Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

5 Aktor Sistem Pangan Yang Mengambil Ikrar 123 untuk Mengurangi Kehilangan & Pemborosan Makanan

Mulai dari startup hingga pemerintah, berikut beberapa aktor dalam sistem pangan yang telah mengambil Ikrar 123 untuk mengurangi kehilangan dan pemborosan pangan.
Oleh Nazalea Kusuma
7 Februari 2023
sampah buah-buahan dan sisa makanan lainnya di dalam kantong plastik.

Foto oleh Marco Verch di Flickr.

Bahwa kita semua membutuhkan makanan, itu sederhana. Yang rumit adalah sistem pangannya. Perubahan iklim dan krisis ekonomi di seluruh dunia terus mengancam ketahanan pangan dan gizi. Di sisi lain, produksi pangan merusak lingkungan, dan kehilangan & pemborosan makanan berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca empat kali lebih besar dari penerbangan tahunan.

Menurut Liz Goodwin dari World Resources Institute, “Kehilangan dan pemborosan pangan mendorong hingga 10% emisi gas rumah kaca yang memanaskan Bumi, namun hanya segelintir negara yang menyebutnya dalam rencana iklim nasional mereka. Tak satu pun dari penyumbang emisi terbesar di dunia ada dalam daftar itu.”

Di tengah situasi itu, beberapa aktor dalam sistem pangan telah mengambil Ikrar 123 untuk mengurangi kehilangan dan pemborosan pangan (Food Loss and Waste/FLW).

Ikrar 123

Ikrar 123 berfokus pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 12 Target 3 terkait pengurangan separuh limbah makanan dan kehilangan makanan untuk Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Merupakan tantangan bagi pemerintah, bisnis, institusi, dan aktor lainnya dalam sistem pangan untuk melawan kehilangan dan pemborosan makanan dengan melakukan langkah-langkah nyata.

Ajakan ini dikoordinasikan oleh Champions 12.3, Program Lingkungan PBB (UNEP), dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO). Ada persyaratan ketat untuk memastikan dampak, kemajuan, dan transparansi. Selain itu, komitmen harus baru, terukur, terikat waktu, dan menyertakan sudut iklim.

Ragam Pemangku Kepentingan dalam Sistem Pangan

Organisasi dan individu yang telah mengambil Ikrar 123 berasal dari berbagai kelompok pemangku kepentingan. Mulai dari perusahaan rintisan (startup) hingga pemerintah, berikut adalah beberapa aktor dalam sistem pangan dan komitmen Ikrar 123 mereka:

  • World Resources Institute – Bekerja melalui Champions 12.3 dengan perusahaan yang berhubungan dengan petani untuk membantu 200.000 petani kecil mulai mengatasi kehilangan pangan di lahan pertanian dan dekat lahan pertanian pada akhir tahun 2024. Pada tahun 2030, tujuannya adalah agar petani tersebut mengurangi separuh lahan pertanian dan kerugian pertanian.
  • Pemerintah Belanda – Membuat Strategi Farm to Fork lebih ambisius di tingkat Uni Eropa, yang mencakup seluruh rantai makanan.
  • Too Good to Go – Mendorong dan mendukung pemerintah di 10 negara untuk membentuk dan meningkatkan langkah-langkah kebijakan terkait limbah makanan melalui keterlibatan public affair; menyelamatkan 1 miliar kantong makanan berlebih melalui aplikasi seluler; dan meningkatkan kesadaran akan limbah makanan dengan 250 juta konsumen melalui kampanye kesadaran.
  • GreenPod Labs – Mengawetkan 10 juta ton buah dan sayuran di India pada tahun 2027. Organisasi ini menggunakan ekstrak tumbuhan alami untuk mengaktifkan mekanisme pengawetan, yang memperlambat pematangan dan meminimalkan pertumbuhan mikroba.
  • Steven M. Finn dari LeanPath – Mengembangkan kursus tingkat pascasarjana dan konten webinar/blog untuk meningkatkan kesadaran dan mendidik warga secara langsung tentang ruang lingkup dan skala tantangan limbah makanan, urgensinya, serta inisiatif solusi & perubahan.

“Komitmen dari semua pemangku kepentingan – mulai dari pemerintah, perusahaan sektor swasta, produsen kecil, dan masyarakat sipil hingga konsumen – akan diperlukan jika kita ingin mengatasi masalah FLW dan mencapai aspirasi Agenda 2030,” kata Máximo Torero Cullen dari FAO.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    SEAblings dan Gerakan Solidaritas Akar Rumput di Tengah Berbagai Krisis
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok

Continue Reading

Sebelumnya: Kerja Sama YLLI dan Pemkab Kepulauan Talaud untuk Perkuat Ketahanan Pulau Kecil
Berikutnya: Du Anyam Dorong Inklusi Keuangan dan Sediakan Akses Pemasaran Produk Kriya Perempuan Flores

Lihat Konten GNA Lainnya

Fasilitas LNG di dekat laut. Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi

Oleh Andi Batara
29 Oktober 2025
Sebuah nampan berisi ikan yang di sekitarnya terdapat sikat, pisau, dan makanan laut lainnya. Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memanfaatkan Limbah Makanan Laut sebagai Peluang Ekonomi Biru yang Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
29 Oktober 2025
Pembangkit listrik tenaga nuklir dengan dua menara pendingin besar yang mengeluarkan uap di malam hari, dikelilingi lampu-lampu dan struktur industri lainnya. Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
28 Oktober 2025
Seorang pria menjual dan mengipas jagung bakar di samping meja yang penuh dengan kelapa muda. Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia

Oleh Nazalea Kusuma dan Dina Oktaferia
28 Oktober 2025
Cover buku We are Eating the Earth: The Race to Fix Our Food System and Save Our Climate oleh Michael Grunwald. Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Resensi Buku

Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?

Oleh Jalal
27 Oktober 2025
orang-orang diatas pohon saling membantu naik ke atas Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia

Oleh Cut Nurul Aidha dan Aimee Santos-Lyons
27 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia