Sinergi dan kolaborasi yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan telah membuat Bali mampu menekan angka prevalensi stunting hingga menjadi yang terendah di Indonesia. ... Selengkapnya
Seftyana Khairunisa
Nisa adalah Reporter di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Ilmu Hubungan Internasional dari Universitas Gadjah Mada. Ia memiliki minat di bidang penelitian, jurnalisme, dan isu-isu seputar hak asasi manusia.
Gerakan Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) merupakan upaya untuk menjadikan mudik menjadi lebih inklusif dengan berfokus pada pemenuhan hak difabel dan hak anak dalam menggunakan transportasi. ... Selengkapnya
Academic burnout dapat berdampak pada kesehatan mental dan performa akademik seseorang, baik pelajar, pengajar, dan tenaga kependidikan, sehingga perlu menjadi perhatian serius seluruh pemangku kepentingan.... Selengkapnya
“Yang paling penting adalah tidak perlu menstigma dan mendiskriminasi. Anggap saja mereka (anak-anak dengan HIV/AIDS) selayaknya anak-anak yang lain, karena memang tidak ada yang berbeda dari mereka.”... Selengkapnya
Melalui pendekatan agama, Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (Gradasi) berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah dengan menjadikan rumah ibadah sebagai basisnya.... Selengkapnya
Limbah elektronik perlu diatasi melalui manajemen pengelolaan yang lebih baik, salah satunya melalui daur ulang untuk memastikan rantai produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.... Selengkapnya
Proses transisi energi sudah seharusnya dilakukan dengan menjunjung prinsip keadilan untuk memastikan tidak ada yang tertinggal sekaligus menjamin keberlanjutan alam. ... Selengkapnya
Meningkatkan partisipasi perempuan dalam bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) merupakan salah satu langkah penting untuk mencapai kemajuan dalam pembangunan berkelanjutan. ... Selengkapnya
Pelabuhan Makassar New Port (MNP) yang diproyeksikan sebagai gerbang logistik bagi kawasan Timur Indonesia mesti mempertimbangkan inklusi sosial di samping pertumbuhan ekonomi.... Selengkapnya
Toleransi di Kota Singkawang dapat terwujud di antaranya karena tidak ada peraturan, regulasi, ataupun tindakan masyarakat yang membatasi kebebasan beragama dan kebebasan berekspresi. ... Selengkapnya