Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Upaya KAI Cegah Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Kereta Api

Aturan hukum yang tegas untuk tindak kekerasan dan pelecehan seksual sangat diperlukan demi mencegah terjadinya pelanggaran yang terus berulang di masa yang akan datang.
Oleh Abul Muamar
25 Juli 2022
Pegawai PT KAI menunjukkan poster dan pamflet kampanye anti kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi publik.

Foto oleh KAI

Kereta api telah menjadi salah satu moda transportasi publik andalan masyarakat, baik untuk jarak jauh maupun jarak dekat. Jalurnya yang bebas hambatan memungkinkan pelanggan untuk menempuh perjalanan dalam waktu yang lebih singkat. Selain itu, risiko kecelakaan kereta api juga lebih kecil dibanding moda transportasi publik lainnya. 

Namun, keselamatan dan kecepatan saja tidak cukup. Aspek keamanan dan kenyamanan pelanggan juga mesti menjadi prioritas untuk mewujudkan transportasi publik yang baik untuk semua. Baru-baru ini, pelecehan seksual terhadap perempuan di dalam gerbong kereta api, kembali terjadi. Video pelecehan seksual tersebut viral di media sosial.

Kebijakan Anti Kekerasan dan Pelecehan Seksual

Sejauh ini, KAI telah membuat beberapa kebijakan untuk mencegah kekerasan dan pelecehan seksual di dalam kereta api, antara lain:

  • Mem-blacklist NIK penumpang yang terbukti melakukan kekerasan dan pelecehan seksual, baru berlaku sebatas pada kereta jarak jauh dan masih menjadi PR untuk kereta jarak dekat seperti KRL.
  • Membantu korban kekerasan dan pelecehan seksual meneruskan laporan ke kepolisian.
  • Meningkatkan pengawasan dan pengamanan dengan menyiagakan petugas keamanan di gerbong.

Kampanye Publik 

4 orang pegawai PT KAI sedang memegang poster kampanye stop pelecehan seksual di kereta api
Foto oleh KAI

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebijakan anti kekerasan dan pelecehan seksual KAI, badan usaha milik negara ini telah beberapa kali menggelar kampanye anti kekerasan dan pelecehan seksual. KAI menggandeng beberapa mitra seperti Komnas Perempuan, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dan Komunitas Pencinta Kereta Api dalam kampanye publik terbaru akhir Juni 2022 lalu.

Kampanye publik tersebut dilakukan dengan berbagai cara kreatif, seperti melalui pengumuman, spanduk, poster, pamflet, stiker, hingga diskusi publik di stasiun. Dalam Kampanye ini, KAI mengajak masyarakat menandatangani petisi anti kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi publik dan membagikan suvenir dan bunga kepada pelanggan. 

“Kampanye ini penting untuk mengajak masyarakat supaya ketika menggunakan layanan KAI tetap saling menghargai dan menghormati sesama pelanggan, sehingga dapat terwujud transportasi kereta api yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus. 

Terapkan UU TPKS

Terlepas sudah adanya beberapa kebijakan dan kampanye publik yang dilakukan KAI bersama mitranya, perempuan masih belum sepenuhnya aman dari kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi publik, khususnya kereta api, karena masih rawan terjadi pelanggaran.

Menurut Komisioner Komnas Perempuan Marianna Amiruddin, penyedia jasa transportasi publik, termasuk KAI, harus memanfaatkan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) yang telah berlaku sejak 9 Mei 2022, tanpa perlu menunggu adanya aturan turunan.

“Atau kalau memang diperlukan, pemerintah bisa bikin turunan UU TPKS, khususnya untuk transportasi publik terkait pelecehan seksual ini, seperti halnya di lingkungan pendidikan dan lain-lain,” kata Marianna kepada Green Network melalui telepon seluler, Senin malam (18/7/2022).

Aturan hukum yang tegas untuk tindak kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi publik sangat diperlukan demi mencegah terjadinya pelanggaran yang terus berulang di masa yang akan datang. Transportasi publik yang aman dan nyaman akan mendukung terwujudnya transportasi berkelanjutan yang baik untuk semua, khususnya kaum perempuan yang rentan menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual.  

Editor: Marlis Afridah


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Abul Muamar
Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor di beberapa media tingkat nasional.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Femisida yang Terus Berulang: Alarm tentang Kekerasan terhadap Perempuan
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Bagaimana Sekolah Lapang Iklim Bantu Petani Hadapi Dampak Perubahan Iklim
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Kemiskinan Anak dan Tingkat Pendapatan yang Rendah saat Dewasa
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    OJK Luncurkan Panduan Pengembangan dan Penerapan AI dalam Perbankan

Continue Reading

Sebelumnya: Wawasan mengenai Pemanfaatan Berkelanjutan 50.000 Spesies Liar dari Para Ahli
Berikutnya: NEWater: Air Daur Ulang Singapura

Artikel Terkait

seorang nelayan berdiri di kapal kecil di tengah perairan Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE

Oleh Abul Muamar
1 Juli 2025
tembok memanjang di hadapan air laut dengan burung-burung bertengger di atasnya Ambisi Pembangunan Giant Sea Wall di Pantura dan Dampak Yang Harus Diantisipasi
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Ambisi Pembangunan Giant Sea Wall di Pantura dan Dampak Yang Harus Diantisipasi

Oleh Seftyana Khairunisa
30 Juni 2025
kaca yang retak Femisida yang Terus Berulang: Alarm tentang Kekerasan terhadap Perempuan
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Femisida yang Terus Berulang: Alarm tentang Kekerasan terhadap Perempuan

Oleh Abul Muamar
27 Juni 2025
kumbang kepik menempel di dedaunan Penurunan Jumlah Serangga yang Kian Mengkhawatirkan
  • Kabar
  • Unggulan

Penurunan Jumlah Serangga yang Kian Mengkhawatirkan

Oleh Kresentia Madina
27 Juni 2025
lahan sawah dengan pepohonan kelapa di belakang Bagaimana Sekolah Lapang Iklim Bantu Petani Hadapi Dampak Perubahan Iklim
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Bagaimana Sekolah Lapang Iklim Bantu Petani Hadapi Dampak Perubahan Iklim

Oleh Abul Muamar
26 Juni 2025
seorang anak berdiri di sebuah rumah kayu Kemiskinan Anak dan Tingkat Pendapatan yang Rendah saat Dewasa
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Kemiskinan Anak dan Tingkat Pendapatan yang Rendah saat Dewasa

Oleh Abul Muamar
25 Juni 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.