CINTABILITAS, Kampanye untuk Transportasi Publik Inklusif di Indonesia
Transportasi publik sangat dibutuhkan oleh masyarakat perkotaan. Layanan ini menghubungkan orang-orang, tempat-tempat, dan berbagai kegiatan, memastikan agar kesibukan sehari-hari berjalan dengan semestinya. Idealnya, menggunakan kendaraan umum menjadi pilihan yang paling terjangkau, paling efektif, dan paling mudah diakses untuk semua orang tanpa terkecuali. Sayangnya, sebagaimana banyak aspek lainnya di tengah masyarakat, transportasi publik masih harus berbenah agar bisa inklusif dan ramah disabilitas.
Pada Hari Transportasi Nasional (9/17) tahun ini, Badan Program Pembangunan PBB atau United Nations Development Agency (UNDP) dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) bekerja sama meluncurkan sebuah kampanye berdurasi satu bulan untuk transportasi publik yang aman dan nyaman bagi penyandang disabilitas. Kampanye ini berjudul CINTABILITAS, kependekan dari Cerita Inklusif Tentang Disabilitas.
Siaran pers dari UNDP menyatakan bahwa CINTABILITAS bertujuan untuk mengedukasi para penyedia dan pengguna layanan transportasi untuk memahami dan lebih peduli terhadap penyandang disabilitas, terutama selama pandemi COVID-19.
“Penyandang disabilitas menjadi lebih rentan selama pandemi, dan tugas kita adalah memastikan keselamatan mereka melalui kebijakan dan layanan yang inklusif, terutama di fasilitas publik,” ujar Saputra Liadi, UNDP National Project Manager untuk proyek Response Towards Resilience (RESTORE).
Kampanye ini ditampilkan melalui poster dan pencitraan pada fasilitas transportasi publik seperti halte bus, stasiun KRL, dan stasiun MRT. Mereka menekankan pentingnya kendaraan umum yang mudah diakses oleh penyandang disabilitas dan juga mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
CINTABILITAS membuat sebuah video infografis untuk mengedukasi masyarakat luas tentang transportasi yang inklusif terhadap penyandang disabilitas. Video itu menjelaskan berbagai tipe disabilitas, kesulitan yang dialami oleh para penyandang disabilitas, dan apa yang harus disediakan dalam kendaraan umum yang inklusif untuk memenuhi kebutuhan mereka. Video itu juga menggarisbawahi pentingnya aksesibilitas, interaksi, dan informasi yang inklusif.
Kampanye ini juga ditayangkan melalui sebuah film pendek tentang keseharian yang dijalani penyandang disabilitas dalam moda transportasi seperti taksi daring, bus, kereta, dan MRT. Para aktor yang tampil dalam film ini adalah orang-orang yang menyandang berbagai macam disabilitas. Karya ini menyampaikan pesan pada kita untuk mempedulikan sesama, melindungi satu sama lain, dan menyebarkan kebaikan.
Video tersebut diunggah melalui kanal media sosial UNDP Indonesia dan HWDI, juga di kanal media sosial serta fasilitas PT. Transportation Jakarta (PT. Transjakarta), PT. Kereta Commuter Indonesia (PT. KCI), dan PT. MRT Jakarta selaku mitra seperti di halte bus, stasiun KRL, dan stasiun MRT.
Ketua HWDI, Maulani Rotinsulu, mengatakan, “Kami harap kampanye ini dapat menginspirasi pengguna transportasi umum agar lebih empatik dan etis terhadap penyandang disabilitas, dengan semangat kesetaraan dalam mengakses layanan transportasi publik.”
Editor: Marlis Afridah
Penerjemah: Inez Kriya
Untuk membaca versi asli tulisan ini dalam bahasa Inggris, klik di sini.
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Naz adalah Manajer Editorial Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.