Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

5 Aspek Kunci untuk Ciptakan Sistem Pangan yang Lebih Baik

Di tengah kompleksitas sistem pangan global, ada aspek-aspek kunci dalam menciptakan sistem pangan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Oleh Nazalea Kusuma
18 Oktober 2024
bola dunia yang terbuat dari kertas di atas piring dengan pisau dan garpu di sampingnya

Foto: Freepik

Makanan adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Namun, pada saat yang sama, sistem pangan merupakan salah satu isu klasik paling mendesak dan meluas di masyarakat. Demi kehidupan yang lebih baik, kita mesti mempertimbangkan aspek-aspek kunci dalam menciptakan sistem pangan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Ketimpangan dan Krisis Pangan

Ada banyak isu dalam sistem pangan yang semuanya saling berkaitan. Selain distribusi yang tidak merata, masalah serius lainnya adalah guncangan ekonomi, konflik, hingga cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.

Pada tahun 2022, sekitar 783 juta orang di seluruh dunia menderita kelaparan. Banyak dari mereka berada dalam kondisi krisis pangan dan kesulitan memenuhi kebutuhan makanan minimum setelah mengorbankan kebutuhan pokok lainnya.

Namun, perlu diingat bahwa lebih dari sekadar makan, tubuh kita membutuhkan jumlah makanan yang tepat dan jumlah nutrisi yang tepat. Namun, komitmen kebijakan di banyak negara yang ada saat ini sebagian besar berfokus pada ketahanan dan keterjangkauan pangan, belum mengatasi dampak lingkungan dan kesehatan.

Akibatnya, lebih dari 2,8 miliar orang tidak mampu mendapatkan makanan sehat. Sangat banyak orang, termasuk anak-anak, yang terpaksa bergantung pada makanan yang lebih mudah didapat, lebih terjangkau, dan seringkali tidak sehat. Sementara itu, banyak pula orang yang tidak memiliki akses terhadap makanan segar atau bervariasi untuk mencapai pola makan yang sehat. Pada gilirannya, permasalahan ini dapat menyebabkan berbagai bentuk malnutrisi, seperti kekurangan gizi, defisiensi mikronutrien, dan obesitas.

Sistem Pangan yang Lebih Baik

foto di atas tangan yang memegang kacang-kacangan, beras, millet, dan biji-bijian lainnya
Foto: Freepik.

Memastikan pangan sehat untuk semua memerlukan penanganan yang dapat mengatasi kompleksitas sistem pangan. Perlu diingat bahwa perbedaan budaya, kelas ekonomi, dan lokasi geografis dapat mempengaruhi cara masyarakat makan.

Di antara banyak variabel penting, berikut lima aspek utama yang perlu dipertimbangkan dalam menciptakan sistem pangan yang lebih baik dan berkelanjutan untuk semua dan bagaimana setiap orang dapat berkontribusi:

1. Nutrisi

Sekali lagi, makan bukan hanya soal membuat perut kita kenyang. Mengonsumsi makanan adalah tentang memberi bahan bakar pada tubuh, memberikan nutrisi yang diperlukan tubuh agar berfungsi, tumbuh, dan tetap sehat. Nutrisi yang tepat sangat penting, terutama bagi anak-anak, untuk menghindari penurunan berat badan dan stunting yang akan berdampak pada kehidupan mereka. Mengedukasi masyarakat adalah langkah awal yang penting. Selanjutnya, menempatkan nutrisi sebagai inti program dan intervensi kebijakan terkait pangan adalah hal fundamental.

2. Keterjangkauan

Harga menjadi alasan utama kebanyakan orang memilih makanan cepat saji yang diproses secara ultra dibandingkan makanan asli yang diproses lama. Oleh karena itu, menyediakan makanan bergizi harus dibarengi dengan mengatasi kesenjangan dan memastikan keterjangkauan pangan bagi semua orang. Beberapa cara untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui makanan sekolah gratis, subsidi, dan insentif yang lebih baik untuk pilihan makanan sehat. Sebagai konsumen individu, menentukan pilihan makanan yang lebih sehat dapat menciptakan permintaan pasar yang diperlukan agar lebih terjangkau.

