Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Sekolah Ramah Sampah: Praktik Pendidikan Perubahan Iklim di SMP Islam Az-Zahra Lampung

Penguatan pada aksi-aksi mitigasi perubahan iklim dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi para pelajar dalam menghadapi perubahan iklim. Hal inilah yang diupayakan oleh SMP Islam Az-Zahra Bandar Lampung, melalui Program Sekolah Ramah Sampah.
Oleh Umi Fatirah
25 Desember 2024
dua orang siswa laki-laki berpakaian hitam-putih, yang satu memegang tanaman dengan tumpukan sayur di meja di depan mereka

Siswa SMP Az-Zahra Bandar Lampung. | Foto: Dokumentasi SMP Az-Zahra Bandar Lampung.

Pendidikan sejatinya bertujuan untuk membentuk seorang pembelajar agar memiliki karakter yang tangguh, bernalar kritis, memiliki kesadaran dan adaptif terhadap fenomena dan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar, serta bersumbangsih dalam mengatasi permasalahan di tengah masyarakat dalam berbagai bentuk. Terlepas dari usia dan berbagai kondisi lainnya, para pembelajar memiliki tanggung jawab dan dapat berperan dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di tengah masyarakat, salah satunya terkait masalah lingkungan hidup dengan polusi sampah sebagai salah satu isu utama.

Internalisasi Pendidikan Perubahan Iklim

Isu sampah tidak lepas dari apa yang menjadi persoalan utamanya, yaitu rendahnya kesadaran untuk menjaga kebersihan dan lingkungan sekitar. Kerusakan lingkungan, terutama yang disebabkan oleh ketidakacuhan manusia, memunculkan berbagai dampak buruk terhadap Bumi. Salah satu dampak terbesar yang saat ini menjadi isu global adalah perubahan iklim.  

Untuk meningkatkan kesadaran akan fenomena perubahan iklim dan pentingnya pengelolaan lingkungan hidup yang bertanggung jawab, internalisasi pendidikan perubahan iklim ke dalam kurikulum sekolah menjadi suatu hal yang sangat penting. Penguatan pada aksi-aksi mitigasi perubahan iklim dalam berbagai bentuk adaptasi dan inovasi dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi para pelajar dalam menghadapi perubahan iklim. Hal semacam inilah yang kami upayakan di sekolah kami tercinta, SMP Islam Az-Zahra Bandar Lampung, melalui Program Sekolah Ramah Sampah.

Sekolah Ramah Sampah

Sekolah Ramah Sampah adalah program aksi iklim yang bertujuan untuk mengurangi dan mengelola sampah di sekolah. Program ini dimulai di dalam kelas sebelum kemudian berkembang ke komunitas dengan melibatkan peserta didik dalam pembelajaran berbasis aksi nyata. Program ini sesuai dengan apa yang digaungkan PBB tentang Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 12, yang menyatakan pentingnya menerapkan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Program ini juga selaras dengan napas keislaman sebagai warna utama sekolah kami, yang mengajarkan seluruh manusia untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi, baik makanan maupun pakaian.

Program ini menitikberatkan empat tahapan kegiatan, yaitu Sadari, Selami, Pilahi, dan Batasi. Sejak awal, kami menyadari sepenuhnya bahwa keterbatasan pemahaman kami terkait isu sampah akan menjadi tantangan. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membangun komunikasi dan koordinasi dengan Yayasan. Dan syukurnya, Yayasan sangat mendukung kami dan bahkan menginisiasi kolaborasi yang lebih besar, yaitu dengan dua lembaga sosial yang memiliki fokus perhatian pada isu lingkungan, Youth with Sanitation Concern (YSC) dan Emak.id.

Melalui program Sekolah Ramah Sampah ini, kami juga berkolaborasi dengan orang tua murid melalui peran Komite Sekolah, pihak kantin, katering sekolah, serta seluruh staf dan karyawan. Kami bersama-sama melakukan peran masing-masing dalam upaya mengurangi volume sampah di sekolah. Siswa mendisiplinkan diri untuk membawa kotak makan serta botol minum sendiri. Guru mendisiplinkan diri untuk bijak dalam menggunakan kertas. Orang tua memperhitungkan porsi bekal makanan yang putra-putri mereka bawa ke sekolah; semuanya agar sesuai dengan kebutuhan dan tidak menghasilkan sampah. 

Perlahan tapi pasti, semua pihak telah bekerja di ranahnya masing-masing untuk mewujudkan apa yang menjadi tujuan utama program ini, yaitu berkurangnya 35% sampah sekolah di tahun-tahun yang akan datang.

Munculnya Budaya Baik

Hingga saat artikel ini ditulis, program Sekolah Ramah Sampah masih terus berjalan. Salah satu dampak yang kami rasakan adalah bagaimana kami semua warga sekolah telah pelan-pelan menyadari bahwa pengelolaan sampah adalah bentuk tanggung jawab kita terhadap lingkungan dan Bumi yang kita cintai. Bagaimana kami kemudian berupaya untuk menguranginya, membatasinya, dan mengelolanya, adalah sebuah budaya baik yang mulai muncul. Hal ini sangat kami syukuri, karena ini adalah tujuan utama sekaligus tujuan akhir dari program Sekolah Ramah Sampah ini. Bahwa pada hakikatnya, setiap orang mesti bertanggung jawab atas apa yang ia produksi dan konsumsi karena hal tersebut berpengaruh terhadap Bumi kita tercinta.

Editor : Abul Muamar

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Umi Fatirah
+ postsBio

Umi Fatirah adalah Kepala SMP Islam Az-Zahra Bandar Lampung.

    This author does not have any more posts.

Continue Reading

Sebelumnya: GNA Talks #2: Menyelaraskan Praktik Bisnis dengan Hak Asasi Manusia
Berikutnya: Memperkuat Aksi Mitigasi Iklim melalui Penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau

Lihat Konten GNA Lainnya

Tiga anak sedang mengikuti lomba balap karung di antara balon yang tergantung, sementara dua anak di samping memberi taburan bedak. Mereka mengenakan kaos merah putih dan berada di jalan tanah di antara pepohonan. Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
23 Oktober 2025
Dua orang duduk di perahu menyusuri perairan dengan salah seorang menebar benih ikan. Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
23 Oktober 2025
tumpukan sampah yang dibakar Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi

Oleh Abul Muamar
22 Oktober 2025
gambar jarak dekat sebuah botol air plastik terdampar di bibir pantai yang berbuih Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air

Oleh Ponnila Sampath-Kumar
22 Oktober 2025
foto palu sidang berwarna coklat dan sebuah borgol yang tergelak di atas permukaan kayu Mekanisme Anti-SLAPP Lewat Putusan Sela: Harapan Baru bagi Pembela Lingkungan?
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mekanisme Anti-SLAPP Lewat Putusan Sela: Harapan Baru bagi Pembela Lingkungan?

Oleh Seftyana Khairunisa
21 Oktober 2025
Hutan rumput laut dengan sinar matahari yang menembus air Potensi Budidaya Rumput Laut untuk Aksi Iklim dan Ketahanan Masyarakat
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Potensi Budidaya Rumput Laut untuk Aksi Iklim dan Ketahanan Masyarakat

Oleh Attiatul Noor
21 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia