjanjian plastik, partisipasi bisnis di sektor minyak, gas, dan petrokimia menimbulkan ancaman besar terhadap tujuan perjanjian, sehingga menimbulkan potensi konflik yang perlu dipertimbangkan dengan cermat,” demikian isi surat tersebut. “Oleh karena itu, setiap langkah yang diambil tidak hanya harus mencakup persyaratan pengungkapan konflik kepentingan, namun juga harus mencakup kebijakan yang benar-benar mencegah dan memitigasi konflik tersebut.”

Adil, Komprehensif, dan Mengikat

Sesi kelima dan terakhir (INC-5) dilaksanakan pada tanggal 25 November hingga 1 Desember 2024, di Busan, Korea Selatan. Di sana, badan-badan PBB, delegasi negara, dan perusahaan punya tanggung jawab penuh untuk membentuk perjanjian yang komprehensif, adil, dan mengikat mengenai plastik. Meminta pertanggungjawaban masing-masing pihak dan mendukung komitmen mereka untuk mengatasi masalah ini merupakan langkah penting untuk mengakhiri polusi plastik.

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Mendorong Rewilding untuk Memulihkan Krisis Ekologi
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Memastikan Distribusi Pendapatan yang Adil sebagai Pilar Keadilan Sosial
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Kesetaraan Gender dalam Bisnis: Sebuah Tanggung Jawab dan Peluang

Continue Reading

Sebelumnya: Panduan Praktis untuk Pencegahan Perkawinan Anak di Daerah
Berikutnya: Mendorong Tanggung Jawab Publik atas Jejak Karbon

Lihat Konten GNA Lainnya

siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025
fotodari atas udara mesin pemanen gabungan dan traktor dengan trailer yang bekerja di ladang yang berdekatan, satu berwarna hijau dan yang lainnya berwarna keemasan Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat

Oleh Kresentia Madina
24 Oktober 2025
Tiga anak sedang mengikuti lomba balap karung di antara balon yang tergantung, sementara dua anak di samping memberi taburan bedak. Mereka mengenakan kaos merah putih dan berada di jalan tanah di antara pepohonan. Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
23 Oktober 2025
Dua orang duduk di perahu menyusuri perairan dengan salah seorang menebar benih ikan. Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
23 Oktober 2025
tumpukan sampah yang dibakar Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi

Oleh Abul Muamar
22 Oktober 2025
gambar jarak dekat sebuah botol air plastik terdampar di bibir pantai yang berbuih Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air

Oleh Ponnila Sampath-Kumar
22 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia