Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Bayar Kuliah dengan Inovasi: Pendidikan Berkelanjutan ala DTECH-ENGINEERING

Misi utamanya adalah untuk menuntaskan masalah akses dan kualitas pendidikan. Yakni dengan program pendidikan bebas biaya yang mengajak mahasiswa berinovasi secara intensif dan mengaplikasikan ilmu untuk menyelesaikan masalah di dunia nyata.
Oleh Zia Ul Haq
6 Januari 2022
Dua Mahasiswa sedang mengoperasikan komputer di DTECH-ENGINEERING

Kegiatan di DTECH ENGINEERING | Foto: Arfi’an Fuadi

Bagaimana jika ada kampus yang tidak memungut biaya pendidikan dari mahasiswanya? Bagaimana jika mahasiswa membayar kuliah dengan karya dan inovasi? Itulah yang dipraktikkan oleh DTECH-ENGINEERING, sebagai salah satu strategi mereka dalam melaksanakan proyek pendidikan berkelanjutan (Sustainable Education Project).

Mahasiswa dan Dosen sedang berfoto di DTECH-ENGINEERING
Mahasiswa program Sustainable Education Project | Foto: Arfi’an Fuadi

DTECH-ENGINEERING adalah perusahaan teknologi yang berfokus pada riset dan pengembangan teknologi baru. Sejak berdiri pada tahun 2009, dimulai dengan modal laptop bekas senilai 1,5 juta rupiah, DTECH-ENGINEERING yang berlokasi di Salatiga ini telah mengerjakan lebih dari 300 proyek inovasi dari berbagai negara di seluruh dunia. Ada empat layanan utama DTECH ENGINEERING, yaitu pengembangan produk, desain permesinan, analisa permesinan, dan pembuatan purwarupa. Pelanggannya tersebar dari berbagai negara.

Salah satu karya yang sempat viral adalah ketika pada tahun 2013 mereka berhasil menjuarai kompetisi tiga dimensi (3D) design engineering untuk jet engine bracket (penggantung mesin jet pesawat) yang diselenggarakan General Electric (GE) Amerika Serikat dan diikuti sekitar 700 peserta dari 56 negara. Mereka juga berhasil membuat pesawat nirawak, pesanan dari Amazon, yang digunakan para ilmuwan untuk meneliti lapisan es di kutub utara.

Pesawat hasil dari DTECH
Salah satu produk pesawat mini generasi awal DTECH ENGINEERING | Foto: Arfi’an Fuadi

Sejak tahun 2020, DTECH-ENGINEERING bekerjasama dengan ATWM (Akademi Teknik Wacana Manunggal), mulai mencanangkan Sustainable Education Project. Misi utamanya adalah untuk menuntaskan masalah akses dan kualitas pendidikan. Yakni dengan program pendidikan bebas biaya yang mengajak mahasiswa berinovasi secara intensif dan mengaplikasikan ilmu untuk menyelesaikan masalah di dunia nyata.

Kurikulum program ini disusun agar apa yang dipelajari di sekolah dapat langsung diaplikasikan menjadi produk yang dapat dikomersialisasikan. Keuntungan yang didapat digunakan untuk membiayai kuliah serta pengembangan produk baru. DTECH ENGINEERING telah menyediakan 10 mesin CNC (Computer Numerical Control, atau ‘mesin pembuat mesin’) yang terus bertambah, agar digunakan secara maksimal untuk mewujudkan ide-ide ‘gila’ dari para mahasiswa.

Salah satu bidang yang dikerjakan oleh mahasiswa adalah inovasi part sepeda motor. Di tahun pertama, ratusan desain telah dibuat dan ribuan part yang berasal dari kreativitas mahasiswa telah diproduksi dan dipasarkan. Hasil penjualannya digunakan untuk membiayai keperluan kuliah serta riset dan pengembangan produk baru.

Jadi, pada dasarnya proyek ini bukan program beasiswa. Para mahasiswa masih harus ‘membayar’ biaya kuliah, tapi dengan ide, desain, kreativitas, atau inovasi dan bakat lain yang mereka punya. Tak hanya itu, para mahasiswa juga mendapatkan gaji yang sesuai dari hasil inovasi mereka, jauh melebihi UMR, serta asuransi kesehatan.

Kerjasama antara DTECH dan Pihak Swasta
MoU antara DTECH ENGINEERING dengan Akademi Teknik Wacana Manunggal untuk menyelenggarakan Sustainable Education Project | Foto: Arfi’an Fuadi

“Laju inovasi sangat cepat di kampus ini. Luar biasa cepat. Ide pagi hari bisa jadi produk di sore harinya, terus langsung dijual. Ada yang laris, ada yang gagal pula, karena kegagalan itu termasuk proses pembelajaran mereka. Setahun yang lalu, membayangkan pun kami tak berani. Alhamdulillah dengan semangat pemuda-pemudi ini, jadi sangat mudah jalannya,” ungkap Arfi’an Fuadi, pendiri DTECH ENGINEERING sekaligus penggagas Sustainable Education Project.

