Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Ilmuwan Temukan 234 Spesies Baru di Kawasan Mekong Raya

Di tengah laju penurunan keanekaragaman hayati yang mengkhawatirkan, para ilmuwan menemukan 234 spesies tambahan di kawasan Mekong Raya.
Oleh Kresentia Madina
2 Januari 2025
bunga teratai merah muda di antara daun hijau

Foto: Leonie Clough di Unsplash.

Keanekaragaman hayati di Bumi terus mengalami penurunan, seiring dengan perubahan iklim dan berbagai krisis lainnya. Di tengah krisis tersebut, kabar baik datang dari Mekong Raya dimana para ilmuwan mengidentifikasi 234 spesies baru.

Hilangnya Keanekaragaman Hayati

Kita semua sangat bergantung pada keanekaragaman hayati dan ekosistem untuk mendukung hampir semua aspek kehidupan kita, mulai dari sekadar menghirup udara hingga perdagangan global yang kompleks. Namun, keanekaragaman hayati juga memiliki hak untuk hidup sebagai sesama penghuni Bumi, yang menyediakan keseimbangan yang diperlukan bagi planet ini.

Sayangnya, dalam rentang tahun 1970 hingga 2020, populasi hewan menurun sekitar 68%. Menurut laporan World Wildlife Fund (WWF), perusakan habitat akibat pertanian yang tidak berkelanjutan atau penebangan liar yang merajalela merupakan penyebab utama di balik penurunan tersebut. Laporan tersebut juga mencatat bahwa kawasan Asia-Pasifik telah kehilangan 45% keanekaragaman hayatinya. Alih fungsi lahan, perubahan iklim, dan spesies invasif merupakan beberapa penyebab utama.

Penemuan Spesies Baru di Mekong Raya

Pada tahun 2023, para ilmuwan mengidentifikasi 234 spesies baru di kawasan Mekong Raya. Penemuan ini didokumentasikan dalam laporan WWF berjudul “Penemuan Spesies Baru di Mekong Raya” yang diterbitkan pada Desember 2024.

Kawasan Mekong Raya merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati terkaya di Bumi. Kawasan ini merupakan rumah bagi ribuan spesies hewan dan tumbuhan, termasuk spesies yang terancam punah seperti harimau dan gajah Asia. Penelitian tentang keanekaragaman hayati terus berlanjut, dan spesies baru ditemukan setiap tahun. 

Penelitian ini dimulai ketika foto Begonia kayinensis diunggah oleh C.S. Paing, seorang penggemar tanaman lokal. Tanaman berdaun berbentuk hati bertekstur unik dari Myanmar ini menarik perhatian Mya Bhone Maw, seorang kandidat PhD dari Myanmar, yang saat itu bekerja sama dengan Kebun Raya Tropis Xishuangbanna. Ketertarikan ini mendorong Mya dan timnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan bantuan peneliti lokal dan internasional.

“Menurut pengalaman saya, para pencinta alam setempat membawa pengetahuan dan antusiasme yang tak ternilai yang dapat memberikan kontribusi besar dalam mengungkap spesies baru,” kata Mya. “Mereka sering kali sangat mengenal lingkungan setempat dan dapat mengakses daerah terpencil atau sulit dijangkau yang mungkin tidak dapat dikunjungi secara teratur oleh para peneliti profesional.”

Penemuan yang dilakukan oleh Mya dan tim penelitinya pada tahun 2023 membuat jumlah total spesies yang dideskripsikan oleh sains di wilayah tersebut menjadi 3.642 sejak tahun 1997.

Urgensi Perlindungan Lingkungan

Beberapa di antara 234 spesies baru yang ditemukan di Mekong Raya adalah landak berbulu halus, ikan air tawar baru, dan genus baru pohon palem. Penemuan ini menekankan pentingnya ekosistem alam yang ada dan memperkuat urgensi untuk melindunginya dari dampak perubahan iklim dan krisis lainnya. Upaya konservasi aktif dari pemerintah, penelitian berkelanjutan dari para ilmuwan, dan promosi sains warga dapat memungkinkan penemuan lebih lanjut pada tahun-tahun yang akan datang. 

Editor: Nazalea Kusuma

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan GNA Indonesia.

Langganan Anda akan memberikan akses ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda sekaligus mendukung kapasitas finansial GNA untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Urgensi untuk Meningkatkan Pemanfaatan Peluang Energi Terbarukan Global
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Pendapat Hukum Mahkamah Internasional terkait Perubahan Iklim: Bermula dari Inisiatif Kaum Muda
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    ICSC Luncurkan Alat Pemetaan Instalasi Panel Surya Atap di Filipina
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Kolaborasi untuk Mendorong Peningkatan Pendanaan Adaptasi terhadap Bencana Iklim di ASEAN

Continue Reading

Sebelumnya: Upaya Penyintas Kusta di Singkawang Lawan Stigma dan Diskriminasi dengan Ecoprint
Berikutnya: Meningkatkan Kesejahteraan Kaum Muda melalui Kewirausahaan

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

kubus kayu warna-warni di atas jungkat-jungkit kayu Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Oleh Abul Muamar
22 Agustus 2025
penggiling daging di peternakan Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan

Oleh Brian Cook
22 Agustus 2025
dua orang sedang menandatangani dokumen di atas meja Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030

Oleh Abul Muamar
21 Agustus 2025
sekelompok perempuan dan dua laki-laki berfoto bersama. Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor

Oleh Sahal Mahfudz
21 Agustus 2025
Sebuah ilustrasi karya Frendy Marcelino yang menggambarkan tumpukan tote bag dan tumbler tak terpakai yang tumpah keluar dari sebuah tumbler besar. Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia

Oleh Nadia Andayani
20 Agustus 2025
orang-orang menonton pertunjukan teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami” Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”

Oleh Nareswari Reswara Widya
20 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia