Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Du Anyam Dorong Inklusi Keuangan dan Sediakan Akses Pemasaran Produk Kriya Perempuan Flores

Du Anyam mendorong inklusi keuangan dan menyediakan akses pemasaran produk kerajinan tangan bagi pengrajin perempuan di Flores, NTT.
Oleh Maulina Ulfa
8 Februari 2023
Para mama penganyam kerajinan kriya di Flores, NTT

Foto oleh GNFI.

Kesempatan kerja yang setara mestinya menjangkau semua orang, termasuk para perempuan. Namun kenyataannya, peluang perempuan untuk mendapatkan pekerjaan masih rendah dibanding laki-laki secara global. 

Di Indonesia, rata-rata partisipasi tenaga kerja perempuan hanya 50% dalam 30 tahun terakhir. Padahal, ekonomi Indonesia terus tumbuh selama periode tersebut. Sebagai perbandingan, di Australia 62% perempuan usia kerja memiliki pekerjaan. Begitu juga di China, Kamboja, dan Thailand.

Untuk itu, perempuan di Indonesia membutuhkan kesempatan kerja dan akses yang lebih besar menuju sumber-sumber pendapatan, salah satunya melalui dukungan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM). Du Anyam, sebuah wirausaha sosial yang bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup perempuan melalui kerajinan anyaman, berupaya mendorong penyediaan kesempatan kerja dan akses ekonomi bagi perempuan di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui teknologi dan akses pemasaran produk.

Memberdayakan dan Meningkatkan Kesejahteraan Perempuan

Du Anyam merupakan platform pemasaran online skala UMKM yang menghadirkan koleksi produk anyaman dan kerajinan tangan (kriya) dengan sentuhan otentik. Beberapa produk Du Anyam di antaranya souvenir kantor, hamper, fasilitas hotel, dan suvenir pernikahan. Produk-produk Du Anyam merupakan buah karya perajin perempuan yang berasal dari lebih 50 desa terpencil di seluruh Indonesia.

Du Anyam didirikan pada tahun 2014 setelah para founder yakni Azalea Ayuningtyas, Hanna Keraf, dan Melia Winata bertemu dengan beberapa penganyam di Flores, NTT, salah satu provinsi termiskin di Indonesia. Mereka mendirikan Du Anyam dengan misi pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kesehatan bagi perempuan di pedesaan. 

Du Anyam berkomitmen untuk mengatasi masalah sosial-ekonomi di balik tingginya angka malnutrisi pada ibu dan anak di Flores dengan menerapkan tiga pilar dalam operasionalnya, yakni memberdayakan perempuan, mempromosikan budaya, dan meningkatkan kesejahteraan. Dengan menyediakan pekerjaan alternatif berupa menganyam kerajinan dari lontar, Du Anyam memberikan kesempatan bagi perempuan, terutama ibu-ibu rumah tangga, untuk memperoleh pendapatan tambahan selain berladang yang bersifat musiman.

Bersama Du Anyam, para perempuan penganyam dapat terus mengasah keterampilan menganyam. Mereka juga semakin berani mengambil posisi penting dalam kelompok masyarakat, membuat keputusan dengan mempertimbangkan kesehatan anak dan keluarganya, serta membangun rasa percaya diri untuk melangkah maju dan membuat perubahan dalam kehidupan mereka.

Du Anyam membantu para penganyam perempuan dengan penyediaan bahan baku, penjemputan produk, dan pembayaran secara langsung ke rumah para penganyam. Proses ini untuk meminimalisir biaya transportasi dan biaya pengiriman untuk menjual hasil anyaman mereka.

“Kami juga menyesuaikan keterampilan yang dimiliki komunitas dengan permintaan pasar melalui inovasi desain modern dan promosi ke pasar internasional,” ujar Azalea Ayuningtyas, founder Du Anyam.

Inisiatif Du Anyam ini meningkatkan pendapatan para perempuan penganyam hingga 40%. Selain itu, 30% penganyam mengalami peningkatan tabungan dan lebih dari 100 penganyam perempuan terpapar literasi keuangan.

Mendorong Kesetaraan Ekonomi Melalui UMKM

Mendorong investasi terhadap UMKM merupakan pilar penting dalam perekonomian Indonesia mengingat besarnya kontribusi UMKM yang digerakkan oleh perempuan terhadap PDB negara. UMKM yang saat ini berjumlah sekitar 64,2 juta berpotensi menyerap 96,92% tenaga kerja serta dapat menghimpun sampai 60,42% dari total investasi. Untuk itu, perlu ada upaya masif dan kolektif untuk mendorong terciptanya kesetaraan ekonomi melalui UMKM.

Sejauh ini, pemerintah mendukung UMKM perempuan melalui beberapa kebijakan, di antaranya dengan menyediakan akses KUR Super Mikro untuk ibu rumah tangga pelaku usaha dan mendorong digitalisasi UMKM di tengah berkembangnya ekonomi digital Indonesia.

Selain UMKM, ada banyak jalan lain yang dapat ditempuh untuk mewujudkan kesetaraan dan akses ekonomi, terutama terkait pemberdayaan perempuan. Salah satunya, perempuan perlu mendapat kesempatan yang lebih besar dalam memperoleh pekerjaan formal yang layak. Sebab, kapasitas dan potensi perempuan bukan hanya tentang UMKM.

Editor: Abul Muamar


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Maulina Ulfa
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Maulina adalah Reporter di Green Network Asia. Ia belajar program Sarjana Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Jember.

  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Darurat Kebakaran Hutan di Tengah Kemarau Panjang dan Bagaimana Mengatasinya
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Upaya Agradaya Berdayakan Petani Rempah di Menoreh
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Dekarbonisasi dengan Pemanfaatan Teknologi CCUS
  • Maulina Ulfa
    https://greennetwork.id/author/maulinaulfa/
    Upaya Perkuat Pembangunan Berkelanjutan Melalui Indonesian Sustainability Forum 2023

Continue Reading

Sebelumnya: 5 Aktor Sistem Pangan Yang Mengambil Ikrar 123 untuk Mengurangi Kehilangan & Pemborosan Makanan
Berikutnya: Xurya dan Alkindo Mitraraya Dukung Transisi Energi dengan PLTS Atap

Artikel Terkait

bola lampu dengan colokan dengan latar hijau Pemerintah Luncurkan Peta Jalan Hidrogen dan Amonia Nasional
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pemerintah Luncurkan Peta Jalan Hidrogen dan Amonia Nasional

Oleh Abul Muamar
9 Juli 2025
balok-balok kayu dengan simbol ASEAN dan Inggris Luncurkan Kemitraan untuk Ketahanan Kesehatan
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

ASEAN dan Inggris Luncurkan Kemitraan untuk Ketahanan Kesehatan

Oleh Kresentia Madina
9 Juli 2025
sepasang kaki bayi berbalut kain putih Kelindan Penurunan Angka Kelahiran dan Meningkatnya Biaya Hidup
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Kelindan Penurunan Angka Kelahiran dan Meningkatnya Biaya Hidup

Oleh Abul Muamar
8 Juli 2025
Seorang remaja laki-laki duduk sendirian di ruangan temaram, tampak tertekan sambil memegang telepon genggamnya Bagaimana Manosphere Membentuk Ulang Identitas Lelaki Muda
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Bagaimana Manosphere Membentuk Ulang Identitas Lelaki Muda

Oleh Sukma Prasanthi
8 Juli 2025
infografik kemiskinan anak Kemiskinan Anak dan Tingkat Pendapatan yang Rendah saat Dewasa
  • Infografik
  • Unggulan

Kemiskinan Anak dan Tingkat Pendapatan yang Rendah saat Dewasa

Oleh Irhan Prabasukma
7 Juli 2025
beberapa orang mendayung perahu di permukiman saat banjir. Menilik Masalah Kesejahteraan Relawan Sosial di Indonesia
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menilik Masalah Kesejahteraan Relawan Sosial di Indonesia

Oleh Andi Batara
7 Juli 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.