Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Ironi Penghapusan Jeepney dalam Transisi Menuju Sistem Transportasi Berkelanjutan di Filipina

Di Filipina, para pengemudi jeepney menggelar aksi mogok untuk memprotes penghapusan moda transportasi umum itu atas nama keberlanjutan.
Oleh Nazalea Kusuma
10 Maret 2023
sebuah jeepney berwarna oranye dengan sopir di dalamnya

Seorang sopir jeepney di Filipina. | Foto: Rainer Ridao di Unsplash.

Mengatasi masalah perubahan iklim membutuhkan penanganan di semua sektor, termasuk transportasi. Kendaraan berbahan bakar fosil berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca dan polusi udara, sehingga mendorong upaya untuk membuat sistem transportasi yang “lebih hijau”. Namun, konsekuensi sosial sering diabaikan. Di Filipina, para sopir jeepney menggelar aksi mogok untuk memprotes penghapusan moda transportasi umum itu atas nama keberlanjutan (sustainability).

Penghapusan Jeepney

Jeepney awalnya dimodifikasi dan direproduksi dari jip militer AS yang tersisa setelah Perang Dunia II. Mereka adalah bagian penting dari sistem transportasi umum di Filipina karena rutenya fleksibel dengan biaya lebih murah daripada taksi, kereta api, atau becak bermotor.

“Penghapusan jeepney” adalah Program Modernisasi Kendaraan Utilitas Publik (Public Utility Vehicle Modernization Program/PUVMP), yang pertama kali diumumkan pada tahun 2017. Dewan Waralaba dan Regulasi Transportasi Darat (Land Transportation Franchising and Regulatory Board/LTFRB) Filipina menganggap jeepney tradisional tidak aman dan merusak lingkungan. LTFRB ingin mengganti jeepney yang berusia 15 tahun ke atas dengan yang baru yang sesuai dengan Standar Nasional Filipina dan ditenagai oleh powertrain listrik atau mesin diesel yang memenuhi standar Euro 4.

Penghapusan ini menuntut penyedia jeepney untuk bergabung dengan koperasi atau korporasi pada akhir tahun 2023. Ini akan membantu mereka mendapatkan pinjaman dan rencana pembayaran untuk membeli “jeepney modern”. Program ini bermaksud untuk memberikan subsidi 5,6% dengan tingkat bunga 6% selama tujuh tahun pembayaran.

Dukungan & Kritik

Menurut data pemerintah Filipina, sekitar 65% jeepney dan 75% unit UV Express telah dikonsolidasikan. LTFRB juga mengklaim bahwa 90% kelompok penyedia jasa transportasi mendukung program tersebut. Selain itu, sebuah studi dari tahun 2019 mengungkapkan bahwa sebagian besar komuter lebih suka mengendarai e-jeepney daripada yang konvensional jika tersedia.

Di sisi lain, beberapa kelompok transportasi menganggap penghapusan jeepney sebagai bentuk anti-kemiskinan karena membebani pengemudi dan operator untuk membeli kendaraan baru. Harganya mencapai $50.500, sepuluh kali lebih mahal dari jeepney tradisional. Kritik lainnya adalah bahwa jeepney modern diproduksi oleh asing, bukan lokal.

“Bagi mereka yang punya uang, modernisasi bukan masalah,” kata pengemudi jeepney Benito Garcia. “Tetapi bagi kami para pengemudi dan operator jeepney, kami ya tidak mampu.”

Koalisi Transportasi Darat Piston merilis dokumen permintaan kelompok transportasi untuk transisi adil yang dipimpin pekerja yang pro-rakyat pada November 2022. Koalisi itu menyebut penghentian jeepney sebagai “solusi palsu” dan bahwa “Pada dasarnya, penghentian kendaraan utilitas umum dan program modernisasi hanya memperlihatkan kelemahan mendasar ekonomi Filipina dalam mengembangkan industrinya sendiri, menciptakan pekerjaan yang layak, melindungi pekerjaan dan mata pencaharian rakyatnya, dan mengatasi krisis iklim.”

Pengemudi dan operator Jeepney melakukan aksi mogok secara sporadis sejak tahun 2017. Yang terbaru adalah aksi mogok di kota-kota besar yang dimulai pada 6 Maret 2023. Aksi mogok ini diakhiri dengan dialog yang menghasilkan janji pemerintah untuk meninjau PUVMP dengan keterlibatan pemangku kepentingan yang lebih baik.

Transisi yang Berkeadilan

Keberlanjutan lebih dari sekedar perkara lingkungan. Dalam mengejar masa depan yang lebih baik, kita tidak boleh meninggalkan siapa pun. Aksi iklim harus berjalan seiring dengan keadilan sosial. Itu memang tidak mudah, tetapi itu tidak mustahil. Semua kebijakan, inovasi, dan tindakan membutuhkan partisipasi multi-pemangku kepentingan yang menyeluruh dan memastikan perlindungan terhadap mereka yang paling rentan.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli dari artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    SEAblings dan Gerakan Solidaritas Akar Rumput di Tengah Berbagai Krisis
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok

Continue Reading

Sebelumnya: Carik Jakarta: Data Komprehensif untuk Dukung Kebijakan yang Lebih Tepat
Berikutnya: Katingan Mentaya: Inisiatif Pengurangan Emisi melalui Perdagangan Karbon

Lihat Konten GNA Lainnya

Fasilitas LNG di dekat laut. Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik Dampak Proyek LNG di Tengah Pusaran Transisi Energi

Oleh Andi Batara
29 Oktober 2025
Pembangkit listrik tenaga nuklir dengan dua menara pendingin besar yang mengeluarkan uap di malam hari, dikelilingi lampu-lampu dan struktur industri lainnya. Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
28 Oktober 2025
Seorang pria menjual dan mengipas jagung bakar di samping meja yang penuh dengan kelapa muda. Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia

Oleh Nazalea Kusuma dan Dina Oktaferia
28 Oktober 2025
Cover buku We are Eating the Earth: The Race to Fix Our Food System and Save Our Climate oleh Michael Grunwald. Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Resensi Buku

Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?

Oleh Jalal
27 Oktober 2025
orang-orang diatas pohon saling membantu naik ke atas Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia

Oleh Cut Nurul Aidha dan Aimee Santos-Lyons
27 Oktober 2025
siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia