Skip to content
  • Tentang
  • Advisory & Consulting
  • Kemitraan Iklan
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Fitoremediasi sebagai Strategi untuk Remediasi Tanah

Fitoremediasi menawarkan solusi untuk meremediasi tanah dengan tanaman. Namun, apakah tanaman yang digunakan dalam metode ini tetap aman untuk dikonsumsi?
Oleh Attiatul Noor
4 Juni 2025
beberapa ikat kangkung segar

Foto: Mufid Majnun di Unsplash

Tanah merupakan elemen fundamental dalam kehidupan, menopang sekitar 95% produksi pangan sekaligus menjaga fungsi lahan dan ekosistem. Namun, pesatnya perkembangan industri telah menyebabkan peningkatan pembuangan limbah yang dapat mencemari tanah dengan logam berat, pestisida, dan bahan kimia berbahaya lainnya jika tidak dikelola dengan baik. Dalam hal ini, fitoremediasi dapat menjadi solusi.

Namun, apakah tanaman yang digunakan dalam metode ini tetap aman untuk dikonsumsi?

Strategi Remediasi Tanah

Pencemaran tanah yang semakin meluas menekankan urgensi remediasi tanah untuk menjaga kesehatan dan fungsinya. Remediasi tanah adalah proses ‘pembersihan’ tanah yang terkontaminasi oleh polutan. Ada beberapa strategi remediasi tanah, seperti teknik kimiawi yang melibatkan panas, elektroremediasi, pelindian kimiawi, dll. Namun, metode ini sering kali mahal dan berisiko menurunkan kesuburan tanah.

Sebagai alternatif, fitoremediasi menawarkan solusi yang lebih berkelanjutan, efisien, dan hemat biaya. Metode ini memanfaatkan tanaman serta mikroba tanah untuk mengurangi tingkat atau efek toksik dari kontaminan lingkungan, khususnya di tanah dan air. Fitoremediasi dapat dilakukan dengan lima cara, tergantung pada kondisi tanah, jenis polutan, dan spesies tanaman, yakni: fitodegradasi, fitovolatilisasi, fitoekstraksi, fitostabilisasi, dan rizofiltrasi. Rizofiltrasi umumnya diterapkan pada perairan dengan konsentrasi polutan rendah.

Studi Kasus: Fitoremediasi Kangkung

Fitoremediasi biasanya memanfaatkan tanaman air terapung yang mudah tumbuh di iklim tropis. Salah satu contohnya adalah kangkung (Ipomoea aquatica), yang dianggap efektif dalam mengolah limbah cair dan menyerap nutrisi dalam tanah.

Dalam proses rhizofiltrasi, akar tanaman menyerap kontaminan dari air dan menyebarkannya ke bagian atas tanaman seperti batang, daun, bunga, dan tangkai. Akar berperan sebagai penyaring alami, yang menyerap bahan-bahan tersuspensi dan mendukung pertumbuhan mikroba yang membantu mengurangi kelebihan nutrisi dari kolom air.

Meski fitoremediasi membantu remediasi tanah, kontaminan logam yang diserap oleh kangkung air akan terakumulasi seiring waktu. Paparan logam berat dalam jangka panjang akan mengganggu proses fotosintesis yang memengaruhi pertumbuhan serta menyebabkan daun menguning serta layu.

Memastikan Keamanan Konsumsi

Fitoremediasi merupakan salah satu metode alami yang mendukung upaya restorasi ekosistem. Namun, dalam penerapannya, kita harus lebih berhati-hati untuk memastikan tanaman yang digunakan dalam prosesnya tidak terbuang sia-sia dan tetap aman untuk dikonsumsi. Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan bahwa merebus kangkung selama lima menit merupakan cara paling efektif untuk menurunkan kadar timbal tanpa menghilangkan kandungan nutrisinya.

Karena air, tanah, dan sayuran merupakan elemen penting kehidupan, mengembangkan solusi inovatif untuk menjaga kesehatan tanah menjadi hal yang penting untuk melindungi kesehatan masyarakat dan mendukung kesejahteraan semua orang. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi lebih banyak jenis tanaman yang efektif untuk fitoremediasi yang tetap aman untuk dikonsumsi setelahnya.

Penerjemah: Kesya Arla

Editor: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Attiatul Noor
+ postsBio
  • Attiatul Noor
    https://greennetwork.id/author/attiatulnoor/
    Menengok Sekolah Terapung Bertenaga Surya di Bangladesh, Inisiatif Berbasis Komunitas di Tengah Krisis Iklim
  • Attiatul Noor
    https://greennetwork.id/author/attiatulnoor/
    Bagaimana Solar Sister Menghubungkan Energi Bersih dengan Pemberdayaan Perempuan di Afrika
  • Attiatul Noor
    https://greennetwork.id/author/attiatulnoor/
    Upaya UEA Capai Kemandirian Pangan melalui Plant the Emirates
  • Attiatul Noor
    https://greennetwork.id/author/attiatulnoor/
    Mikoko Pamoja, Proyek Karbon Biru untuk Ketahanan Iklim di Kenya

Continue Reading

Sebelumnya: Pelanggaran HAM dalam Proyek Rempang Eco-City
Berikutnya: Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Kenyang Sesaat atau Kunci Kemandirian?

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

tiga nelayan di atas sampan Nestapa Nelayan di Dusun Sei Sembilang Banyuasin di Tengah Perubahan Iklim
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Nestapa Nelayan di Dusun Sei Sembilang Banyuasin di Tengah Perubahan Iklim

Oleh Dinar Akbar
21 Juli 2025
sekelompok orang sedang piknik di taman Mempromosikan Koneksi Sosial sebagai Pilar Kesehatan dan Kesejahteraan
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Mempromosikan Koneksi Sosial sebagai Pilar Kesehatan dan Kesejahteraan

Oleh Kresentia Madina
21 Juli 2025
gedung tinggi dengan pepohonan dan rumput hijau di sekelilingnya Jerman Danai Proyek SETI untuk Dekarbonisasi Sektor Bangunan dan Industri di Indonesia
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Jerman Danai Proyek SETI untuk Dekarbonisasi Sektor Bangunan dan Industri di Indonesia

Oleh Abul Muamar
18 Juli 2025
sebuah tangan dengan latar gelap Memutus Lingkaran Setan Kekerasan dalam Pendidikan Dokter Spesialis
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Memutus Lingkaran Setan Kekerasan dalam Pendidikan Dokter Spesialis

Oleh Abul Muamar
17 Juli 2025
sekelompok anak-anak dengan peralatan belajar di atas perahu Menengok Sekolah Terapung Bertenaga Surya di Bangladesh, Inisiatif Berbasis Komunitas di Tengah Krisis Iklim
  • Kabar
  • Unggulan

Menengok Sekolah Terapung Bertenaga Surya di Bangladesh, Inisiatif Berbasis Komunitas di Tengah Krisis Iklim

Oleh Attiatul Noor
17 Juli 2025
Lima kincir angin yang berjejer di tengah bukit Peluang dan Tantangan Industri Manufaktur Energi Terbarukan di Indonesia
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Peluang dan Tantangan Industri Manufaktur Energi Terbarukan di Indonesia

Oleh Andi Batara
16 Juli 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.