Mewujudkan Keadilan Sosial dengan Pekerjaan Layak untuk Semua
Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk menjalani kehidupan dan mencapai kesejahteraan. Pada tahun 2022, terdapat 3,43 miliar orang dalam angkatan kerja menurut Bank Dunia. Namun, pekerjaan saja tidak cukup. Yang dibutuhkan adalah pekerjaan yang layak agar setiap orang benar-benar berdaya dan keadilan sosial dapat terwujud.
Pekerjaan yang Layak & Keadilan Sosial
Menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), seseorang telah menjalani pekerjaan yang layak apabila ia memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan pekerjaan produktif, menerima pendapatan yang adil dan perlindungan sosial, memiliki ruang untuk berkembang, dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi kehidupannya. Mewujudkan pekerjaan yang layak untuk semua berarti memastikan jutaan penduduk usia kerja, termasuk perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok marjinal lainnya, dapat menjalani kehidupan yang sejahtera melalui pendapatan mereka. Tujuan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 8.5.
Pada dasarnya, mewujudkan pekerjaan yang layak untuk semua harus beriringan dengan mewujudkan keadilan sosial. Sebab, pekerjaan yang layak merupakan landasan penting bagi tercapainya keadilan sosial karena dengan demikian masyarakat dapat mencari nafkah dan menghidupi diri mereka sendiri. Di sisi lain, keadilan sosial membantu memastikan setiap orang memiliki akses yang sama terhadap kesempatan kerja dan perlindungan hak-hak mereka di dunia kerja.
Kondisi & Tantangan
Dunia kerja dibentuk oleh banyak faktor. Gejolak global seperti pandemi COVID-19, misalnya, sangat berdampak pada angkatan kerja, menyebabkan 33 juta orang kehilangan pekerjaan pada tahun 2020. Ketegangan geopolitik dan fluktuasi ekonomi juga mempengaruhi produktivitas kerja dan besaran upah yang akan diterima para pekerja.
Dalam laporan World Employment and Social Outlook Trend 2024, ILO menyampaikan bahwa dunia kerja secara global telah pulih ke tingkat yang hampir mendekati kondisi sebelum pandemi. Tingkat pengangguran menurun dari 5,3% pada tahun 2022 menjadi 5,1% pada tahun 2023. Laporan tersebut juga mencatat kemajuan dalam tingkat partisipasi perempuan dan pemuda meskipun tingkat keadaannya berbeda-beda di setiap negara.
Akan tetapi, laporan tersebut juga mengungkap bahwa produktivitas yang lambat, kerapuhan finansial, dan ketimpangan tenaga kerja akan menghambat kemajuan dalam mewujudkan keadilan sosial di tahun-tahun berikutnya meskipun terdapat pemulihan pascapandemi. Pada tahun 2023, masih terdapat 435 juta orang yang kehilangan pekerjaan. Selain itu, jumlah pekerja yang hidup dalam kemiskinan ekstrem meningkat sekitar 1 juta secara global akibat inflasi.
Terkait partisipasi angkatan kerja, kesenjangan partisipasi gender masih signifikan, terutama di negara-negara berkembang. Laporan Kesenjangan Gender Global 2023 dari World Economic Forum menyatakan bahwa dengan 68,4% kesenjangan gender tertutup secara global, namun diperlukan waktu 131 tahun untuk mencapai kesetaraan penuh. Kaum muda di banyak negara juga menghadapi tantangan karena kurangnya pelatihan dan pendidikan, yang berdampak pada status pekerjaan mereka.
Perlu Pendekatan Terintegrasi
ILO memperkirakan bahwa pengangguran global akan meningkat sebesar 2 juta pada tahun 2024, dan itu akan meningkatkan jumlah pengangguran global sebesar 0,1% menjadi 5,2%. Meskipun peningkatannya relatif kecil, faktanya pekerjaan yang layak untuk semua masih belum terwujud. Jutaan orang masih belum mempunyai pekerjaan, banyak orang yang punya pekerjaan tapi masih kesulitan untuk bertahan hidup, upah dan standar hidup menurun, dan kesenjangan partisipasi masih terus terjadi.
Meningkatkan keadilan sosial dengan menciptakan pekerjaan yang layak memerlukan pendekatan terintegrasi dari pemerintah, dunia usaha, dan organisasi di seluruh aspek penting pekerjaan. Hal ini termasuk memastikan peluang kerja yang adil dan inklusif bagi semua, menyediakan pengembangan kapasitas dan pembelajaran sepanjang hayat untuk mendukung produktivitas kerja, dan membekali para pekerja dengan jaring pengaman dan perlindungan sosial sepanjang hidup mereka, dan menghapuskan perbudakan modern di segala sektor.
Pada akhirnya, memprioritaskan lingkungan kerja yang adil dan inklusif di mana setiap orang dapat menghidupi diri mereka sendiri dan berkembang dalam masyarakat adalah hal yang penting untuk mencapai kemajuan dalam keadilan sosial. Hal ini adalah kunci untuk menciptakan dunia di mana tidak ada seorang pun yang tertinggal.
Editor: Nazalea Kusuma
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Madina adalah Reporter di Green Network Asia. Dia adalah alumni program sarjana Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Dia memiliki tiga tahun pengalaman profesional dalam editorial dan penciptaan konten kreatif, penyuntingan, dan riset.