B20 Indonesia: Pemulihan Ekonomi untuk Masa Depan yang Kolaboratif, Inklusif, dan Berkelanjutan

B20 Indonesia | Foto: Facebook B20
Seiring dengan penerimaan secara resmi Presidensi G20, Indonesia juga secara resmi menerima Presidensi B20 (Business of 20) dalam B20 Summit pada 7-8 Oktober 2021 di Roma, Italia. B20 merupakan salah satu engagement group G20 berupa forum komunitas bisnis global yang melibatkan sekitar 1000 delegasi dari negara-negara G20 termasuk eksekutif-eksekutif perusahaan multinasional. B20 bertujuan membuat rekomendasi kebijakan konkret untuk mendorong perkembangan dan pertumbuhan ekonomi.
Bertajuk “Innovative Progress, Inclusiveness and Collaborative Growth”, B20 diharapkan dapat menciptakan ekonomi global yang kolaboratif, inklusif, dan inovatif untuk mewujudkan dampak pemulihan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan. Dalam mencapai tujuan ini, pemerintah Indonesia menunjuk KADIN (Kamar Dagang Indonesia) untuk mengelola dan memastikan kesuksesan forum B20.
“Dengan pemulihan ekonomi dunia pasca-pandemi dan dimulainya normal baru, komunitas bisnis global sebagai pemangku kepentingan dalam G20 harus memastikan bahwa proses pemulihan ekonomi ini berjalan dengan inklusif, berkelanjutan, dan memiliki daya tahan dalam menghadapi kondisi-kondisi tidak terduga. Sudah saatnya bagi komunitas bisnis dalam G20 untuk memastikan kemakmuran yang adil dan inklusivitas ekonomi bagi semuanya. KADIN merasa terhormat untuk menjadi fasilitator dalam B20 Summit di Indonesia,” terang M. Arsjad Rasjid, Ketua Umum KADIN.
Sementara itu, dalam kaitannya dengan inklusivitas, Shinta Widjaja Kamdani yang ditunjuk sebagai Ketua B20 mengemukakan persoalan rendahnya representasi perempuan dalam ekonomi global maupun kepemimpinan dalam dunia bisnis. Shinta berharap bahwa tema inklusivitas yang diusung dalam B20 tahun ini dapat memperkuat ketahanan bisnis dan mempercepat terbangunnya infrastruktur untuk pengusaha maupun UMKM yang dijalankan oleh perempuan.
“Upaya ini akan dilakukan melalui peningkatan kemampuan digital tenaga kerja perempuan, penguatan basis kepemimpinan dan partisipasi tenaga kerja yang adil, dan pemberantasan kekerasan berbasis gender di tempat kerja,” ungkapnya.
B20 Indonesia akan berfokus pada tiga visi utama:
- Membangun pertumbuhan dan pemulihan ekonomi yang kolaboratif;
- Mempercepat ekonomi global yang inovatif; dan
- Membangun masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.
B20 Indonesia dijalankan melalui enam task forces dan satu action council yang akan mendiskusikan visi strategis dan menerjemahkannya ke dalam kebijakan ekonomi. Enam task forces dan satu action council tersebut yaitu:
- Trade and Investment Task Force
- Energy, Sustainability, and Climate Task Force
- Digitalization Task Force
- Finance and Infrastructure Task Force
- Future of Work and Education Task Force
- Integrity and Compliance Task Force
- Women in Business Action Council
Ketujuhnya akan memandu jalannya forum B20 Indonesia, memimpin proses penyusunan policy papers, mengatur agenda task forces berkenaan dengan advokasi, dan menunjuk co-chairs yang dilakukan mulai Februari hingga Juli 2022.

Forum B20 Indonesia telah resmi dibuka melalui inception meeting pada 27 Januari 2022 lalu. Pada pembukaan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa G20 dan B20 diharapkan dapat berkolaborasi menciptakan terobosan dan tindakan konkret untuk pemulihan ekonomi global. B20 Indonesia akan ditutup pada Final Summit 13-14 November 2022 di Bali.
Editor: Marlis Afridah
Baca juga artikel B20 di Green Network Asia.

Arlandy adalah seorang jurnalis dan penulis kontributor di Green Network Asia - Indonesia.