Tahun pertama program ini hanya mendampingi 20 mahasiswa, tahun berikutnya akan ditingkatkan untuk menerima 40 calon mahasiswa baru. Secara formal mereka mendapatkan ijazah setara D3 dengan waktu tempuh belajar selama tiga tahun. Setahun sejak dibukanya program pendidikan berkelanjutan ini, DTECH ENGINEERING sudah menggaet 15 lembaga vokasi, membuat 34 mesin CNC, 356 jenis produk berjumlah lebih dari 60 ribu unit, dengan pendapatan lebih dari 4 miliar rupiah.

Mesin - Mesin CNC
mesin-mesin CNC produksi DTECH ENGINEERING | Foto: Arfi’an Fuadi

Melalui program ini, DTECH ENGINEERING berupaya menggelar pendidikan teknik yang berkualitas dan berkelanjutan. Yakni agar lembaga pendidikan menjadi pihak yang berproduksi, sehingga tidak bergantung pada sumbangan mahasiswa (tuition based). Sekaligus mengantarkan mahasiswanya sebagai kreator yang mandiri dan berdaya.

Untuk mengikuti program ini, calon pendaftar cukup menulis esai maksimal 750 kata. Isinya terkait pribadi pendaftar, juga ide inovasi untuk menyelesaikan satu masalah yang ada di daerahnya. Esai ini harus ditulis tangan dan di-scan. Ia juga harus mengirimkan surat pernyataan yang berisi komitmen untuk belajar sungguh-sungguh dan mengikuti proses pembelajaran secara tuntas.

“Jika angkatan pertama sudah sampai di semester empat, mereka akan kami ajak untuk mengeksekusi proyek-proyek global, atau menyelesaikan masalah-masalah global, seperti krisis iklim, energi terbarukan, kualitas pendidikan, masalah sampah plastik, atau isu-isu lain yang menjadi tugas kita sebagai manusia untuk menyelesaikannya. Ini sebagai bentuk cinta dan kepedulian kita kepada bumi dan generasi-generasi mendatang,” ujar Arfi’an Fuadi, pendiri DTECH ENGINEERING.

Editor: Marlis Afridah

Aktivitas DTECH ENGINEERING dapat diikuti melalui Instagram dan YouTube.

Jika Anda melihat konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia

Langganan Anda akan memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, sekaligus mendukung kapasitas finansial GNA untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Zia Ul Haq
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Zia adalah Reporter di Green Network Asia. Ia adalah lulusan program sarjana Pendidikan Islam dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Saat ini Ia aktif menjadi Pendamping Belajar di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah (KBQT).

  • Zia Ul Haq
    https://greennetwork.id/author/ziatuwel/
    Komitmen Tingkatkan Debit Air Tanah, Desa Warugunung Gelar Aksi Menanam Pohon
  • Zia Ul Haq
    https://greennetwork.id/author/ziatuwel/
    Aksi Menanam Pohon Bersama Sakola Wanno, Layanibumi, dan Green Network Asia
  • Zia Ul Haq
    https://greennetwork.id/author/ziatuwel/
    Mimpi Gerakan LindungiHutan Tanam 270 Juta Pohon
  • Zia Ul Haq
    https://greennetwork.id/author/ziatuwel/
    Upaya Lentera Bumi Nusantara Ciptakan Solusi Masalah Energi, Pangan, dan SDM

Continue Reading

Sebelumnya: Dilema Sampah Covid di Asia Selatan
Berikutnya: Kemenkeu Targetkan Inklusi Keuangan 90% pada 2024: Upaya Mengurangi Ketimpangan

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

kubus kayu warna-warni di atas jungkat-jungkit kayu Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Oleh Abul Muamar
22 Agustus 2025
penggiling daging di peternakan Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan

Oleh Brian Cook
22 Agustus 2025
sekelompok perempuan dan dua laki-laki berfoto bersama. Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor

Oleh Sahal Mahfudz
21 Agustus 2025
dua orang sedang menandatangani dokumen di atas meja Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030

Oleh Abul Muamar
21 Agustus 2025
Sebuah ilustrasi karya Frendy Marcelino yang menggambarkan tumpukan tote bag dan tumbler tak terpakai yang tumpah keluar dari sebuah tumbler besar. Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia

Oleh Nadia Andayani
20 Agustus 2025
orang-orang menonton pertunjukan teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami” Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”

Oleh Nareswari Reswara Widya
20 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia