Kemunduran Keadilan Sosial dan Bagaimana Kita Dapat Memperbaikinya
Saat ini, ‘keadilan sosial’ dipandang tak lebih dari sekadar jargon. Di tengah krisis global dan perkembangan pesat, ketimpangan dan perpecahan justru tumbuh. Lalu, mungkinkah kita dapat memperbaiki kemunduran keadilan sosial secara global?
Keadilan Sosial dan Krisis Global
Keadilan sosial adalah tentang akses yang adil dan setara terhadap sumber daya dan kesempatan untuk mencapai kehidupan yang bermartabat. Akses ke kekayaan, makanan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan yang layak, lingkungan yang aman dan bersih, dan lain sebagainya, merupakan aspek kunci dari keadilan sosial. Sementara itu, dunia dilanda banyak krisis sekaligus: pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan kerusuhan geopolitik yang mengakibatkan krisis ekonomi, pangan, dan energi.
Sementara 10% dari orang terkaya di dunia memiliki 52% dari pendapatan global, jutaan orang yang baru saja keluar dari kemiskinan kini kembali jatuh ke–atau mendekati–garis kemiskinan. Ketika inflasi yang mendorong harga makanan dan energi semakin tinggi meningkat, upah riil justru anjlok. Masalah ini paling banyak menimpa mereka yang berpendapatan rendah dan penyesuaian nominal upah minimum menjadi tidak berarti banyak.
Lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia menganggur, dan pendidikan terganggu. Akibatnya, semakin banyak kaum muda yang tidak memiliki pekerjaan, pendidikan, atau pelatihan. Srinivas Tata, Direktur Divisi Pembangunan Sosial Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (ESCAP), mencatat, “Sebagian besar pekerja tidak siap untuk menghadapi megatren perubahan iklim, masyarakat yang menua, dan digitalisasi.”
Dalam Laporan Risiko Global 2023, para pemimpin bisnis di seluruh dunia mengidentifikasi krisis pasokan energi, krisis biaya hidup, dan kenaikan inflasi sebagai risiko utama pada tahun 2023. Biaya hidup tetap menjadi perhatian selama dua tahun ke depan, seiring dengan bencana alam dan konfrontasi geoekonomi. Selama sepuluh tahun, risiko teratas dipenuhi dengan masalah perubahan iklim.
Koalisi Global untuk Keadilan Sosial
Meski demikian, harapan untuk kemajuan keadilan sosial secara global tetaplah ada. Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) berencana meluncurkan Koalisi Global untuk Keadilan Sosial pada tahun 2023 untuk menciptakan momentum global dalam rangka mengurangi ketimpangan dan memprioritaskan keadilan sosial. Koalisi ini akan “menyediakan kerangka kerja untuk mendorong koherensi kebijakan dan investasi untuk keadilan sosial dan pekerjaan yang layak secara global dan di tingkat negara.” Lima area prioritasnya adalah:
- Kesetaraan gender, non-diskriminasi, dan inklusi
- Transisi dari perekonomian informal ke formal
- Transisi yang adil menuju ekonomi dan masyarakat yang ramah lingkungan
- Pekerjaan yang layak dalam rantai pasok
- Pekerjaan yang layak untuk merespons krisis.
Usai World Economic Forum 2023, Direktur Jenderal ILO Gilbert Houngbo menulis, “Ada kemauan dan tekad di dunia internasional untuk bekerja sama. Ada juga pemahaman yang muncul bahwa kita harus berkolaborasi untuk mengatasi masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan atas dasar kesetaraan.”
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia
Kami harap konten ini bermanfaat bagi Anda.
Berlangganan Green Network Asia – Indonesia untuk mendapatkan akses tanpa batas ke semua kabar dan cerita yang didesain khusus untuk membawakan wawasan lintas sektor tentang pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan keberlanjutan (sustainability) di Indonesia dan dunia.
Naz adalah Manajer Editorial Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Ia adalah seorang penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif berpengalaman dengan portofolio selama hampir satu dekade.