3. Aksesibilitas

Akses terhadap makanan yang terjangkau dan bergizi bergantung pada banyak faktor, seperti lokasi geografis dan dukungan infrastruktur. Wilayah yang memiliki akses lebih baik terhadap dukungan pertanian atau inisiatif terkait pangan akan memiliki sistem pangan yang lebih baik secara umum. Oleh karena itu, meningkatkan akses untuk menjangkau masyarakat paling terpencil dan terpinggirkan sekalipun menjadi sangat penting. Individu, masyarakat sipil, dunia usaha, dan pemerintah, semuanya dapat berkontribusi.

4. Diversifikasi 

Secara global, lebih dari 10.000 spesies liar dipanen langsung untuk dimakan. Selain mengonsumsi makanan bergizi, penting untuk mendiversifikasi sumber makanan kita. Dengan semua sayur-sayuran, buah-buahan, jamur, ganggang, kacang-kacangan, ikan, dan bahkan serangga yang tersedia, kita punya banyak pilihan untuk pola makan yang sehat. Selain itu, ribuan budaya di seluruh dunia memberi kita beragam jenis masakan untuk dibagikan dan dinikmati. Diversifikasi produksi dan konsumsi pangan juga diperlukan untuk kesehatan tanah jangka panjang.

5. Keberlanjutan

Pertanian dan peternakan merupakan sumber utama produksi pangan global. Sayangnya, sistem pertanian pangan dan peternakan saat ini menyebabkan sekaligus rentan terhadap perubahan iklim dan degradasi lingkungan. Pertanian yang berfokus pada tanaman, produksi daging industri, dan teknik penangkapan ikan yang destruktif adalah beberapa contoh praktik berbahaya dalam produksi pangan. Selain itu, pengurangan dan pengelolaan susut dan sisa pangan juga penting untuk keberlanjutan sistem pangan. Dengan dukungan inovasi teknologi pertanian hingga intervensi perubahan perilaku konsumen, semua pihak harus bekerja sama untuk mewujudkan sistem pangan yang lebih berkelanjutan dan inklusif serta lebih baik bagi manusia dan planet Bumi.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia

Dukung Green Network Asia dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    SEAblings dan Gerakan Solidaritas Akar Rumput di Tengah Berbagai Krisis
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok

Continue Reading

Sebelumnya: Reformulasi Makanan Kemasan untuk Lindungi Kesehatan Masyarakat
Berikutnya: Nasib Petani Indonesia di Tengah Dampak Perubahan Iklim

Lihat Konten GNA Lainnya

dua buah kakao berwarna kuning di batang pohon Bagaimana Kerja Sama Indonesia-Prancis dalam Memperkuat Industri Kakao
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Kerja Sama Indonesia-Prancis dalam Memperkuat Industri Kakao

Oleh Abul Muamar
14 Oktober 2025
Beberapa orang berada di dalam air untuk memasang kerangka jaring persegi berwarna hijau, sementara lainnya berdiri di pematang tambak dengan pagar bambu sederhana di bagian belakang. Rehabilitasi Mangrove Berbasis Komunitas dengan Silvofishery
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Rehabilitasi Mangrove Berbasis Komunitas dengan Silvofishery

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
13 Oktober 2025
Dua perempuan menampilkan tarian Bali di hadapan penonton. Menghidupkan Kembali Warisan Budaya Bersama di Asia Tenggara
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menghidupkan Kembali Warisan Budaya Bersama di Asia Tenggara

Oleh Attiatul Noor
13 Oktober 2025
perempuan yang duduk di batang pohon besar, laki-laki berdiri di sampingnya dan dikelilingi rerumputan; keduanya mengenakan pakaian tradisional Papua Deklarasi Sira: Memperjuangkan Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Adat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Deklarasi Sira: Memperjuangkan Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Adat

Oleh Seftyana Khairunisa
10 Oktober 2025
stasiun pengisian daya dengan mobil listrik yang diparkir di sebelahnya. Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Proyeksi Pengembangan dan Peluang Transportasi Energi Terbarukan

Oleh Kresentia Madina
10 Oktober 2025
seorang pria tua duduk sendiri di dekat tembok dan tanaman Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia

Oleh Abul Muamar
9 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia